Kota Jogja Optimalkan PDIN dengan Integrasi Ekonomi Kreatif dan Budaya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemkot Jogja mengoptimalkan Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) Jogja, salah satunya dengan menyusun kebijakan yang mengintegrasikan pengembangan dan pengelolaan ekonomi kreatif dan budaya pada PDIN Jogja.
Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Jogja, Patricia Heny Dian Anitasari, mengatakan perlu penguatan yang berkelanjutan agar produk dari industri kecil dan menengah (IKM) mampu bersaing secara global.
Advertisement
Salah satu upayanya dengan pengembangan pengelolaan creative and culture economy. Strategi ini akan mengoptimalkan keberadaan PDIN Jogja sebagai tempat bertemunya para stakeholder industri kreatif. “Kami akan coba mengintegrasikan seluruh kebijakan yang nantinya akan mendukung pengembangan PDIN di Kota Jogja,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (10/9/2024).
Menurutnya, PDIN Jogja bisa berjalan dengan baik apabila didukung regulasi dari aspek keorganisasian atau kelembagaan, ketatalaksanaan, standar operasional prosedur, sumber daya manusia, proses bisnis, rencana strategis bisnis, aspek kerja sama dan promosi.
Semua aspek itu dikemas dalam satu produk keputusan wali kota (kepwal) tentang roadmap pengembangan PDIN yang terintegrasi. Saat ini regulasi itu masih berproses dan diharapkan kepwal itu selesai pada September ini sehingga segera diimplementasikan.
“Terintegrasinya dalam satu Kepwal itu semua aspek masuk di dalamnya. Jadi nanti PDIN itu dengan mudah melakukan eksekusi pekerjaannya atau aktivitasnya apa saja, karena sudah kita masukan dalam roadmap tersebut,” paparnya.
Ia mencontohkan aspek keorganisasian, dilakukan kajian dan evaluasi kelembagaan PDIN Yogyakarta yang kini dikelola Unit Pelaksana Teknis (UPT) Logam di bawah Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Kota Jogja. Pada aspek tata laksana, salah satunya menyiapkan standar operasional prosedur agar para pelaku IKM yang membutuhkan pelayanan di PDIN tidak bingung.
“Tujuannya kita akan coba untuk benar-benar mengembangkan PDIN. Dengan adanya arsitektur kebijakan itu nanti PDIN menjadi benar-benar smart, lincah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kami berusaha dengan adanya arsitektur kebijakan ini, PDIN menjadi lebih baik lagi dan maju dan bermanfaat untuk masyarakat luas,” kata dia.
PDIN juga memiliki peran penting terhadap kawasan cagar budaya Kotabaru. Ke depan akan diadakan kegiatan Jogja Desain Sesion yang mengkolaborasikan antara PDIN, Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata. Peran PDIN akan memberikan masukan terhadap desain di kawasan Kotabaru.
“Dampak yang diharapkan dari kebijakan ini adalah pengembangan ekosistem desain dan industri kreatif serta meningkatkan daya saing global. Selain itu penguatan identitas budaya melalui desain serta meningkatnya kesejahteraan masyarakat khususnya pelaku IKM dan pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gunung Ibu di Halmahera Erupsi, Keluarkan Api Setinggi 350 Meter
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Korban Apartemen Malioboro City Syukuri Penyerahan Unit, Minta Kasus Tuntas
- Tak Gelar Kampanye Akbar Pilkada Sleman, Tim Paslon Harda-Danang Bikin Kegiatan Bermanfaat di 17 Kapanewon
- Kembali Aktif Setelah Cuti Kampanye, Ini Pesan KPU Kepada Bupati Halim dan Wabup Joko Purnomo
- Semarak, Ratusan Atlet E-Sport Sleman Bertarung di Final Round E-Sport Competition Harda-Danang
- Tahun Ini Hanya Digelar Sekali, STTKD Mewisuda 691 Lulusan
Advertisement
Advertisement