Advertisement
Kalangan Jasa Pengangkut Sampah Swasta Butuh Diakomodasi Pemerintah

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Paguyuban Jasa Pengangkutan Sampah Swasta (JPSS) berharap pemerintah bisa mengakomodasi kalangan pengangkut sampah swasta sehingga bisa tetap bekerja.
Hal itu diungkapkan Pengurus Paguyuban Pengangkut Sampah Bukit Aroma, Heri, dalam sarasehan Paguyuban Bukit Aroma di Dusun Ngablak, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Bantul, Jumat (7/6/2024).
Advertisement
Dia enuturkam kebijakan Pemda DIY yang menutup permanen TPA Piyungan pada Mei 2024 sangat berimbas pada kalangan pengusaha jasa pengangkut sampah swasta.
“Sampai saat ini kalangan pengangkut sampah swasta masih bergantung pada kebijakan pemerintah. Selama TPA Piyungan ditutup, kami [pengangkut sampah swasta] mesti berkreasi,” ungkapnya dalam keterangan tertulis kepada Harian Jogja, Senin (10/6//2024).
Kreasi itu antara lain pengusaha jasa pengangkut sampah membuat tungku untuk pembakaran. Setelah sampah dipilah, yang berupa residu kemudian dibakar di dalam alat pembakar.
Heri menegaskan dalam pembakaran, kalangan pengangkut sampah swasta tetap sebisa mungkin mengeluarkan dampak kecil terhadap lingkungan.
“Di luar kreasi itu, diharapkan masyarakat juga bisa meningkatkan kesadaran betapa pentingnya pemilahan sampah sejak dari tingkat rumah tangga,” tuturnya.
Dalam sarasehan, Heri menegaskan kepada seluruh anggota paguyuban Bukit Aroma untuk selalu mematuhi regulasi dan aturan dari pemerintah sehingga dapat menjaga ketertiban di masyarakat.
Praktisi pengolahan sampah, Imam Bayu, memaparkan untuk mengatasi problematika sampah, pemerintah punya peran penting dalam memberikan edukasi kepada masyarakat soal pengolahan.
Sebagai pemangku kepentingan, pemerintah mesti bisa memberikan pengertian serta tanggung jawab pengolahan sampah dari tingkat hulu sampai hilir kepada masyarakat.
“Untuk kalangan jasa pengangkut sampah, mesti bisa berinovasi serta ikut memberikan edukasi kepada pelanggan soal bagaimana mengelola sampah. Harapannya tentu masalah sampah bisa dapat teratasi,” ujar pendiri Resikplus itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Badan Gizi Nasional Targetkan 82,9 Juta Orang Terima Makan Bergizi Gratis pada November 2025
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Wisatawan Asal Semarang Terseret Ombak di Parangtritis: Pencarian Hari Keempat Masih Nihil
- Lebaran 2025, Pendapatan Pedagang Pantai Depok Anjlok hingga 50 Persen
- Produktivitas Padi di Bantul Capai 8 Ton Per Hektare, Melebihi Rata-rata Nasional
- Wali Kota Jogja Soroti Libur Lebaran Tak Seramai Tahun Lalu: Ada Penurunan Daya Beli Masyarakat
- DPRD DIY Siapkan Perda Pengelolaan Perfilman
Advertisement
Advertisement