ITNY Gelar Kuliah Perdana dengan Tema Mewujudkan Smart City Berbasis Budaya Lokal
Advertisement
SLEMAN—Sedikitnya 597 mahasiswa baru di Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) menggelar kuliah perdana 2024 di Gedung Rektorat Lantai I, Kamis (12/9/2024). Kuliah bareng ini mengambil tema Mewujudkan Smart City Berbasis Budaya Lokal.
Ketua Panitia Kuliah Perdana ITNY, Eka Yawara mengatakan total mahasiswa baru yang mengikuti kuliah perdana ada 595 orang. Jumlah ini merupakan akumulasi dari sembilan program Pendidikan di dua fakultas di ITNY.
Advertisement
Dia menjelaskan, kuliah perdana merupakan rangkaian dari penerimaan mahasiswa baru yang kegiatannya sudah dimulai sejak seminggu yang lalu. “Sebelum adanya kuliah perdana, juga sudah dilakukan pengenalan kampus ke mahasiswa baru,” katanya, Kamis siang.
Menurut Eka, kuliah perdana menjadi kegiatan untuk menyambut bangku perkuliahan yang dimulai pada Selasa (17/9/2024). Adapun tema dipilih berjudul Mewujudkan Smart City Berbasis Budaya Lokal dengan menghadirkan pembicara dari akademisi UGM, Achmad Juanedi dan alumni dari ITNY, Yohanes Yosef Wea.
“Semoga para mahasiswa bisa semakin tercerahkan dan mendapatkan wawasan baru. Smart City erat kaitannya dengan perkembangan teknologi informasi dan para mahasiswa sudah sangat akrab, tetapi harapannya dengan perkembangan tersebut tidak meninggalkan budaya dan kearifan lokal,” katanya.
Senada, Rektor ITNY, Setyo Pambudi mengatakan keberadaan Smart City tidak hanya berkaitan dengan prodi perencanaan kota dan wilayah (PWK) karena juga berkaitan dengan masalah teknis sehingga prodi yang lain bisa terkait sehingga bisa memberikan gambaran dan wawasan kepada para mahasiswa baru.
“Mudah-mudahan apa yang didapatkan bisa menjadi ilmu yang bermanfaat dan saya juga ingin adanya Smart Campus berbasis budaya lokal, tujuannya sama membawa lingkungan yang nyaman dan aman sehingga kualitas pendidikan bisa ditingkatkan,” katanya.
Di kesempatan ini, Setyo juga mengucapkan selamat kepada para mahasiswa baru sehingga bisa menjalankan kuliah dengan lancar dan selesai tepat waktu. “Bekal selama pengenalan kampus hingga kuliah perdana bisa menjadi modal agar kuliah berjalan lancar,” katanya.
Pertambahan Penduduk
Akademisi UGM, Achmad Junaedi dalam paparannya mengatakan program Smart City muncul di dunia pada 2008 hingga akhirnya mulai dijalankan di Indonesia di 2017. Hal ini ditandai dengan adanya gerakan Smart City.
Program ini bermula dari munculnya berbagai permasalahan di kota dikarenakan adanya pertambahan penduduk hingga urbanisasi. Di sisi lain, kondisi wilayah tidak bisa bertambah sehingga memunculkan berbagai masalah yang harus diselesaikan sehingga diluncurkanlah smart city. Kunci dari porgam juga tidak lepas dari inovasi, teknologi dan kolaborasi.
“Program ini terus berjalan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Tapi yang terpenting adalah pengembangan tahun ini harus lebih baik dari tahun kemarin dan yang akan datang harus lebih baik dari tahun ini,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ini Lima Nama Pimpinan KPK Periode 2024-2029 yang Ditetapkan DPR
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kenaikan PPN 12%, PHRI Gunungkidul : Ada Potensi Terjadi PHK
- Tutup Tahun Kian Dekat, Pemkot Jogja Kebut Pembangunan di Sejumlah Titik Ini
- 6 Bulan, Penduduk Sleman Bertambah Ribuan Jiwa
- 2 Motor Adu Banteng, Remaja asal Gunungkidul Alami Luka-Luka
- Oplos Gas Melon Jadi Gas 12 Kg, Dua Pria di Gamping Ditangkap Polisi
Advertisement
Advertisement