Advertisement
Pemda DIY Ingatkan Kabupaten Kulonprogo dan Gunungkidul Siapkan Pengolahan Sampah
Proses pengolahan sampah dengan output berupa RDF di TPS 3R Nitikan, Kamis (2/5/2024). - Harian Jogja/Alfi Annissa Karin
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Sekda DIY Beny Suharsono kembali mengingatkan kepada Pemkab Kulonprogo dan Pemkab Gunungkidul untuk menyiapkan diri untuk pengelolaan sampah. Kedua kabupaten tersebut harus sudah memikirkan mengenai pemrosesan sampah tanpa membuang sampah.
"Kulonprogo harus mendesain pemprosesan sampah dengan tidak membuang sampah. Gunungkidul juga jangan terlena dengan luasan wilayah yang dimiliki. Karena suatu saat akan mengalami yang dialami oleh daerah lainnya," kata Beny, Selasa (16/7/2024).
Advertisement
Oleh karena itu, Beny meminta kepada Pemkab Kulonprogo dan Pemkab Gunungkidul untuk berbenah dan mulai memikirkan mengenai bagaimana memproses sampah, bukan lagi membuang sampah pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Diakui oleh Beny, saat ini Kabupaten Kulonprogo dan Kabupaten Gunungkidul saat ini telah memilik TPA. Hanya saja, sejauh ini kedua kabupaten tersebut belum melakukan proses pengolahan sampah.
"Tapi, kan hanya membuang tidak memproses," lanjutnya.
Menurut Beny, keberadaan TPA masih dibutuhkan tapi dalam kapasitas pengelolaan bukan pembuangan akhir. Oleh karena itu, pihaknya mendorong agar Kabupaten Kulonprogo dan Kabupaten Gunungkidul mulai menyiapkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) maupun Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R).
Dikutip dari alman resmi Pemda DIY, sebelumnya Benny mengatakan bahwa Pemda DIY terus berupaya agar pengelolaan sampah di DIY akan menghasilkan residu seminimal mungkin sekaligus mampu mengolah sampah menjadi energi baru. Penggunaan teknologi yang mampu mewujudkan pengelolaan tersebut
“Nanti perkembangannya teknologi yang diharapkan itu sudah bisa memisah (sampah) dan mengolah. Mana plastik, mana kertas, mana yang organik, yang kemudian diolah. Itu nanti keluar produknya tidak ada waste, tidak ada residu. Kalau 0% saya kira nisbi ya. Intinya residunya tidak ada karena menjadi produk turunan, menjadi listrik, menjadi kompos, menjadi produk daur ulang. Teknologi ini yang kita minta di KPBU,” terangnya.
Beny berharap teknologi yang diterapkan nanti dapat mengurangi gunungan sampah yang ada di TPA Piyungan. “Sampah yang masuk kan masuk pabrik, dipilah dan diolah sehingga yang ke luar tidak ada lagi residu. Residunya sudah ekonomi bergulir jadi energi baru dan produk baru," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Turki Catat 4.460 Kasus Mengakhiri Hidup, Tertinggi Sepanjang Sejarah
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kekeringan di Kulonprogo Mulai Mereda, Dropping Air Dihentikan
- Mobil Pikap Terguling di Jalan Jogja-Wates, Sopir Luka Kepala
- Pasangan Mahasiswa Pembuang Bayi di Ngemplak Ditangkap Polisi
- Harga Kebutuhan Pokok di Gunungkidul Mulai Naik
- Korupsi, Lurah dan Carik di Gunungkidul Ditahan di Lapas Wirogunan
Advertisement
Advertisement




