Cuaca Panas Ekstrem, 5 Jemaah Haji Asal DIY Dilaporkan Meninggal Dunia di Makkah
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebanyak lima orang jemaah haji asal DIY dilaporkan meninggal dunia akibat berbagai faktor salah satunya cuaca panas ekstrem yang sekarang tengah berlangsung di tanah suci Makkah, Arab Saudi. Selain itu usia jemaah haji yang sudah sepuh dan mengalami komorbid disinyalir juga turut menjadi penyebab.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag DIY Aidi Johansyah menjelaskan, lima jemaah haji yang meninggal dunia tersebut dua di antaranya berasal dari Bantul, dua orang dari Kota Jogja dan seorang lainnya dari Kulonprogo. Rata-rata mereka sudah berusia 60 tahun ke atas.
Advertisement
BACA JUGA : 2 Jemaah Haji asal Bantul Meninggal Dunia di Makkah
"Tiga jemaah haji yang meninggal dunia itu merupakan laki-laki dan dua lainnya perempuan. Rentang waktu meninggal dari tanggal 14 Juni sampai kemarin 18 Juni. Ada yang karena lansia tidak kuat di cuaca ekstrem, ada yang lemas. Intinya karena panas," katanya, Rabu (19/62024).
Sejumlah jemaah haji yang meninggal dunia tersebut nantinya akan dilaporkan oleh ketua kloter kepada Maktab. Kemudian jenazah jemaah haji nantinya akan diurus oleh Maktab dan dimakamkan di tanah suci, tidak dibawa ke Indonesia. "Aturan dari Arab Saudi seperti itu," katanya.
Pada rentang waktu pukul 10.00 WIB sampai 14.00 WIB cuaca di Mina, Arab Saudi memang sangat panas bahkan mencapai 47 derajat celcius. Namun demikian, dia memastikan bahwa jemaah haji asal DIY dalam kondisi baik dan 95 persen di antaranya sudah meninggalkan tenda Mina untuk hotel masing-masing.
"Walaupun memang bagi orang tua lansia itu sangat berat karena memang sangat panas dan ditenda pun penuh," ujarnya.
Akibat cuaca panas ekstrem tersebut jemaah haji juga banyak yang mengeluh dehidrasi saat jumrah aqobah sehingga mereka kekurangan minum dan agak lemas, tapi semuanya disebut Aidi bisa diatasi dengan optimal oleh para petugas haji yang ada di lapangan.
"Yang paling diwaspadai ya heat stroke itu, pemerintah Arab Saudi memang sudah mengimbau agar pada jam tersebut ditutup pintu, pagar dikunci sehingga jemaah dilarang melalukan lempar jumrah," ungkapnya.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Kota Jogja Muhammad Tahrir menerangkan, ada dua jemaah asal kota ini yang meninggal dunia dan dua lainnya tengah dirawat di rumah sakit akibat kelelahan dan cuaca panas ekstrem di Arab Saudi. "Jemaah yang meninggal dunia sebelumnya sudah ada riwayat penyakit kemudian dipicu kondisi capek lelah dan cuaca," ujarnya.
Timnya sudah menginformasikan kondisi cuaca di tanah suci yang akan berlangsung cukup panas kepada para jemaah haji. "Sementara hari ini sudah pendorongan tuntas kembali ke Mekah untuk selanjutnya melaksanakan ifadhoh, sa'i dan tahallul kedua sebagai tanda berakhirnya proses haji," ujar dia.
BACA JUGA : Sakit, Jemaah Haji Asal Kulonprogo Meninggal di Arab Saudi
Sekretaris Baznas Kota Jogja yang juga bertindak sebagai petugas haji, Misbachrudin menyebutkan, pihaknya terus mengedukasi para jemaah haji untuk melakukan yang terbaik termasuk mengantisipasi kondisi cuaca panas ekstrem.
"Secara umum kondisi sangat baik. Antisipasi lontar jumrah dilakukan pagi, sore atau malam hari. Setelah kembali ke hotel agar istrahat terlebih dulu baru 2 atau 3 hari kemudian melakukan tawaf ifadah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Longsor
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
- Akan Dipulangkan ke Filipina, Begini Ungkapan Mary Jane Veloso
- Lima Truk Dam Asal Jogja Buang Sampah ke Saptosari Gunungkidul, Sopir Diamankan Polisi
- Catat! Malam Jumat Kliwon Pekan Depan Ada Sendratari Sang Ratu di Parangkusumo
Advertisement
Advertisement