Advertisement

Jadi Prioritas Pembangunan Industri Nasional, SDM Tekstil Diperkuat

Stefani Yulindriani Ria S. R
Sabtu, 06 Juli 2024 - 10:47 WIB
Sunartono
Jadi Prioritas Pembangunan Industri Nasional, SDM Tekstil Diperkuat Ilustrasi tekstil. Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Industri tekstil menjadi prioritas dalam pembangunan industri nasional. Badan Pengembangan Sumber Daya  Manusia Industri (BPSDMI) Balai Diklat Industri Yogyakarta berupaya mengembangkan sumber daya manusia yang ada untuk mendorong perkembangan industri tersebut. 

Kepala BPSDMI Kementerian Perindustrian, Masrokhan menjelaskan berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN), industri tekstil, alas kaki, dan aneka menjadi prioritas pembangunan. Menurutnya, kontribusi industri tersebut berperan besar sebagai penggerak perekonomian, dan penyerapan tenaga kerja. 

Advertisement

BACA JUGA : Wow! Permintaan Besek di Bantul Meningkat Jelang Iduladha

Oleh karena itu pemerintah menaruh perhatian terhadap sektor tersebut. Saat ini pemerintah telah memiliki kebijakan, program kerja, maupun insentif non-fiskal untuk mendorong peningkatan daya saing industri tersebut. 

Guna mendorong pertumbuhan industri nasional, ada pemerintah berfokus pada investasi, teknologi, dan sumber daya manusia. Menurutnya, sumber daya harus dipandang sebagai aset sebuah organisasi. Dia menilai sumber daya yang kompeten dan profesional menjadi kunci keberhasilan organisasi, karena memberikan nilai tambah produktivitas organisasi. 

“Untuk memperkuat kinerja dan daya saing sektor-sektor tersebut, BPSDMI Kementerian Perindustrian mengambil langkah-langkah proaktif melalui penyediaan tenaga kerja kompeten sesuai dengan kebutuhan industri,” ujarnya dalam Pelatihan Vokasi Industri Berbasis Sistem 3 in 1 pada sektor industri di Jogja Expo Center, Jumat (5/7/2024). 

Dia menuturkan upaya tersebut dilaksanakan dengan penyelenggaraan pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi yang link and match, sehingga para lulusan tidak hanya diserap di sektor industri, tetapi juga menjadi pendorong peningkatan produktivitas dan kinerja industrinya. 

“Kami mengapresiasi di tengah gejolak kondisi industri saat ini, sering kita dengar berita bahwa banyak perusahaan yang merumahkan karyawannya, ternyata para pelaku industri di Jogja, khususnya di sektor garmen, furniture dan produk kulit bisa kokoh bertahan dan masih merekrut karyawan baru,” ujarnya. 

Kepala Pusdiklat BPSDMI, Saiful Bahar menambahkan pembangunan SDM Industri dilakukan untuk menghasilkan SDM yang kompeten guna meningkatkan peran SDM Indonesia di bidang industri, yang mana pembangunannya dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, pelaku industri dan masyarakat.

BACA JUGA : Tertinggi se-DIY, Realisasi investasi Triwulan I di Bantul Capai Rp361,6 Miliar

“Sebelumnya sempat ada pembahasan mengenai keunggulan kompetitif DIY yang ada pada aspek sumber daya manusia, sehingga diperlukan langkah nyata bagaimana agar pelatihan vokasi dapat berkontribusi dalam pengembangan tenaga kerja yang terampil dan kompetitif disini,” ujarnya.  

Peserta yang mengikuti pelatihan vokasi industri berbasis sistem 3-in-1 mencapai 200 orang. Peserta tersebut terdiri dari 50 orang mengikuti pelatihan jahit produk kulit, 100 orang mengikuti pelatihan jahit garmen, dan 50 orang mengikuti pelatihan konstruksi (machining) furnitur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemenag Sebut Indeks Kerukunan Umat Beragama Naik Jadi 76,47

News
| Sabtu, 05 Oktober 2024, 09:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Jogja lewat Diorama

Wisata
| Rabu, 02 Oktober 2024, 22:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement