Advertisement

Promo November

Masih Ada Tawuran Pelajar, Bupati Halim: Segera Kami Kumpulkan Guru BP dan Kepala Sekolah di Bantul

Jumali
Sabtu, 01 Juni 2024 - 13:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Masih Ada Tawuran Pelajar, Bupati Halim: Segera Kami Kumpulkan Guru BP dan Kepala Sekolah di Bantul Ilustrasi tawuran pelajar. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, BANTULBupati Bantul Abdul Halim Muslih memastikan dalam waktu dekat Pemkab Bantul akan mengumpulkan seluruh kepala sekolah dan guru BP terkait masih adanya tawuran pelajar di Bumi Projotamansari.

Nantinya, dalam kegiatan tersebut, guru dan kepala sekolah akan kembali diingatkan terkait tugas mereka mencegah terjadinya tawuran antarpelajar.

Advertisement

BACA JUGA: Tawuran Pelajar Masih Sering Terjadi di Bantul, Ini Strategi Disdikpora untuk Mencegah

"Nanti dalam waktu dekat, kami akan datangkan kepala sekolah dan guru BP. Fokusnya untuk mencegah adanya tawuran antarpelajar," kata Halim saat ditemui usai Merti Beber Wayang Pancasila, di Kanutan, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, Sabtu (1/6/2024) siang.

Halim mengungkapkan, sejatinya Pemkab Bantul sudah sering mengumpulkan kepala sekolah di wilayahnya untuk fokus menangani dan mencegah kenakalan pelajar dan tawuran antarpelajar. Bahkan, Halim menyebut jika pihak sekolah telah memiliki data by name dan by address terjkait siswa yang bermasalah tersebut.

"Sehingga tidak sulit menemukan siapa pelaku itu," ucap Halim.

Halim juga menyebut jika penanganan tawuran pelajar tidak bisa mengandalkan pihak kepolian. Melainkan, juga perlu keterlibatan pihak sekolah dan orang tua siswa.

Untuk di sekolah, Halim menyatakan di setiap sekolah ada guru BP yang punya data nama-nama siswa bermasalah.

"Sehingga perlu adanya pembinaan kepada para siswa tersebut. Jadi tidak sulit karena sekolah punya datanya. Kepolisian pun punya datanya," jelas Halim.

Sementara Kepala Disdikpora Kabupaten Bantul Nugroho Eko Setyanto, menyatakantelah melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya tawuran ataupun penyerangan ke sekolah, seperti yang dialami oleh SMPN 1 Kasihan, Kamis (30/5/2024).

Disdikpora telah mengajak pemangku kebijakan untuk turut menjaga kondusivitas wilayah.

"Kami melalui sekolah selalu mengandakan pembinaan. Bahkan, kami libatkan polisi dan kejaksaan masuk sekolah untyk melakukan pembinaan," kata Nugroho.

Selain itu, Disdikpora Bantul juga memanfaatkan keberadaan paguyuban orang tua. Sebab, tanggungjawab siswa tidak hanya dari pihak sekolah dan Disdikpora tapi juga orang tua siswa.

"Sehingga penting peran orang tua untuk bersama-sama kami untuk bisa membimbing anak-anaknya supaya tidak melakukan hal-hal seperti itu," imbuh mantan Kepala Dinas Kebudayaan Bantul ini.

Sebagaimana diketahui, Wahyu Dito Ananda Putra, 20, satpam SMP N 1 Kasihan harus dilarikan ke rumah sakit setelah menjadi korban penyerangan, pada Kamis (30/5/2024) siang.

Peristiwa itu terjadi saat Wahyu berniat membubarkan kerumunan pelajar yang mengganggu di sekolahnya. Atas peristiwa tersebut, Wahyu harus mengalami luka di bagian kepala, lengan, dan punggungnya.

"Kemarin, saya memang sempat dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Gamping. Saya dirawat selama tiga jam, dan boleh pulang. Karena dirasa saya siap, maka hari ini saya kembali bekerja," kata Wahyu ditemui di SMPN1 Kasihan, Bantul, Jumat (31/5/2024) siang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement