Advertisement

Tak Punya Dana Talangan, Pemkab Bantul Tak Bisa Intervensi Langsung ke Petani Terkait Anjloknya Harga Bawang Merah

Jumali
Rabu, 24 Juli 2024 - 15:47 WIB
Ujang Hasanudin
Tak Punya Dana Talangan, Pemkab Bantul Tak Bisa Intervensi Langsung ke Petani Terkait Anjloknya Harga Bawang Merah Ilustrasi panen bawang merah. / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul terus mencarikan offtaker atau atau pengumpul hasil produksi masyarakat untuk komoditas bawang merah, yang saat ini harganya terus turun.

Hal ini dilakukan karena DKPP Kabupaten Bantul tidak memiliki dana talangan untuk membeli hasil panen petani yang kemudian menjualnya langsung ke masyarakat tanpa melalui pedagang besar atau tengkulak.

Advertisement

"Terus terang kami tidak ada dana talangan. Jadi kami tidak bisa membeli hasil panen petani, kemudian menjualnya langsung ke masyarakat. Sebab, dana talangan di APBD 2024 ini memang tidak ada," kata Kepala DKPP Kabupaten Bantul Joko Waluyo, Rabu (24/7/2024).

Meski demikian, Joko mengaku saat ini DKPP masih berusaha membantu petani terkait turunnya harga bawang merah dalam beberapa waktu terakhir. DKPP kini terus mencarikan offtaker agar bisa membeli bawang merah hasil panen petani dengan harga yang tinggi.

"Kami masih carikan. Belum dapat juga. Perhitungan kami, jika ada offtaker, harga yang dibeli di tingkat petani adalah Rp12.000 per kilogram. Sehingga dengan harga tersebut, maka petani akan mencapai BEP [break event poin]," imbuh Joko.

Diakui Joko, saat ini harga bawang merah di tingkat petani masih berkisar Rp8.000 per kilogram sampai Rp12.000 per kilogram. Besaran harga tersebut, tergantung kualitas dan asal dari panen bawang merah di tingkat petani.

BCA JUGA: Harga Bawang Merah Anjlok, Petani Bantul Terbantu Sistem Elektrifikasi

"Untuk kualitas bawang merah produksi lahan pasir tentu berbeda dengan sawah. Untuk yang berasal dari sawah kualitasnya lebih baik, dibandingkan dengan lahan pasir. Sehingga harganya pun lebih tinggi dibandingkan yang lahan pasir," kata Joko.

Tidak adanya dana talangan juga diungkapkan oleh Ketua Komisi B DPRD Bantul Wildan Nafis. Pada APBD 2024, tidak ada pos anggaran dana talangan yang sejatinya bisa digunakan oleh Pemkab Bantul untuk mengintervensi dan menstabilkan harga bawang merah.

"Tidak ada. Dulu kami ada dalam bentuk hibah di luar musim untuk cabai. Tapi di APBD 2024 ini tidak ada memang. Untuk itu kami berharap agar DKPP bisa mencarikan offtaker yang bisa membeli bawang merah di tingkat petani dengan harga yang tinggi," ucap Wildan.

Sementara salah satu petani Nawungan, Selopamioro,Imogiri, Juminan mengatakan, saat ini harga bawang merah terus mengalami penurunan. Jika sebelumnya harga bawang merah Rp13.000 per kilogram saat ini di tingkat petani sekitar Rp10.000 sampai Rp12.000.

"Dengan harga tersebut, sementara kami hanya bisa BEP. Karena benih dan pupuk kan juga harus beli. Begitu juga dengan biaya BBM untuk pengairan," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Peneliti Umumkan Penemuan Virus Baru di China Sebabkan Sakit Syaraf Menular lewat Kutu

News
| Sabtu, 07 September 2024, 15:17 WIB

Advertisement

alt

Kulineran di Jogja, Jangan Lupa Mampir ke Kedai Burger Lokal

Wisata
| Senin, 02 September 2024, 11:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement