Advertisement

Biaya Hidup Mahasiswa di Jogja Melebihi UMP, Terjebak Lifestyle, Skincare dan iPhone

Anisatul Umah
Kamis, 08 Agustus 2024 - 17:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Biaya Hidup Mahasiswa di Jogja Melebihi UMP, Terjebak Lifestyle, Skincare dan iPhone Masker wajah / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Rata-rata pengeluaran biaya hidup mahasiswa DIY 2024 sebesar Rp2,96 juta per bulan, naik 2% dari 2020 sebesar Rp2,91 juta. Adapun komponen tertinggi pengeluaran mahasiswa adalah skincare.

Ketua Pusat Studi Ekonomi Keuangan dan Industri Digital (PSEKUIN) UPN 'Veteran' Yogyakarta, Ardito Bhinadi mengatakan berdasarkan hasil survei rata-rata pengeluaran biaya hidup mahasiswa lebih tinggi dibandingkan rata-rata pengeluaran konsumsi rumah tangga di DIY dan Upah Minimum Provinsi (UMP) DIY 2024.

Advertisement

BACA JUGA: Hasil Survei 2024, Biaya Hidup Mahasiswa Jogja di Atas UMR, Rata-rata Rp2,96 Juta per Bulan

"Survei dari 2.000 mahasiswa terhadap 126 perguruan tinggi yang ada di DIY kurang lebih Rp2,9 juta per bulan," ucapnya dalam acara Jogja Economic Forum 2024 bertajuk 'Peran Penting SDM Berkualitas dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi' di Hotel Tentrem, Kamis (8/8/2024).

Dia mengatakan lifestyle menjadi komponen pengeluaran yang kedua pada 2024, mencapai 26% dari total pengeluaran. Menurutnya pengeluaran gaya hidup paling banyak adalah untuk perawatan wajah dan tubuh (skincare dan body treatment). Skincare tidak hanya jadi barang konsumsi perempuan, namun juga laki-laki. Meningkat dari Rp159.620 di 2020 menjadi Rp191.495 per bulan di 2024. 

"Apasih lifestyle dikonsumsi mahasiswa itu, nomor satu adalah adalah skincare," jelasnya.

Selanjutnya komponen pengeluaran ketiga adalah kos atau pondokan, mereka cenderung memilih kos yang aman, bersih, dekat kampus, biaya sewa terjangkau dan tersedia fasilitas wifi. Komponen selanjutnya transportasi, di mana pengguna transportasi publik terus menurun sejak 2016.

Preferensi komunikasi dan informasi, kata Ardito, yang cukup menarik adalah pada merek HP yang digunakan. Survei 2024 menunjukkan mahasiswa lebih banyak menggunakan Iphone, menggeser posisi Samsung di 2020. Harga rata-rata HP yang dimiliki Rp4,27 juta

"Sekarang alat komunikasi, sosialitas, statusisasi, tapi juga gaya hidup di 2024, mereknya iphone," katanya.

Dia mengatakan data ini merupakan hasil survei biaya hidup mahasiswa 2024 Bank Indonesia (BI) Perwakilan DIY bekerjasama dengan UPN Veteran Yogyakarta. Menurutnya, survei dilakukan setiap empat tahun sekali untuk memotret perkembangan biaya hidup di DIY dan kontribusi pendidikan terhadap perekonomian DIY.

BACA JUGA: Berapa Biaya Hidup Mahasiswa di Jogja per Bulan? Ini Hasil Surveinya

Dibandingkan survei terakhir pada 2020, katanya, preferensi makan dan minum tidak banyak berubah. Akan tetapi pengeluaran di 2020 untuk makan minum lebih tinggi karena masih pandemi, menyebabkan tidak bisa kemana-mana dan beli makanan lewat online. Harga relatif lebih mahal daripada makan langsung ke warung.

PDRB Sektor Pendidikan

Ardito mengatakan sektor jasa pendidikan punya kontribusi rata-rata 8% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DIY. Kegiatan sektor jasa pendidikan berdampak pada pertumbuhan ekonomi DIY. Meningkatnya kegiatan di awal tahun ajaran baru pada Juli untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah, serta Agustus/September untuk pendidikan tinggi, mendorong pertumbuhan ekonomi sektor jasa pendidikan triwulan III.

"Selalu jauh lebih tinggi daripada triwulan lainnya," lanjutnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY, Ibrahim mengatakan BI DIY bersama dengan Pemda, dan stakeholder lainnya telah melakukan tiga upaya, yakni konsistensi, inovasi, dan sinergi. Konsisten berupaya menggali tantangan ekonomi yang dihadapi DIY. Juga terus memperbaiki dengan apa yang sudah dijalankan.

"Tetapi upaya konsistensi mestinya kita lengkapi dengan inovasi dan sinergi," ucapnya.

Sekretaris Daerah DIY, Benny Suharsono mengatakan Jogja Economic Forum 2024 merupakan upaya kolaboratif dalam mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi khususnya di DIY. Berbagai riset menunjukkan ada korelasi positif antara sumber daya manusia berkualitas terhadap peran penting mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengendalian ekonomi.  

Ia menyebut kegiatan ini bukan hanya memberikan pemahaman yang mendalam tentang kondisi ekonomi terkini, tetapi juga menjadi panggung bagi pemikiran brilian dan solusi inovatif.

"Yang lahir dari kebersamaan kita semua," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ibu Kota Nusantara untuk Mewujudkan Indonesiasentris

News
| Senin, 16 September 2024, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement