Advertisement
Gunungkidul Krisis Pasokan Es Balok untuk Ikan Tangkapan Nelayan
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pasokan es balok untuk mengawetkan ikan hasil tangkapan nelayan di Gunungkidul berkurang drastis. Kondisi ini dikhawatirkan berdampak pada tingginya pembusukan ikan di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Gunungkidul, Wahid Supriyadi mengatakan pabrik es balok di Kalurahan Siraman, Wonosari belum mampu mencukupi kebutuhan nelayan di Gunungkidul. Adapun ruang penyimpanan ikan di Gunungkidul tersebar di sepanjang pantai mulai dari Pelabuhan Gesing hingga Sadeng.
Advertisement
Mesin Rusak
Pabrik es balok di Kalurahan Siraman tersebut selama ini dikelola oleh Pemkab Gunungkidul dan dibangun pada 2009 menggunakan dana alokasi khusus (DAK) Kementerian Kelautan dan Perikanan (DKP). Namun demikian, mesin produksi es di pabrik tersebut rusak.
Pada 2025, DKP Gunungkidul akan mengupayakan perbaikan pada mesin produksi es dan merehabilitas bangunan. DKP juga akan mengupayakan pengadaan mesin produksi es batu melalui dana keistimewaan.
Dengan begitu, kapasitas produksi es dapat bertambah karena hingga sekarang, pasokan es balok untuk ikan masih disuplai dari Kabupaten Pacitan, Jawa Timur dan Klaten, Jawa Tengah.
"Sebenarnya, sempat ada investor yang berencana membangun pabrik es balok di Pantai Sadeng. Hanya, mereka terkendala oleh peruntukan lokasi yang masuk dalam Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK)," katanya.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Gunungkidul, Rujimanto membenarkan suplai es balok dari Kabupaten Pacitan belum dapat mencukupi kebutuhan es balok. Persoalan ini terjadi sejak lama.
“DKP Gunungkidul juga ada pabrik es, tapi kecil. Kalau pas panen ikan, es balok itu tidak mencukupi kebutuhan,” kata Rujimanto.
Rujimanto mengaku ada ikan yang membusuk di ruang penyimpanan Pantai Sadeng. Hanya, dia belum memiliki data tonase ikan yang membusuk.
Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto, dalam unggahan di akun instagramnya @herisusanto.official tertanggal 28 Juni 2024 mendapat keluhan perwakilan nelayan Sadeng ihwal pembusukan ikan tangkapan, karena pasokan es balok dari Kabupaten Pacitan minim dan sering terlambat datang.
Akhirnya, ikan yang mulai membusuk itu dijual dengan harga Rp2.000 per kilogram (kg). Dia berharap ada pembangunan cold storage/ gudang pendingin untuk memfasilitasi kebutuhan nelayan yang dapat memproduksi ikan rata-rata 70 ton per hari.
Menurut Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Gunungkidul, Wahid Supriyadi, gudang pendingin ini merupakan fasilitas di Pelabuhan Perikanan Pantai Sadeng yang berada di bawah pengelolaan DKP DIY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dua Petugas Polisi Pelaku Pemerasan di DWP Dipecat dalam Sidang Etik
Advertisement
Tidak Hanya di Pusat Kota, Asita DIY Ajak Wisatawan Menginap Hotel di Kulonprogo
Advertisement
Berita Populer
- Perayaan Malam Tahun Baru di Kulonprogo, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Titik Rawan Macet
- Perayaan Malam Tahun Baru, Polda DIY Tambah Personel Pengamanan
- Sebut Malioboro Tak Begitu Padat, Kapolresta Jogja Tetap Libatkan Tim Jibom Polda DIY
- Pengin Pantau Kondisi Pusat Kota Jogja Jelang Perayaan Tahun Baru? Ini Link-nya
- Selamat Tahun Baru 2025! Ribuan Orang Merayakan di Tugu, Malioboro hingga Titik Nol Kilometer Jogja
Advertisement
Advertisement