Advertisement
Pedagang TM 2 Mendukung Relokasi ke Tempat Baru
Advertisement
JOGJA—Sejumlah pedagang Teras Malioboro (TM) 2 mendukung upaya Pemda DIY yang berupaya merelokasi mereka ke tempat baru di kawasan Ketandan dan Beskalan pada 2025 mendatang.
Mereka menyebut lokasi TM2 saat ini yang berada di sebelah Gedung DPRD DIY merupakan tempat sementara sebelum dipindahkan ke lokasi baru. Dukungan relokasi ke tempat baru itu dilakukan dengan aksi damai yang digelar di komplek Kepatihan Pemda DIY, Rabu (11/9/2024).
Advertisement
Dengan membawa spanduk dan poster dengan tulisan yang beragam para pedagang menyampaikan aspirasinya untuk mendukung relokasi pedagang TM 2 ke tempat yang baru di tahun depan. Salah satu pedagang TM 2, Eko, menyebutkan upaya Pemda DIY untuk menata kawasan Malioboro sudah bagus dengan merelokasi pedagang ke tempat yang lebih representatif.
Dia menyebut dengan pindah ke lokasi baru dari sebelumnya di selasar Malioboro, hal itu merupakan upaya Pemda DIY untuk memanusiakan para pedagang. "Kami yang pro relokasi ada sekitar 91 pedagang, ada juga pedagang lainnya yang mendukung relokasi," katanya saat ditemui di sela-sela aksi, Rabu.
Pedagang TM 2 lainnya, Aris, mengatakan di lokasi baru pedagang bakal mendapatkan tempat yang lebih layak. Sebagai salah seorang pedagang, dia mengaku bersyukur dengan adanya relokasi, dan ikut mendukung kebijakan yang dijalankan pemerintah.
Sejak awal dia dan pedagang lain sudah tahu bahwa lokasi TM 2 saat ini merupakan lokasi sementara. "Dengan relokasi, kami merasa diakomodasi, dikasih tempat yang layak dan sekarang tinggal mensyukuri karena kondisi perekonomian memang sedikit melemah. Kami tinggal mengikuti kebijakan yang ada," katanya.
Saat nanti direlokasi, Aris juga mengaku tidak khawatir dagangannya bakal sepi. Sebab, upaya pemasaran sekarang sudah dimudahkan dengan adanya kecanggihan teknologi.
Dia akan menggunakan dan memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan jualannya di TM 2 ketika nanti sudah berada di tempat baru. "Pedagang tidak boleh hanya menunggu, tetapi harus jemput bola," katanya.
Menurut Aris, wacana beberapa pedagang yang ingin kembali ke selasar Malioboro sangat tidak memungkinkan.
Pasalnya, upaya Pemda DIY untuk menata kawasan Malioboro yang sudah ditetapkan menjadi warisan budaya dunia sudah sangat maksimal. "Kembali ke selasar Malioboro sudah tidak mungkin karena itu sudah menjadi kebijakan Ngarsa Dalem [Gubernur DIY Sri Sultan HB X], saya sebagai pedagang TM 2 tahu bahwa selasar tidak bisa digunakan untuk berjualan lagi," katanya.
Dengan dipindah ke tempat yang baru, pedagang mampu mengurangi biaya pengeluaran. Sebab saat di selasar pedagang harus menyewa gudang, membayar pendorong gerobak pengangkut dan lainnya yang nilainya tidak sedikit. "Sekarang kami di TM 2, kebersihan gratis, kamar mandi, listrik dan tempat semua gratis. Mau nuntut apa lagi?" katanya. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Rumah Dinas Anggota DPR RI Dinilai Tak Layak Huni, Sekjen Cek Langsung ke Lokasi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Waspada! Dua Pantai di Gunungkidul Ini Dinilai Berpotensi Besar Alami Abrasi
- Digelontor Dana Rp1,5 Miliar, Kalurahan Madurejo Kembangkan Kebun Buah di Pinggir Kali Opak
- 3 Pelaku Klithih Ditangkap di Gedongkuning Dini Hari Tadi, 1 Rantai Besi Disita
- Surat Rekomendasi DPP PDIP untuk Ketua DPRD Gunungkidul Turun, Rapat Paripurna Segera Digelar
- Rayakan HUT Ke-15, FK UKDW Adakan Donor Darah dan Gelar Wicara
Advertisement
Advertisement