Advertisement

Update Data Terbaru, Rumah Rusak di Gunungkidul karena Gempa Semalam Bertambah Jadi 30 Titik

Andreas Yuda Pramono
Selasa, 27 Agustus 2024 - 18:57 WIB
Arief Junianto
Update Data Terbaru, Rumah Rusak di Gunungkidul karena Gempa Semalam Bertambah Jadi 30 Titik Salah satu rumah warga Padukuhan Jasem Lor, Kalurahan Pacarejo, Semanu mengalami keretakan tembok akibat gempa yang terjadi pada Senin (26/8/2024). - Istimewa/Kepala Dusun Jasem Lor

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul merilis data terbaru inventarisasi dampak gempa yang terjadi pada Senin (26/8/2024) sekitar pukul 20.00 WIB. Dari data yang semula 16 rumah terdampak kini bertambah menjadi 34 rumah tanpa korban jiwa.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan rumah terdampak gempa ini tersebar di enam kapanewon yaitu Semanu, Nglipar, Purwosari, Panggang, Patuk, dan Karangmojo.

Advertisement

Di Semanu, rumah rusak hanya tersebar di Kalurahan Pacarejo. Kerusakan hampir semuanya berwujud tembok retak. Di Nglipar, rumah rusak tersebar di Kalurahan Kedungkeris dan Pengkol. Mayoritas kerusakan berwujud tembok retak.

Di Purwosari, rumah rusak tersebar di Kalurahan Giripurwo saja dengan mayoritas kerusakan berupa tembok retak. Selain itu, di Panggang, rumah rusak tersebar di Kalurahan Girisekar dengan tembok retak.

Adapun di Patuk, dampak gempa tersebar di Kalurahan Patuk dan Pengkok dengan tembok retak. Terakhir, di Karangmojo, kerusakan tersebar di Kalurahan Ngawis dengan tembok retak.

Sebelumnya, Purwono menjelaskan pusat gempa tektonik Magnitudo 5,8 yang terjadi pada Senin (26/8) malam berada di di 95 kilometer (km) Barat Daya Gunungkidul dengan kedalaman 30 kilometer (km).

Gempa ini juga dirasakan hingga Karangkates, Malang, Pacitan, Nganjuk, Trenggalek, Madiun, Kediri, Blitar, Cilacap, Banyumas, Solo, dan Klaten. Gempa ini tidak menimbulkan tsunami.

BACA JUGA: Dampak Gempa Jogja, Seorang Warga Pingsan dan 4 Rumah di Kulonprogo Rusak

Meski begitu, BPBD mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga perlu menghindari bangunan retak atau rusak akibat gempat.

Sebelum kembali ke rumah, kata Purwono masyarakat perlu memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempat yang berdampak pada kestabilan bangunan. Hal ini menjadi salah satu bentuk mitigasi agar tidak ada korban jiwa.

Dukuh Jasem Lor Kalurahan Pacarejo, Mujiyana mengaku dari delapan belas rumah di padukuhannya, hanya ada satu rumah mengalami retak tingkat sedang. Sisanya mengalami retak ringan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pelabuhan di Kawasan Industri Terpadu Batang Ditarget Beroperasi Awal 2025

News
| Sabtu, 14 September 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Kawah Ijen Mulai Dibuka Kembali, Ini SOP Pendakiannya

Wisata
| Sabtu, 07 September 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement