Advertisement

Tak Sekadar Layani Mass Tourism, Kraton Ngayogyakarta Inisiasi Deep Experience Tourism

Alfi Annisa Karin
Kamis, 06 Juni 2024 - 20:07 WIB
Mediani Dyah Natalia
Tak Sekadar Layani Mass Tourism, Kraton Ngayogyakarta Inisiasi Deep Experience Tourism Suasana Bangsal Mandolosono Kraton Ngayogyakarta, Kamis (6/6/2024) - Harian Jogja - Alfi Annissa Karin

Advertisement

Harianjogja.com, KRATON—Kraton Ngayogyakarta masih menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Tempat ini terbilang menjadi salah satu tujuan mass tourism. Ini merupakan bentuk pariwisata yang dikunjungi wisawatan secara massal. Salah satu contohnya adalah study tour.

Saat berkunjung, wisatawan bisa mempelajari berbagai nilai sejarah dan budaya di Kraton Ngayogyakarta. Ke depan, Kraton Ngayogyakarta mulai bergerak dari mass tourism menjadi deep experience tourism. Ini artinya, Kraton Ngayogyakarta mencoba menawarkan berbagai pengalaman lebih dalam yang bisa dijajal oleh para wisatawan. Deep experience tourism ini menjadi salah satu bagian dari quality tourism yang diusung di Yogyakarta.

Advertisement

Pengageng KHP Nitya Budaya Kraton Ngayogyakarta Gusti Kanjeng Ratu Bendara menuturkan nantinya Kraton tak hanya menjadi tempat swafoto dan dikunjungi dalam satu atau dua jam. Ke depan, akan ada paket-paket wisata minimal dengan durasi 4 jam. Wisatawan akan diajak untuk turut beraktivitas dan mengenal Kraton Ngayogyakarta lebih dalam lagi. Misalnya, mengenal soal berbagai tanaman yang tumbuh di lingkungan Kraton Ngayogyakarta.

"Atau menulis aksara Jawa. Abdi dalem juga menjadi experience. Mengetahui secara langsung seluk beluk soal abdi dalem, ngapain (tugasnya), nunggu dhawuh. Bahwa ternyata teman-teman abdi dalem banyak yang muda-muda, ada yang dari sastra, arkeolog, budayawan, dokter, penari. Itu bisa kita tingkatkan," jelas GKR Bendara saat ditemui di Kraton Ngayogyakarta, Kamis (6/6).

Menurut Bendara, sejauh ini kunjungan Kraton Ngayogyakarta masih didominasi oleh wisatawan domestik. Untuk itu, pihaknya perlu menggenjot kembali kunjungan wisatawan mancanegara. Bendara menyebut, deep experience tourism ini akan turut berkontribusi mendatangkan wisatawan mancanegara. Sebab, durasi datangnya wisatawan mancanegara biasanya tak lama. Untuk itu, diperlukan paket-paket wisata yang interaktif.

"Mereka itu trennya kepada experience lebih. Mereka tidak mau cuma datang, lihat museumnya. Tapi juga mau pakai pakaian Jawa, menulis aksara Jawa. Mereka datang ke Indonesia perjalanan cukup jauh, mereka ingin dapat experience yang bisa di-story telling-kan kepada anak cucu mereka," ungkap putri kelima Hamengkubuwono X ini

Baca Juga

Mau ke Museum dan Wisata Keraton Yogyakarta? Cek Jam Operasional Selama Libur Lebaran 2024

Menelusuri Jejak Keislaman di Kraton Jogja dan Kadipaten Pakualaman

Bagian Sumbu Filosofi, Beteng Kraton Jogja Dikembalikan Seperti Semula, Begini Gambarannya

Bendara mengatakan telah menggandeng 3 kampung wisata di sekitar Kraton. Diharapkan, efek dari deep experience tourism ini juga turut bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar. Namun, implementasi deep experience tourism ini masih membutuhkan waktu. Sebab, menurut Bendara perlu persiapan yang matang. Mulai dari penyiapan SDM seperti tambahan guide atau narasumber, pelatihan hospitality, hingga penyiapan paket-paket wisata yang akan ditawarkan.

"Juga merubah mindset teman-teman yang sudah di comfort zone selama puluhan tahun. Ayo dong jangan cuma jualan tiket trus udah. Tapi harus ada something else lebih, itu kolaborasi Kraton dengan 3 kampung wisata yang ada di dalam benteng ini yang sedang kami test tour kan terus," tutur putri Raja Kraton Ngayogyakarta ini.

Meski Kraton Ngayogyakarta sudah menjadi destinasi unggulan di Yogyakarta, tapi upaya promosi tetap dilakukan. Bendara mengatakan ini menjadi upaya untuk terus menggenjot datangnya wisatawan mancanegara ke Kraton Ngayogyakarta. Salah satunya dengan menggandeng aplikasi penyedia akomodasi, Traveloka. Ini akan memudahkan masyarakat untuk melakukan pemesanan tiket yang diharapkan bisa meningkatkan antusias wisatawan.

"Kerja sama ini sejalan dengan upaya kami dalam memberi pengalaman terbaik bagi wisatawan melalui program menarik yang diadakan setiap minggu, seperti pameran budaya, pertunjukan seni tradisional, dan berbagai kegiatan menarik lainnya," tuturnya.

Terpisah, CEO Transportasi Traveloka Iko Putera mencatat sejauh ini Yogyakarta masih menjadi tujuan favorit. Bahkan, dia mencatat peningkatan pencarian penerbangan ke Yogyakarta terjadi hingga dua kali lipat dan lebih dari dua kali lipat untuk akomodasi di periode libur Waisak tahun ini.

"Kolaborasi berupa digitalisasi obyek wisata ini akan memberikan pilihan wisata budaya yang lebih beragam bagi wisatawan," ungkap Iko. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ribuan Buruh Bakal Demo di Depan Istana Negara Besok, Ini 7 Poin yang Dituntut

News
| Selasa, 02 Juli 2024, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Harga Tiket Masuk Museum Benteng Vredeburg dan Jam Buka

Wisata
| Sabtu, 29 Juni 2024, 16:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement