Advertisement

Momentum 212 Tahun Geger Sepehi, Sri Sultan HB II Resmi Didaftarkan Pahlawan Nasional

Yosef Leon
Sabtu, 22 Juni 2024 - 09:27 WIB
Abdul Hamied Razak
Momentum 212 Tahun Geger Sepehi, Sri Sultan HB II Resmi Didaftarkan Pahlawan Nasional Suasana kirab budaya dan penyerahan dokumen pengajuan Sultan HB II sebagai pahlawan nasional yang bertepatan dengan peringatan ke 212 tahun geger sepehi oleh keluarga trah Sultan HB II dan tim beberapa waktu lalu.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Keluarga Trah Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) II dan tim resmi mendaftarkan tokoh yang dinobatkan sebagai penguasa Keraton Yogyakarta pada 2 April 1792 itu sebagai pahlawan nasional. Pengajuan itu dilakukan bertepatan dengan momentum peringatan ke-212 tahun peristiwa geger sepehi. 

Geger sepehi merupakan peristiwa penyerbuan Keraton Yogyakarta oleh prajurit Sepoy asal India pada 20 Juni 1812. Ini diakibatkan sikap keras Sultan HB II yang dikenal anti kolonial. Akibat gempuran tersebut, keraton diduduki, harta benda termasuk ribuan karya sastra Jawa dijarah dan Sultan HB II ditangkap dan diasingkan. 

Advertisement

BACA JUGA: Cek 10 Agenda Wisata di Jogja, Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul selama 22-30 Juni 2024

Dalam peringatan sekaligus pengajuan tersebut juga digelar kirab budaya dan penyerahan dokumen pengajuan pahlawan nasional berupa buku profil Sri Sultan HB II. Dokumen yang diserahkan secara resmi tersebut berupa sebuah buku drngan judul "Sultan Hamengku Buwono II Pahlawan Lentera Nusantara".

Ketua tim penyusun buku Ananta Hari Noorsasetya yang sekaligus keluarga trah Sri Sultan Hamengkubuwono II menjelaskan bahwa, pengusulan Sri Sultan HB II sebagai pahlawan nasional telah diupayakan sejak 2016 oleh Mein Sugandhi dan Leginingsih.

"Jasa Sultan HB II banyak sekali dalam membela bangsa Indonesia semasa beliau hidup dan memerintah, sehingga patut menjadi tokoh inspirasi bagi bangsa Indonesia," jelasnya, Sabtu (22/6/2024). 

Menurut Ananta, cukup banyak peninggalan Sultan HB II yang masih dilestarikan seperti di Jogja hingga berupa bangunan dan seni arsitektur dengan corak khas yang masih banyak digunakan. Secara garis besar perjalanan dan perjuangan Sri Sultan Hamengkubuwono II telah tertulis dalam buku Sultan Hamengku Buwono II Pahlawan Lentera Nusantara. 

"Masa-masa heroisme Sri Sultan Hamengkubuwono II itu jadi inspirasi bangsa Indonesia. Betapa hebatnya beliau di zamannya untuk memerangi penjajahan di negeri ini," jelas Ananta.

Sebagai informasi Sri Sultan HB II meninggalkan sejumlah karya monumental semasa berkuasa. Mulai dari membentuk korps/satuan keprajuritan yang dilengkapi dengan perlengkapan dan persenjataan yang lebih baik sampai membangun benteng baluwarti yang dilengkapi meriam untuk melindungi keraton dari serangan luar.  

Di bidang sastra beliau mewariskan karya-karya heroik yang berbau pertahanan dan militer, seperti: Babad Nitik Ngayogya dan Babad Mangkubumi. Dua karya babad ini menceritakan perjuangan berdirinya Keraton Yogyakarta. Juga karya sastra yang bersifat fiksi di antaranya Serat Baron Sekender dan Serat Suryaraja. Yang terakhir merupakan karya pustaka yang dijadikan pusaka bagi Keraton Yogyakarta.

Sultan HB II setelah ditelisik memiliki kedekatan dengan Desa Pagerejo, di lereng Gunung Sindoro. Selama ini masyarakat setempat sangat familiar dengan nama tokoh Raden Mas Sundoro yang tak lain adalah nama kecil Sultan HB II. Dalam catatan Keraton Yogyakarta, Sultan HB II lahir di lereng Gunung Sindoro dan diyakini tepatnya Desa Pagerejo, Wonosobo pada 7 Maret 1750. 

Kepala Desa Pagerejo Akhmad Nurwadi mengatakan, kebudayaan yang berhubungan dengan Sultan HB II masih melekat di masyarakat Desa Pagerejo. "Sekarang ini di desa banyak peninggalan dari beliau tentang kebudayaan. Budaya itu di Pagerejo masih bertahan dan dilestarikan seperti kesenian berupa tarian sampai upacara atau ritus yang masih dilaksanakan tiap 70 hari sekali," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Gempur Rokok Ilegal

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dubes Turki untuk PBB Prihatin Atas Anak Jadi Korban Konflik Bersenjata

News
| Jum'at, 28 Juni 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Gunung Batu di Tiongkok Dijuluki Ujung Pisau Berkat Bentang Alamnya yang Unik

Wisata
| Minggu, 23 Juni 2024, 13:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement