Advertisement

Kelurahan Gunungketur di Jogja Beri Wadah Kegiatan Keagamaan untuk Warga

Alfi Annisa Karin
Kamis, 08 Agustus 2024 - 22:37 WIB
Maya Herawati
Kelurahan Gunungketur di Jogja Beri Wadah Kegiatan Keagamaan untuk Warga Kegiatan kelas Al/Quran Center di Kelurahan Gunungketur, Kemantren Pakualaman, belum lama ini. / ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kelurahan Gunungketur, Kemantren Pakualaman, Kota Jogja, punya inovasi berupa Al-Qur’an Center. Ini menjadi wadah bagi warga Gunungketur untuk bisa mempelajari lebih dalam terkait dengan bacaan Al-Qur’an. Lurah Gunungketur, Sunarni, mengatakan biasanya warga berkumpul di Kantor Kelurahan Gunungketur setiap Kamis pagi mulai pukul 08.00 WIB-09.30 WIB.

"Di Kantor Kalurahan Gunungketur masyarakat bisa belajar membaca dan menulis Al-Qur’an. Ada juga kelas tahsin, di mana para peserta akan dibimbing secara intensif dan mendalam untuk memahami seluruh teori ilmu Tajwid dalam menyempurnakan bacaan Al-Qur’an," kata Sunarni saat dikonfirmasi, Kamis (8/8/2024).

Advertisement

Dia menyebut, peserta kelas Al-Qur’an Center didominasi oleh ibu-ibu dan pegawai Kelurahan Gunungketur.

Sunarni turut menghadirkan pengajar yang sudah diajak kerja sama dan hadir dalam setiap pertemuan.

Dia berharap, melalui kegiatan ini warga Gunungketur semakin rajin dan fasih dalam membaca Al-Qur’an, sehingga dapat sebagai sarana peningkatan minat baca Al-Qur’an di masyarakat.

BACA JUGA: Kekeringan, DIY Bakal Bikin Hujan Buatan Pakai Pesawat BNPB

"Diharapkan para peserta banyak menimba ilmu dan manfaat, sehingga dapat lebih berperan lagi dalam membangun kualitas keluarga dan masyarakat yang lebih baik," katanya.

Salah satu pembimbing Al-Qur’an Centre Gunungketur, N. Sholihat, mengatakan dia menggunakan metode bimbingan belajar Iqra dan Tadarus Al-Qur’an secara privat kepada warga. Ada juga metode klasikal yang digunakan khusus untuk penyampaian materi tajwid dan terjemah Al-Qur’an. Sholihat menuturkan ada beberapa kendala yang sering dihadapinya. Misalnya, para peserta yang kesulitan menghafal tanda baca Al-Qur’an karena para peserta mayoritas tak lagi berusia muda sehingga daya ingat mereka cenderung lebih lemah.

"Kesulitan yang dihadapi adalah usia peserta yang mayoritas lansia, sehingga tingkat capaian kelancaran dalam membaca Iqra atau Al-Qur’an dan memahami materi tidak semua bisa cepat," katanya. (***)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Didukung Koalisi Besar, RK-Suswono targetkan Menang Satu Putaran di Pilgub Jakarta

News
| Senin, 16 September 2024, 22:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement