Advertisement
Merti Kampung Gunungketur Digelar Lagi Seteah Absen Puluhan Tahun, Begini Keseruannya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Setelah puluhan tahun absen, perhelatan budaya merti kampung di Gunungketur kembali digelar tahun ini. Dipusatkan di Jalan Suryopranoto, Gunungketur, Pakualaman sebanyak enam RW dilibatkan dalam kegiatan yang digelar pada Minggu (29/9/2024) itu.
Ketua Kampung Gunungketur Endro Purnomo mengatakan, merti kampung di Gunungketur punya sejarah yang panjang. Pergelaran budaya itu sudah ada sejak 1970 an silam, tetapi vakum beberapa puluh tahun lantaran pergantian pengurus dari tingkat kempung ke level RW. "Maka tahun ini kembali kami gelar dan direncanakan bakal jadi agenda tahunan," kata Endro.
Advertisement
Menurutnya, merti kampung menjadi kreasi usaha budaya dan ekspresi seni dari masyarakat. Acara ini penting diselenggarakan dan dihidupkan kembali guna mengajak generasi muda untuk peduli terhadap kebudayaan lokal dan ikut serta melestarikannya. "Acara ini merupakan usulan warga melalui Musrenbang dan difasilitasi oleh kelurahan," ujar dia.
Ketua Panitia Jayantoro menyebut, ada enam RW yang ikut serta dalam acara itu yakni RW 1, 2, 3, 4, 5 dan 6.
Semuanya menampilkan pentas seni dan budaya sambil mengarak gunungan hasil bumi yang nantinya akan dibagikan kepada warga setempat. "Kami juga melibatkan UMKM dari setiap RW untuk tampil di acara ini dan semoga berdampak pada peningkatan ekonomi warga," jelasnya.
Jayantoro menjelaskan, merti kampung Gunungketur digelar sejak pagi dengan acara doa bersama di Balai Giri Arum. Masyarakat berdoa bersama atas kesehatan dan keselamatan yang dilalui selama tahun ini. Setelahnya dilakukan rayah gunungan hasil bumi.
"Kegiatan kedua pada sore hari, kami menaikkan potensi kampung berupa UMKM dan karnaval dengan mengangkat tema budaya," kata dia.
Sementara Lurah Gunungketur Sunarni menyatakan merti kampung ini merupakan sebuah tradisi yang diselenggarakan masyarakat setempat untuk mengungkapkan rasa syukur dalam bentuk prosesi wilujengan.
Pihaknya mengangkat tema Nyawiji, Handarbeni, Migunani yang bermakna bersatu bersama-sama. "Dengan adanya kegiatan ini kami berharap warga Gunungketur di tahun-tahun ke depan bisa selalu diberkahi dengan keselamatan dan kesejahteraan.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hari Tanpa Tembakau Sedunia, WHO Khawatirkan Makin Banyaknya Remaja Pengguna Vape di Indonesia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadi Tersangka Penganiayaan 13 Santri Pondok Pesantren Ora Aji Tak Ditahan
- Sleman Gagal Pertahankan Gelar Juara Umum di Popda DIY 2025
- Kejari Gunungkidul Masih Tangani Satu Berkas Kasus Mafia Tanah Kas Desa Sampang Gedangsari
- Polisi Sebut Pelaku Pengganti Plat Nomor BMW yang Tabrak Mahasiswa FH UGM Dapat Perintah Dari Dua Orang
- Ekskavator yang Terjebak 10 Tahun di Danau Buatan Mangunan Dievakuasi
Advertisement