Advertisement

Promo Desember

Jumlah Bank Sampah Aktif di Bantul Bertambah Jadi 534 Unit

Newswire
Jum'at, 11 Oktober 2024 - 10:17 WIB
Ujang Hasanudin
Jumlah Bank Sampah Aktif di Bantul Bertambah Jadi 534 Unit Petugas memilah sampah plastik di BUMDes Kelompok Usaha Pengelolaan Sampah (Kupas) Panggungharjo, Sewon, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (7/2/2023). Kelompok itu mengolah sampah organik menjadi kompos dan sampah plastik menjadi batako. Antara - Hendra Nurdiansyah

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul mencatat jumlah bank sampah aktif di Bantul terus berkembang dari 354 di tahun 2023 menajadi 534 unit hingga tahun 2024 , arrinya tumbuh 180 unit selama setahun terakhir.

"Atas semua usaha yang kita lakukan bersama terdapat peningkatan jumlah bank sampah aktif di Bantul, yang pada 2023 sejumlah 354 unit menjadi 534 unit," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul Bambang Purwadi pada acara Refleksi 3 Tahun Bantul Bersih Sampah 2025 di Bantul, Kamis (10/10/2024) dilansir dari Antara

Advertisement

Dengan peningkatan jumlah bank sampah aktif yang tersebar di berbagai wilayah di Bantul tersebut, katanya, kapasitas pengolahan daur ulang sampah di masyarakat juga meningkat sekitar satu ton per hari.

"Keberadaan bank sampah aktif di Bantul tersebut mampu melakukan pendauran ulang sampah sebesar 2,5 ton per hari pada tahun ini, sebelumnya bisa melakukan daur ulang sebesar 1,73 ton per hari," katanya.

Dia mengatakan berbagai upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam mencapai Gerakan Bantul Bersih Sampah 2025, dengan sosialisasi kebijakan pengelolaan sampah, pelatihan pengelolaan sampah oleh organisasi perangkat daerah (OPD), kecamatan dan kelurahan.

BACA JUGA: TPST Piyungan Ditutup, Pemkab Bantul Klaim Mampu Kelola Sampah Mandiri 30,15 Ton per Hari

Selain itu, monitoring pengelolaan sampah tingkat pedukuhan di 75 kelurahan secara daring oleh Tim Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Bantul, bimbingan teknis pemilahan dan pengolahan sampah rumah tangga oleh perguruan tinggi melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa.

"Juga pembangunan dan penyediaan sarana prasarana pengolahan sampah, antara lain optimalisasi TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, dan Recycle) Tamanan, TPS3R Potorono, pembangunan ITF Niten dan pembangunan TPST Modalan," katanya.

Bambang juga mengatakan kebijakan desentralisasi pengelolaan sampah yang telah diterapkan pada 2024, merupakan tantangan baru bagi semua pihak dalam mengatasi persoalan sampah.

"Kita tidak lagi bisa mengirim sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Kabupaten Bantul harus bisa mandiri dalam pengelolaan sampah. Tantangan hanya dapat diselesaikan jika kita bekerja sama, dari tingkat rumah tangga hingga kabupaten," katanya.

Menurut dia, salah satu cara mencapai kabupaten yang mandiri dalam pengelolaan sampah dengan melakukan pengelolaan sampah secara mandiri oleh semua pemangku kepentingan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Libur Natal dan Tahun Baru, Hampir 500 Ribu Kendaraan Telah Keluar dari Jabodetabek

News
| Sabtu, 21 Desember 2024, 18:37 WIB

Advertisement

alt

Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

Wisata
| Sabtu, 21 Desember 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement