Advertisement

ITNY Gelar Kuliah Perdana dengan Tema Mewujudkan Smart City Berbasis Budaya Lokal

Media Digital
Kamis, 12 September 2024 - 20:47 WIB
Arief Junianto
ITNY Gelar Kuliah Perdana dengan Tema Mewujudkan Smart City Berbasis Budaya Lokal Pelaksanaan kuliah perdana di auditorium gedung rektorat lantai I Kampus ITNY, Kamis (12/9/2024). - David Kurniawan

Advertisement

SLEMAN—Sedikitnya 597 mahasiswa baru di Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) menggelar kuliah perdana 2024 di Gedung Rektorat Lantai I, Kamis (12/9/2024). Kuliah bareng ini mengambil tema Mewujudkan Smart City Berbasis Budaya Lokal.

Ketua Panitia Kuliah Perdana ITNY, Eka Yawara mengatakan total mahasiswa baru yang mengikuti kuliah perdana ada 595 orang. Jumlah ini merupakan akumulasi dari sembilan program Pendidikan di dua fakultas di ITNY.

Advertisement

Dia menjelaskan, kuliah perdana merupakan rangkaian dari penerimaan mahasiswa baru yang kegiatannya sudah dimulai sejak seminggu yang lalu. “Sebelum adanya kuliah perdana, juga sudah dilakukan pengenalan kampus ke mahasiswa baru,” katanya, Kamis siang.

Menurut Eka, kuliah perdana menjadi kegiatan untuk menyambut bangku perkuliahan yang dimulai pada Selasa (17/9/2024). Adapun tema dipilih berjudul Mewujudkan Smart City Berbasis Budaya Lokal dengan menghadirkan pembicara dari akademisi UGM, Achmad Juanedi dan alumni dari ITNY, Yohanes Yosef Wea.

“Semoga para mahasiswa bisa semakin tercerahkan dan mendapatkan wawasan baru. Smart City erat kaitannya dengan perkembangan teknologi informasi dan para mahasiswa sudah sangat akrab, tetapi harapannya dengan perkembangan tersebut tidak meninggalkan budaya dan kearifan lokal,” katanya.

Senada, Rektor ITNY, Setyo Pambudi mengatakan keberadaan Smart City tidak hanya berkaitan dengan prodi perencanaan kota dan wilayah (PWK) karena juga berkaitan dengan masalah teknis sehingga prodi yang lain bisa terkait sehingga bisa memberikan gambaran dan wawasan kepada para mahasiswa baru.

“Mudah-mudahan apa yang didapatkan bisa menjadi ilmu yang bermanfaat dan saya juga ingin adanya Smart Campus berbasis budaya lokal, tujuannya sama membawa lingkungan yang nyaman dan aman sehingga kualitas pendidikan bisa ditingkatkan,” katanya.

Di kesempatan ini, Setyo juga mengucapkan selamat kepada para mahasiswa baru sehingga bisa menjalankan kuliah dengan lancar dan selesai tepat waktu. “Bekal selama pengenalan kampus hingga kuliah perdana bisa menjadi modal agar kuliah berjalan lancar,” katanya.

Pertambahan Penduduk

Akademisi UGM, Achmad Junaedi dalam paparannya mengatakan program Smart City muncul di dunia pada 2008 hingga akhirnya mulai dijalankan di Indonesia di 2017. Hal ini ditandai dengan adanya gerakan Smart City.

Program ini bermula dari munculnya berbagai permasalahan di kota dikarenakan adanya pertambahan penduduk hingga urbanisasi. Di sisi lain, kondisi wilayah tidak bisa bertambah sehingga memunculkan berbagai masalah yang harus diselesaikan sehingga diluncurkanlah smart city. Kunci dari porgam juga tidak lepas dari inovasi, teknologi dan kolaborasi.

“Program ini terus berjalan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Tapi yang terpenting adalah pengembangan tahun ini harus lebih baik dari tahun kemarin dan yang akan datang harus lebih baik dari tahun ini,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Meminta Keterangan ke Kaesang Terkait Kronologi Pelaporan Penerimaan Gratifikasi

News
| Rabu, 18 September 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Wisata Kampung Belgia di Jember Tawarkan Agrowisata Heritage

Wisata
| Minggu, 15 September 2024, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement