Advertisement

Driver Ojol Jadi Korban Perampasan di Sleman, Pelaku Tak Lain Pacarnya Sendiri

David Kurniawan
Selasa, 10 September 2024 - 12:27 WIB
Sunartono
Driver Ojol Jadi Korban Perampasan di Sleman, Pelaku Tak Lain Pacarnya Sendiri Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian pada saat menyerahkan handphone kepada Sumadi, driver ojek online yang jadi korban perampasan di Kaliurang. Proses pinjam pakai barang bukti ini dilaksanakan di Aula Mapolda DIY, Selasa (10/9/2024). Harian Jogja - David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Jajaran Polresta Sleman mengungkap kasus perampasan dengan korban driver ojek online, Sumadi di Jalan Kaliurang Kilometer 20 di Kalurahan Hargobinangun, Pakem. Hasil penyelidikan diketahui otak perampasan dilakukan oleh pacar dari korban.

Korban Sumadi mengatakan, perampasan terjadi pada 20 Juni 2024 lalu. Akibat peristiwa ini, ia harus kehilangan uang tunai sebesar Rp200.000, Tabungan di ATM sebesar Rp2,8 juta, dua unit handphone, buku Tabungan, SIM, kartu ATM, STNK motor hingga kartu identitas.

Advertisement

Peristiwa perampasan bermula saat korban janjian bersama pacarnya berinisial L untuk main ke Kaliurang. Keduanya pun bertemu kemudian berangkat bersama menuju ke lokasi tujuan yang telah disepakati bersama.

BACA JUGA : Driver Ojol Dibacok Usai Antar Orderan di Karangmalang Sleman, Begini Kronologinya

Di tengah perjalanan atau tepatnya di Jalan Kaliurang Kilometer 20, pacarnya meminta berhenti untuk menelpon seseorang. Anehnya pada saat menelepon, L menjauh sekitar sepuluh meter dari lokasi Sumadi mengendarai motor.

Saat lagi menunggu pacarnya menelepon, tiba-tiba dari arah belakang ada seorang pria yang menodongkan pisau ke tubuh korban. Selanjutnya, Sumadi diminta menyerahkan berbagai benda berharga yang dimiliki mulai dari handphone, uang hingga dompetnya.

“Usai kejadian langsung lapor ke Polsek Pakem. Eh ternyata setelah tertangkap, otak perampasan adalah pacar saya sendiri,” katanya di Aula Mapolda DIY, Selasa (10/9/2024).

Sumadi mengaku mengenal L sekitar enam bulan lalu. Perkenalan bermula dari kesamaan pekerjaan sebagai driver ojok online.

“Kita pacaran dan ada komitmen untuk menikah. Tapi karena ada cekcok masalah ekonomi makanya sering terjadi cekcok yang akhirnya jadi korban perampasan pacar sendiri,” kata Sumadi.

Ia pun berterimakasih kepada pihak kepolisian karena telah mengungkap kasus perampasan yang terjadi pada dirinya. Terlebih lagi, handphone yang dijadikan barang bukti bisa diberikan untuk beraktivitas sehari-hari.

Kasatreskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian mengatakan, barang bukti perampasan yang diberikan ke Sumadi statusnya masih pinjam pakai karena masih diperlukan untuk pembuktian kasus di pengadilan. Oleh karenanya, selama kasus belum selesai diharapkan untuk dijaga dengan baik karena nantinya masih dibutuhkan di persidangan.

Menurut Riski, untuk kasus perampasan masih dalam proses. Adapun dalam kasus ini ada dua orang yakni C, sebagai penodong dan L yang tak lain adalah pacar dari korban.

“Kejadiannya 20 Juni, kedua pelaku kami tangkap satu bulan kemudian. Atas perbuatannya diancam pidana penjara paling lama empat tahun,” katanya.

BACA JUGA : Ojol Jogja Demo Minta Pemerintah Sesuaikan Tarif Layanan

Kepada wartawan, C mengaku mau disuruh menodong Sumadi karena diiming-imingi uang Rp1 juta oleh L. Sayangnya, janji tersebut tidak ditepati karena hanya diberi Rp700.000.

“Saya kenal belum lama karena dari lingkaran pertemanan sesama ojek online,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Rumah Dinas Anggota DPR RI Dinilai Tak Layak Huni, Sekjen Cek Langsung ke Lokasi

News
| Senin, 07 Oktober 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Staycation di Hotel Masih Ngetren, Simak Tipsnya

Wisata
| Kamis, 03 Oktober 2024, 21:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement