Persedian Droping Air di Kulonprogo Habis, BPBD Ajukan Anggaran Tanggap Bencana
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Kondisi kekeringan yang melanda Bumi Binangun menyebabkan tingginya permintaan droping air. Persediaan tangki air yang ada pun kini sudah habis.
BPBD Kulonprogo mencatat sudah menyediakan 38 tangki air sebelumnya untuk menangani siaga kekeringan. Ketua BPBD Kulonprogo, Taufiq Prihadi menjelaskan habisnya ketersediaan tangki air itu sudah ditambah dengan bantuan CSR.
Advertisement
Taufiq menyebut bantuan CSR itu datang dari Bank Kulonprogo dengan 10 tangki air. Bantuan CSR itu kini juga sudah habis. "Kami juga sudah mengusahakan ke pihak lain juga untuk mendapat CSR agar kebutuhan air dapat terpenuhi," terangnya.
BACA JUGA: Kekeringan Mulai Melanda Kulonprogo, 6 Kalurahan Ajukan Dropping Air
Sebelumnya dalam status siaga bencana, jelas Taufiq, BPBD Kulonprogo mendapat alokasi anggaran sebesar Rp150 juta. Anggaran itu dalam bentuk barang, antara lain paket sembako, tangki air, hingga sarana-prasarana kebencanaan seperti mesin gergaji. "Untuk yang tangki air sudah habis, sedangkan paket sembako masih ada," paparnya.
Menghadapi terbatasnya anggaran untuk menghadapi kekeringan ini, lanjut Taufiq, pihaknya sudah mengajukan peningkatan status kebencanaan. Dari siaga bencana, kini sudah diajukan ke tanggap bencana. "Sudah kami ajukan ke Pemkab Kulonprogo, kalau sudah disahkan kami dapat anggaran baru untuk mengatasinya," jelasnya.
Status jadi tanggap bencana itu jadi syarat mutlak untuk mendapatkan akses anggaran belanja tak terduga (BTT). "Kalau sudah berstatus tanggap bencana nanti kami bisa mengakses BTT yang akan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada," tutur Taufiq.
Taufiq menjelaskan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak lain, terutama Dinas Sosial (Dinsos) Kulonprogo untuk menghadapi kondisi kekeringan ini. "Nanti kami akan dibantu Dinsos, bantuannya bisa berupa sarana prasarana dan lainnya, akan kami bahas lebih dalam nanti," katanya.
BACA JUGA: BPBD Bantul Sudah Dropping 26 Tangki Air Bersih ke Lokasi Kekeringan
Sementara itu Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulonprogo, Budi Prastawa membenarkan adanya peningkatan droping air. Kebanyakan permintaan itu datang dari Kapanewon Samigaluh dan Kokap serta wilayah disekitarnya.
Dalam pemenuhan kebutuhan droping air yang terus meningkat ini, jelas Budi, BPBD Kulonprogo sudah berkoordinasi dengan kalurahan-kalurahan yang masuk kategori kekeringan. "Koordinasi ini juga kami sampaikan untuk menggunakan air secara efektif dan hemat, kami juga dorong agar sumber-sumber air di wilayah juga terus dijaga," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Warga Keluhkan Pembakaran Sampah oleh Transporter, DLH Bantul Siap Bertindak
- 2 Sekolah di Kulonprogo Ini Berpotensi Terdampak Pembangunan Tol Solo-Jogja-YIA
- Viral Aksi Mesum Parkiran Abu Bakar Ali Jogja, Satpol PP Dorong Adanya Kontrol Sosial
- Pemkot Berkomitmen Selesaikan Sampah dari Hulu sampai Hilir
- Dorong Pilkada Lebih Fair dan Bermartabat, PDIP Kulonprogo Bentuk Satgas OTT Politik Uang
Advertisement
Advertisement