Advertisement
Terpaksa Input Data secara Offline di Balai Dikmen, Orang Tua Siswa: Sosialisasi Kurang Masif
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebagian orang tua merasa sosialisasi soal penerimaan peserta didik baru (PPDB) kurang masif. Puluhan orang tua mendatangi Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Kota Jogja beberapa hari terakhir. Kendala yang paling banyak mereka alami adalah tertinggal salah satu alur PPDB sehingga proses pun tak bisa dilanjutkan.
Salah satu orang tua yang merasa kesulitan adalah Emma Ariani. Sebagai orang tua, warga Suryatmajan ini mengaku tak menerima sama sekali sosialisasi soal PPDB SMA di Kota Jogja. Dia harus inisiatif mencari informasi untuk mendaftarkan sekolah anaknya. Proses PPDB menurutnya semakin rumit lantaran ada proses yang berbeda jika dibanding PPDB SMP.
Advertisement
"Murni orang tua, siswa nyari sendiri. Mungkin di sekolah lain ada beberapa juga ya yang sudah sosialisasi mungkin. Tapi pemahamannya ga keseluruhan. Ini programnya berubah-ubah dari yang pas saya SMP berubah, ini SMA berubah juga. Walaupun hampir sama, cuma ada perubahan juga kita sebagai orang tua juga kadang bingung," keluhnya saat ditemui di Balai Dikmen Kota Jogja, Rabu (19/6/2024).
Emma hendak mendaftarkan anaknya ke SMA negeri. Sebelumnya, anak perempuannya yang bernama Nasywa Salsabila Fauziah itu bersekolah di SMP Muhammadiyah 3 Jogja.
BACA JUGA: Banyak Siswa Ketinggalan Alur PPDB, Input Data Offline Dilayani sampai 21 Juni
Sesuai rencana, dia akan mendaftarkan Nasywa melalui jalur afirmasi. Kurangnya sosialisasi dan keterbatasannya dalam mengakses informasi secara online, menjadikan dia terlambat dalam menginput data. Padahal seharusnya input data jalur afirmasi terakhir dilakukan pada 6 Juni lalu. "Kemarin dikasih tahu juga, makanya terus suruh ke sini yang offline saja kan telat tanggalnya. Makanya begitu, agak bingung juga," imbuhnya.
Senada, Nasywa, putri Emma, mengaku juga tak pernah mendapatkan informasi atau sosialisasi soal PPDB. Dia hanya diminta untuk rajin memantau situs ppdb.jogjaprov.go.id. "Ga ngeh kalau hari terakhir dan jam 15.00 WIB. Jadi akhirnya kami ke sini hari Rabu karena kemarin kami libur kan jadi hari ini," katanya.
Nasywa mengatakan input data offline di Balai Dikmen tak sulit. Dia hanya diminta untuk membawa berkas atau dokumen asli. Mulai dari kartu keluarga, Kartu Menuju Sejahtera (KMS), fotokopi surat kelulusan, dan surat pernyataan keaslian dokumen, hingga hasil tes buta warna.
"Tadi kendalanya cuma susah cari tokennya karena kemarin memang belum afirmasi dan dibantu, sudah selesai sekarang. Sudah bisa daftar akun. Tadi diberi tahu besok tinggal daftar saja online 24-25 Juni . Rencana mau daftar di SMAN 10," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement