Advertisement

Infrastruktur yang Minim Jadi Penyebab Hasil Tangkapan Nelayan di Bantul Belum Optimal

Stefani Yulindriani Ria S. R
Jum'at, 27 September 2024 - 14:57 WIB
Ujang Hasanudin
Infrastruktur yang Minim Jadi Penyebab Hasil Tangkapan Nelayan di Bantul Belum Optimal Aktivitas nelayan yang biasa menjadi sajian pemandangan khas Pantai Depok, Bantul. - Instagram @pantaidepok

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL–Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul mengaku infrastruktur melaut yang dimiliki oleh nelayan masih terbatas. Karena itu, hasil tangkapan laut masih terbatas. 

Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Budidaya, DKP Bantul, Kristanto menyampaikan DKP Bantul menargetkan hasil perikanan tangkap tahun 2024 mencapai 831 ton. Dari target tersebut, capaian perikanan tangkap pada semester satu tahun 2024 telah mencapai 300-400 ton. Dari jumlah tersebut, sekitar 60-70 persen berasal dari hasil perikanan tangkap laut. 

Advertisement

“Itu [capaian semester satu tahun 2024] untuk perikanan tangkap, tidak hanya tangkap laut tetapi juga di perairan umum antara lain dari [tangkapan] sungai, telaga, embung,” katanya, Rabu (25/9/2024). 

Kristanto menilai infrastruktur yang terbatas menjadi penyebab hasil perikanan tangkap di Bantul belum optimal. 

“Kita tidak punya pelabuhan, dan tempat tambatan perahu. Karena memang tidak memungkinkan dibuat,” imbuhnya. 

Dia menilai kondisi pantai di Bantul yang berpasir berpotensi menyebabkan sedimentasi. Hal serupa menurutnya terjadi di Kulonprogo. Pembangunan pelabuhan di sana terkendala dengan pantai yang berpasir. 

BACA JUGA: Tingkatkan Produksi Tangkapan Ikan, DKP Bantul Meregenerasi Nelayan

Menurut Kristanto, kondisi pantai di Bantul yang berpasir menyebabkan kapal yang dapat beroperasi disana hanya perlu motor tempel. Kendaraan tersebut pun hanya dapat mengangkut hasil tangkapan laut dengan kapasitas yang terbatas. Menurutnya, satu perahu motor tempel hanya dapat mengangkut maksimal 200 kg ikan. 

“Itu maksimal, karena itu memperhitungkan keselamatannya juga. Kapal terlalu banyak muatan tidak stabil,” ujarnya. 

Sementara Pemkab Bantul saat ini tengah mematangkan masterplan dan detail engineering design (DED) untuk tambatan kapal yang akan dibangun di dekat Pantai Depok. Tambatan kapal tersebut akan dibangun dengan kapasitas 30 gros ton. 

Persoalan sedimentasi pun masih terus dikaji. Tahun ini DED tambatan ikan tengah diajukan ke Pemda DIY. (Stefani Yulindriani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

15 Orang Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Lokasi Tambang Solok, 25 Masih dalam Pencarian

News
| Jum'at, 27 September 2024, 16:07 WIB

Advertisement

alt

Solo Traveling sedang Tren, Ini 5 Negara Terbaik bagi Para Solo Traveler

Wisata
| Selasa, 24 September 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement