Advertisement
Miris! Tumpukan Sampah Masih Ditemukan di Jalan Protokol hingga Depo Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, UMBULHARJO—Tumpukan sampah masih ditemukan di sejumlah jalan protokol di Kota Jogja. Salah satunya di Jalan Magelang, Kricak, Tegalrejo, Kota Jogja.
Pantauan Harian Jogja sampah tampak berceceran di tepian jalan. Bau menyengat sangat terasa saat berada di sekitar tumpukan sampah itu. Sesekali pejalan kaki melewati titik itu sembari menutup hidung.
Advertisement
Lalat juga tampak berterbangan. Hampir seluruh sampah terlihat terbungkus dengan plastik kresek. Namun, ada juga sampah yang tercecer sehingga menyebabkan bau semakin menyengat.
BACA JUGA: Asita DIY Ungkap Sudah Ada Turis Komplain soal Sampah di Jogja
Kondisi lebih parah terjadi di Depo Mandala Krida. Tumpukan sampah tampak menggunung di dalam pagar. Kondisi ini sebenarnya terbilang sedikit lebih baik. Sebab, belum lama ini sampah di Depo Mandala Krida sempat menyentuh hingga keluar pagar.
DLH Kota Jogja sudah mengangkut luberan sampah-sampah itu beberapa waktu lalu. Di bagian luar depo tampak ada tulisan tutup. Tandanya, warga ataupun penggerobak tak lagi bisa membuang sampah di depo.
Biasanya meski tutup, tapi tetap terpampang jadwal kapan depo buka kembali. Namun, kondisi Sabtu sore (8/6) tak ada informasi apapun, hanya tulisan tutup.
Saat ditemui di Kantor DPRD Kota Jogja, Kabid Pengelolaan Persampahan DLH Kota Jogja Ahmad Haryoko menuturkan pihaknya berupaya akan mengangkut sampah-sampah itu. Dia akan mengevakuasi sampah dengan tetap memperhatikan jadwal pengangkutan.
"Nanti akan segera kami lakukan evakuasi, melihat jadwal lagi," katanya.
Ditemui di lokasi yang sama, Penjabat Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto menyebut kondisi tumpukan sampah yang terjadi merupakan imbas dari tutupnya TPA Piyungan. Ditambah lagi, TPS 3R milik Pemkot Jogja terhitung baru 80 persen mampu mengolah sampah.
"Saat ini baru menyerap 140 ton sampai 160 ton. Mesti di depo-depo masih ada sisa tumpukan yang belum terangkut termasuk bagian dari sisa tunpukan yang terdahulu, yang mana di 3 titik itu blm mulai operasional. Sekarang itu 3 titik itu baru 80 persen," ungkapnya.
Sugeng akan berupaya untuk mendorong optimalisasi bank-bank sampah di wilayah. Gerakan Mbah Dirjo juga akan terus digencarkan. Sebab, menurutnya ada sebagian masyarakat yang mulai kendur dalam melaksanakan pengolahan sampah di wilayah.
"Empat hari yang lalu turun ke Terban, Gondokusuman. Kami pantau, memang plus minus. Ada yang aktif, sedang-sedang saja, ada yang kurang. Tapi didorong tidak sampai ke TPST. Harusnya selesai di bank-bank sampah dikelola oleh RW," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Hasan Nasallah Tewas Dibunuh Israel, Hashem Safieddine Disebut-sebut Menggantikan Posisi Pimpinan Hizbullah
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com Sabtu 28 September 2024, Dampak Pembangunan Tol Jogja Solo, Kondisi Siswa SMA 3 Jogja Usai Hilang
- Jadwal dan Lokasi Layanan SIM Keliling di Bantul, Sabtu 28 September 2024
- Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jogja Setiap Sabtu Malam Pukul 19.00-21.00 WIB di Alun-alun Kidul Jogja
- Bantul Peringkat Kedua Nasional Kabupaten Layak Anak
- Dosen dan Mahasiswa FSP ISI Jogja Gelar Pertunjukan Gabungkan Sejumlah Unsur Seni
Advertisement
Advertisement