Advertisement
Antiribet dan Tak Neko-Neko, Begini Sederhananya MPLS di SMPN 14 Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sekolah baik jenjang SD maupun SMP di Kota Jogja mulai menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Senin (15/7/2024).
Masing-masing sekolah punya cara sendiri untuk memperkenalkan lingkungan sekolah kepada siswa baru. Hanya saja, berdasarkan aturan MPLS tak boleh diwarnai dengan adanya atribut yang aneh-aneh, yang bisa menyulitkan siswa dan orang tua.
Advertisement
Salah satu sekolah yang turut melaksanakan MPLS adalah SMPN 14 Jogja. Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMPN 14 Jogja, Rina Purwendri menyebut tak ada properti macam-macam yang dibawa siswa. Siswa hanya diminta untuk membuat name tag.
Siswa putri diminta membuat name tag berwarna merah muda, sementara putra berwarna biru muda. "Tujuannya untuk lebih mengenal saja. Kami tidak ada patokan harus seperti apa. Silakan sesuai kreativitas masing-masing, yang penting jelas," jelas Rina, Senin.
Rina mengatakan pra MPLS dilakukan pada 12 Juli lalu. Siswa diberi bekal tentang lingkungan sekolah sekaligus informasi soal MPLS yang akan dilaksanakan 15-17 Juli 2024.
Pada hari pertama, siswa melaksanakan upacara bendera dan materi dari para guru. Seluruh aktivitas MPLS di hari pertama berfokus di sekolah. Sedangkan hari kedua, pihak sekolah turut menghadirkan narasumber dari Polsek Jetis.
Nantinya, jajaran Polsek Jetis akan memberikan materi terkait bahaya napza. "Utamanya yang sedang tren yaitu pil sapi. Biar mereka juga tahu dampak negatifnya kalau sampai mencoba apa saja, dan sanksi hukum yang mereka terima," imbuhnya.
Hari terakhir MPLS di SMPN 14 Jogja akan diisi dengan kegiatan kunjungan ke Museum Vredeburg. Kegiatan ini terbilanh rutin dilaksanakan setiap tahunnya.
Sebanyak 137 siswa baru akan diajak mengenal Museum Vredeburg dengan berjalan kaki. Lalu, dilanjutkan dengan mengunjungi pameran di Taman Pintar.
"Kebetulan siswa kami ada yang lolos OPSI [olimpiade penelitian siswa Indonesia] dan ada stan pameran di sana. Kita ajak siswa baru untuk menambah wawasan dan edukasi," katanya.
Terpisah, Anggota Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Jogja Baharuddin Kamba menuturkan gelaran MPLS di Kota Jogja terbilang terkendali.
Kamba menyebut pihaknya tak menemui adanya praktik perpeloncoan ataupun kekerasan di sekolah-sekolah di Kota Jogja. Materi yang disampaikan selama MPLS juga bervariasi. Mulai dari pengenalan lingkungan sekolah, antikekerasan, antinarkoba, hingga bullying. "Pemateri atau narasumber lebih banyak dari pihak internal sekolah," ujar Kamba.
Dia mengapresiasi tertibnya pelaksanaan MPLS pada hari pertama ini. Kamba mendorong pihak sekolah untuk terus melakukan pengawasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tidak Dapat Murid Baru, 10 SD di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
Advertisement
Advertisement