Advertisement

Ruas Jalan di Tanjangan Clongop Rawan Amblas, Pengendara Diminta Tidak Melintas

Andreas Yuda Pramono
Senin, 30 Desember 2024 - 16:27 WIB
Maya Herawati
Ruas Jalan di Tanjangan Clongop Rawan Amblas, Pengendara Diminta Tidak Melintas Seorang pengendara sendang melintasi tanjakan Clongop di Kapanewon Gedangsari. Harian Jogja - David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM) DIY menyampaikan salah satu ruas jalan di Tanjakan Clongop, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul rawan dilewati kendaraan bermotor. Sebab itu, Dinas menyarankan agar pengendara mengambil alternatif jalan lain.

Kepala DPUP-ESDM DIY, Anna Rina Herbranti mengatakan tanah di sekitar ruas jalan tersebut masih bergerak. Dengan musim hujan yang berpotensi memunculkan cuaca ekstrem, ruas jalan tersebut rawan dilalui kendaraan.

Advertisement

“Bila tidak terpaksa sebaiknya jangan melintasi ruas jalan itu,” kata Anna dihubungi, Senin (30/12/2024).

BACA JUGA: Ratusan Warga Gunungkidul Suspek Chikungunya

Anna menambahkan DPUP-ESDM saat ini sedang menganalisis kondisi tanah sekitar. Hasil analisis tersebut akan menjadi dasar kajian dan penghitungan kebutuhan konstruksi. Setelah mendapat hasil kebutuhan, Dinas akan menghitung kebutuhan anggarannya.

Pasca kebutuhan anggaran didapat, Dinas akan mengusulkan kebutuhan anggaran tersebut. “Soalnya anggaran penanganan saat ini belum tersedia,” katanya.

Lebih jauh, Anna mengaku Dinas telah berkoordinasi dengan Pemkab Gunungkidul melalui Dinas Perhubungan (Dishub) untuk melakukan pengamanan di lokasi amblasan.

Sekretaris Dishub Gunungkidul, Bayu Susilo Aji mengatakan mengatakan kepolisian setempat dan Dishub telah menutup titik ambalasan tersebut. “Kami memberikan fasilitas waterbarrier dan rambu peringatan,” kata Bayu.

Kapolsek Gedangsari, AKP Suryanto sebelumnya menyampaikan ruas jalan tersebut amblas dengan panjang sekitar 30 meter dengan kedalaman 2 meter.

Ruas jalan tersebut semakin rawan untuk dilewati lantaran terjadi penurunan secara ajeg. Apabila hujan, ambalasan semakin parah.

Senada dengan Suryanto, Panewu Gedangsari, Eko Krisdiyanto juga menyatakan pernurunan terjadi secara ajeg, bahkan tiap hari. Penurunan terjadi 15–20 sentimeter.

Eko juga berpendapat tanah di lokasi amblasan masih bergerak. Bagian dasar tebing mengalami pergerakan mengarah ke aliran sungai di bawahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kapolri Naikkan Pangkat 10.548 Perwira Awal Tahun Ini

News
| Kamis, 02 Januari 2025, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Tidak Hanya di Pusat Kota, Asita DIY Ajak Wisatawan Menginap Hotel di Kulonprogo

Wisata
| Selasa, 31 Desember 2024, 08:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement