Advertisement

Paguyuban Lurah Abiyasa Bantul Minta Anggotanya Netral di Pilkada 2024

Jumali
Rabu, 26 Juni 2024 - 15:47 WIB
Maya Herawati
Paguyuban Lurah Abiyasa Bantul Minta Anggotanya Netral di Pilkada 2024 Ilustrasi Pilkada / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Kabar perpisahan antara Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dan Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo pada Pilkada 2024, mendapatkan respons dari Paguyuban Dukuh (Pandu) dan Paguyuban Lurah Kabupaten Bantul "Abiyasa".

Pandu dan Abiyasa mengingatkan kepada para anggotanya untuk netral pada Pilkada Bantul, 27 November 2024. Mereka diminta untuk tidak terlibat dalam kampanye maupun mendukung salah satu pasangan calon yang maju dalam Pilkada mendatang.

Advertisement

Ketua Pandu Bantul, Sulistya Admojo mengungkapkan, sejatinya para anggotanya masih berkeinginan agar duet Abdul Halim Muslih-Joko Purnomo tetap terjadi pada Pilkada 2024. Hanya saja, dalam perkembangannya, ada kabar jika keduanya dipastikan pisah pada Pilkada mendatang. Oleh karena itu, Sulis telah meminta kepada para anggotanya untuk netral pada Pilkada mendatang.

"Pada prinsipnya, kami ingin situasi kondusif tetap terjaga. Dan, kami berharap teman-teman partai untuk tidak menarik ulur teman-teman dukuh. Agar teman-teman dukuh tetap berada di jalur netral dan mengoptimalkan tugasnya," kata Sulis ditemui di sela-sela pengukuhan tambahan jabatan lurah di Pendopo Parasamya, Bantul, Rabu (26/6/2024).

Untuk mencegah terjadinya oknum dukuh yang tidak netral di Pilkada mendatang, Sulis menambahkan, pihaknya akan mendorong kepada anggotanya untuk menjadi KPPS pada Pilkada, 27 November mendatang.

BACA JUGA: PPATK Ungkap Ribuan Anggota DPR dan DPRD Main Judi Online

"Kami dorong mereka jadi KPPS [Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara]. Jangan bermain ke komunitas ini, ke komunitas itu. Kalau mau bermain, kami minta monggo lepas jabatan dulu baru bermain silakan," kata Sulis.

Sementara Ketua Paguyuban Lurah Kabupaten Bantul Abiyasa Yudi Fahrudin mengatakan, jika para anggotanya telah diminta untuk netral pada Pilkada mendatang.

"Terkait dengan kemungkinan bapak bupati dan wakil bupati ini pecah kongsi, kami tetap di posisi yang netral. Masyarakat biar memilih sesuai dengan keinginannya. Dan, kami berharap dalam menyelesaikan jabatannya ini pak bupati dan wakil bupati tetap kompak," kata Yudi yang juga lurah Sumberagung, Jetis ini.

Lebih lanjut, Yudi mengungkapkan, netralnya para lurah ini dalam hal tidak ikut dalam kampanye. Selain itu, anggota Abiyasa juga diminta untuk tidak condong ke salah satu pasangan calon pada Pilkada mendatang.

"Jangan posisikan sebagai orang yang mengampanyekan salah satu paslon. Sebaiknya, lurah itu momong rakyatnya saja," ucap Yudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

15 Ribu Orang Diprediksi Padati Puncak Harganas 2024 di Semarang Hari Ini

News
| Sabtu, 29 Juni 2024, 09:17 WIB

Advertisement

alt

Gunung Batu di Tiongkok Dijuluki Ujung Pisau Berkat Bentang Alamnya yang Unik

Wisata
| Minggu, 23 Juni 2024, 13:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement