Advertisement
Peringati HUT Ke-77 Pemkot Jogja, ASN Napak Tilas ke Kantor Wali Kota Terdahulu

Advertisement
Harianjogja.com, UMBULHARJO— Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja berulang tahun ke-77 pada 7 Juni ini. Untuk memperingatinya, ASN di lingkungan Pemkot Jogja melakukan napak tilas menuju kantor-kantor wali kota Jogja terdahulu, Kamis (6/6/2024).
Perjalanan dibagi menjadi 3 rute. Pertama dimulai dari Sasono Hinggil, komplek Alun-Alun Selatan. Tempat ini merupakan pusat pemerintahan pertama Pemkot Jogja tahun 1947-1952.
Advertisement
Iring-iringan pawai yang menggunakan pakaian adat Jawa itu lalu berjalan menuju titik kedua, yakni Ndalem Poenakawan. Lokasi ini sempat menjadi kantor Pemkot Jogja pada tahun 1952-1956. Rombongan pertama yang tiba di Ndalem Poenakawan selanjutnya menyerahkan pataka berlogo Pemkot Jogja kepada rombongan napak tilas rute kedua.
BACA JUGA: Prakiraan Cuaca di Jogja Jumat 7 Juni 2024, Mayoritas Langit di DIY Cerah Berawan
Perjalanan kemudian dilanjutkan dari Ndalem Poenokawan menuju Ndalem Kepatihan Pakualaman. Tempat ini sempat menjadi pusat pemerintahan Pemkot Jogja sebelum berpindah ke Balai Kota Jogja yang berlokasi di Timoho.
Penjabat Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto menyebut, pihaknya mengusung tema "Rakit, Rikat, Raket" pada HUT Ke-77 Pemkot kali ini. Menurutnya, Rikat memiliki makna gerak cepat dalam menjalannkan ketugasan serta pentingnya elaborasi antar jajaran di Pemkot Jogja. Lalu, Rakit bermakna komitmen Pemkot Jogja untuk erat, saling isi dan bahu membagu dalam menjalankan kebijakan.
"Sementara Raket, saya maknai tidak adanya jarak antara pemerintah dengan masyarakat. Di pemerintah, antara SKPD harus selalu elaborasi karena pada dasarnya tidak ada satupun ketugasan yang mampu diangkat oleh satu SKPD. Ini makna Raketnya seperti itu, di internal kami harus saiyeg saeka kapti," jelas Sugeng, Kamis (6/6).
Gelaran napak tilas ini menurutnya penting dilakukan. Sebab, ini menjadi pengingat perjalanan berdirinya Pemkot Jogja di Balai Kota Jogja saat ini tidaklah mudah. Mesi peserta pawai napak tilas merupakan pegawai OPD di lingkungan Pemkot Jogja, tapi Sugeng berharap ini bisa menjadi gethok tular kepada masyarakat.
"Namanya sejarah, kalau tidak ditularkan, tidak kemudian digethok tularkan kepada generasi penerus, sejarah akan kabur bahkan akan hilang," imbuhnya.
Dia berharap, kegiatan napak tilas ini menjadi penguat sejarah berdirinya Pemkot Jogja. Diharapkan generasi muda yang merupakan generasi penerus juga tak kehilangan kiblat akan sejarah berdirinya Pemkot Jogja.
"Ini penting untuk memberikan semangat kepada masyarakat Kota Jogja terutama generasi mudanya supaya tidak kehilangan makna adiluhung dari berdirinya Pemkot Jogja beserta bangunan-bangunan yang menyertai waktu itu," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Sanksi Yustisi Kawasan Tanpa Rokok di Malioboro Tak Perlu Terburu-buru
- Bantul Siapkan 560 Tangki Air Bersih untuk Antisipasi Kekeringan
- Masyarakat Diminta Meneladani Nilai Luhur Ki Demang Cokrodikromo
- Bantul Lakukan Pemasangan Elektrifikasi Pertanian di 101 Titik Lahan
- Tak Hanya Tempat Wisata Religi, Petilasan Gunung Gambar Juga Jadi Sentra Kopi di Gunungkidul
Advertisement
Advertisement