Advertisement
Kolam Mengering, Pemkab Sleman Beri Tips Budi Daya Ikan di Musim Kemarau

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman terus mendorong masyarakat untuk membudidayakan ikan meski pasokan air di musim kemarau berkurang. Hingga saat ini tercatat ada 171,1 hektare kolam yang mengering karena terdampak kemarau. Untuk itu, DP3 Sleman pun membagikan tipsnya
Pelaksana Tugas Kepala DP3 Sleman, Suparmono mengatakan, data kolam ikan di Sleman ada sekitar 1.134 hektare. Sama seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, setiap musim kemarau ada kolam yang terdampak.
Advertisement
Dia mencatat sudah ada 171,1 hektare kolam yang dibiarkan kosong karena kekurangan air. “Otomatis tidak bisa digunakan untuk budidaya ikan karena airnya tidak ada. Total luas kolam ikan berkurang 15% dari waktu normal,” kata Pram, Jumat (30/8/2024).
Adanya kolam yang mengering akan berdampak terhadap tingkat produktivitas. Meski demikian, ia tetap meminta kepada pembudidaya untuk tetap konsisten dalam upaya pemeliharaan sehingga pasokan ikan di masyarakat bisa tetap terjaga. “Kolam yang masih ada airnya harus dimanfaatkan,” katanya.
Pram mengungkapkan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar pemeliharaan tetap berjalan baik saat kemarau. Langkah pertama dengan mengurangi padat tebar di kolam budi daya.
Selain sebagai upaya antisipasi, pasokan air yang berkurang, pengurangan jumlah ikan yang dipelihara bisa menghindari stress dan kualitas air tetap terjaga. Di sisi lain, pemantauan dan pengamatan lebih diintesifkan.
Langkah ini untuk mengatahui gejala klinis pada ikan yang dibudidayakan sehingga dapat tumbuh baik. Kondisi ikan yang stress bisa diketahui dari dari gerakannya yang tidak normal dan kurang bernafsu saat diberikan pakan. “Kalau terjadi seperti ini langsung dilakukan identifikasi dengan mengirim sampel ikan yang sakit ke laboratorium penyakit ikan terdekat,” katanya.
Selain itu, penggunaan multivitamin dan probiotik pada sistem budidaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh ikan juga sangat dibutuhkan. Hal ini sebagai upaya mengantisipasi potensi serangan penyakit ikan. “Bisa menggunakan obat-obatan herbal atau kimia. Yang terpenting sesuai dengan aturan yang telah tersedia di kemasan obat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

BMKG Beri Peringatan, Dalam Sepekan Ini Hujan Lebat Bisa Terjadi Tiba-tiba di Pulau Jawa
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Solo Jogja Terbaru Hari Ini, Kamis 10 April 2025, Berangkat dari Stasiun Palur hingga Tugu Jogja
- Jadwal KA Bandara Jogja Terbaru Hari Ini, Kamis 10 April 2025, Naik dari Stasiun Tugu Jogja hingga YIA
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Kamis 10 April 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
- Jadwal SIM Keliling di Kota Jogja Hari Ini, Kamis 10 April 2025
- Jadwal DAMRI di Jogja Hari Ini, Cek Tarifnya di Sini
Advertisement