Advertisement

SEMARAK KOTA GEBLEK: Wujudkan Pembangunan Kulon Progo yang Maju & Sejahtera

Media Digital
Selasa, 15 Oktober 2024 - 11:42 WIB
Maya Herawati
SEMARAK KOTA GEBLEK: Wujudkan Pembangunan Kulon Progo yang Maju & Sejahtera Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X melakukan kunjungan ke Kalurahan Banjarharjo, Kulon Progo, Selasa (3/9 - 2024). Gubernur turut memanen lele, bersama kelompok budi daya perikanan. / ist

Advertisement

KULON PROGO—Kabupaten Kulon Progo memasuki usia 73 tahun. Tahun ini,  peringatan ulang tahun mengusung tema Semarak Kota Geblek. Tema ini merupakan akronim dari Sejahtera, maju, mandiri, berbudaya dan berkelanjutan (Semarak), Kota dari Kolaborasi dan tangguh, dan Geblek singkatan dari Greget Bersinergi Luas untuk Ekonomi Inklusif.

Tema ini menggambarkan kearifan lokal, semangat membangun daerah yang maju dan sejahtera. Kolaborasi dan harmonisasi para pemangku kepentingan merupakan modal sinergis dan strategis guna mewujudkan cita-cita atau visi bersama menumbuhkan Kabupaten Kulon Progo.

Advertisement

Tema Pembangunan Pemkab Kulon Progo tahun 2024 adalah Pembangunan berkelanjutan untuk mewujudkan peningkatan daya saing daerah. Tema tersebut berpedoman pada visi Kabupaten Kulon Progo sesuai dengan RPJPD 2005-2025 yakni Masyarakat Kabupaten Kulon Progo yang Maju, Mandiri, Sejahtera Lahir dan Batin.

Untuk mewujudkan tema pembangunan ini, ada enam prioritas pembangunan yaitu; Penanganan Kemiskinan Ekstrem; Perwujudan Kawasan Sekitar Bandara International Yogyakarta (Aerotropolis);Pengembangan Ekonomi Kreatif; Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia; Peningkatan Kelestarian Lingkungan Hidup; dan Peningkatan Tata Kelola Pelayanan Publik.

Qonitah Ikhtiar Syakuroh bersama Penjabat Bupati Kulonprogo Ir. Srie Nurkyatsiwi, MMA. Qoinitah adalah peraih medali perak parabadminton di Paralimpiade Paris 2024.




Tekan Angka Kemiskinan

Selama 2023, nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Kulon Progo mencapai 75,82 atau meningkat sebesar 0,34 poin atau 0,45 persen dibanding 2022 yang mencapai 75,48. Pada 2023, IPM Kabupaten Kulon Progo tetap berstatus “tinggi” dan di atas angka IPM nasional sebesar 73,55. Hal tersebut menjadi cerminan bahwa kualitas sumber daya manusia di Kulon Progo sangat tinggi dan memiliki daya saing yang kuat sehingga eksistensi kehidupannya di masa mendatang menjadi lebih terjamin.

Di sisi lain, kemiskinan juga menjadi salah satu indikator kesejahteraan yang dihitung melalui konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar. Di Kulon Progo, angka kemiskinan terus ditekan. Berdasar rilis BPS 16 November 2023, angka kemiskinan Kabupaten Kulon Progo pada 2024 sebesar 15,62% atau turun 0,02% dibanding 2023 sebesar 15,64%. Persentase penduduk miskin ekstrem di Kulon Progo pada 2021 sebesar 3,44%, kemudian turun menjadi 3,31% di 2022.

Sejumlah langkah untuk menurunkan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Kulon Progo meliputi program Jaminan Kesehatan PBI, Gerakan menanam di Pekarangan (Gempar),  Ayo Membangun dan Berkarya dengan Semangat Gotong Royong (Ombak Segoro), cetak sawah baru 35 Ha, Lumbung Mataraman, Kredit Mikro Istimewa Kulon Progo (KerisKu), Bantuan Pangan Non Tunai Daerah, Jaminan Ketenagakerjaan Bagi Penderes Kelapa dan Nelayan, Beasiswa siswa miskin (bagi siswa SD Dan SMP), Jambanisasi, Hibah Padat Karya, BLT Dana Desa, dan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

Di sektor ketenagakerjaan, Pemkab kulon Progo terus berupaya menurunkan angka penganggur atau penduduk yang tidak punya pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan pengangguran antara lain layanan informasi lowongan kerja, fasilitasi rekrut tenaga kerja, pembinaan LPKS, peningkatan kompetensi tenaga kerja melalui pelatihan, penyusunan PKS dengan 13 perusahaan (pelatihan, pemagangan dan penempatan), penyusunan rencana aksi Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV), dan pembinaan kepada perusahaan dalam rangka perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja melalui program Jaga Pekerja Kulon Progo (JagaKu).

Di sektor perekonomian, angka pertumbuhan ekonomi Kulon Progo pada 2023 tumbuh 5,65% persen atau mengalami perlambatan pertumbuhan (penurunan angka laju pertumbuhan) sebesar -0,93 poin dari 2022 yang mengalami pertumbuhan 6,58%.

Ada lima sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sektor transportasi dan pergudangan, jasa keuangan dan asuransi, sektor jasa perusahaan, sektor penyediaan akomodasi dan makan minum, dan sektor pengadaan listrik dan gas. Selanjutnya terdapat tiga sektor yang memberikan andil terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Kulon Progo di 2023 yakni sektor transportasi dan pergudangan, sektor konstruksi, dan sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor.

Untuk menjaga tingkat kesejahteraan masyarakat, Pemkab Kulon Progo juga terus berupaya mengendalikan inflasi. Per Agustus 2024, ketersediaan bahan pangan pokok di Kulon Progo dalam kondisi surplus.

BACA JUGA: Lelaki Bisa Terkena Kanker Payudara, Ini Cara Menghindarinya

Pencegahan Stunting

Di sektor kesehatan, Pemkab Kulon Progo terus berupaya menekan kasus stunting. Berdasar hasil pemantauan status gizi balita stunting di Kulon Progo per Juli 2024, dari 12 kapanewon terdapat jumlah anak balita sebanyak 20.723 jiwa, jumlah keluarga berisiko stunting sebanyak 11.992 jiwa, dan jumlah anak balita stunting sebanyak 2.152 jiwa atau 10,38%.

Langkah konkret dalam penurunan stunting yakni penyusunan regulasi, pemetaan dan analisis situasi program stunting, rembug stunting, pembinaan kader pembangunan manusia, pengukuran dan publikasi stunting, serta pencatatan dan pelaporan intervensi dan hasil.

Dinas Kesehatan Kulon Progo juga meluncurkan inovasi Matahatiku (Bersama Kita Cegah Stunting Kulon Progo), meliputi pemantauan perkembangan balita, pemantauan grafik pertumbuhan berat badan dan tinggi badan, identifikasi penyebab risiko stunting dan intervensi terhadap anak balita stunting.

Di Bumi Binangun, kalurahan dengan persentase stunting terendah yakni Kalurahan Wahyuharjo, Kapanewon Lendah sebesar 2.11%,  kemudian Kalurahan Pengasih, 2.48%, dan Tanjungharjo, Kapanewon Nanggulan 3.06%. Upaya yang dilakukan untuk memacu percepatan kalurahan bebas stunting yakni melalui pembentukan Kalurahan Bebas Stunting dan peningkatan intensitas pendampingan keluarga risiko stunting oleh tim pendamping keluarga (TPK).

Di sektor pemerintahan, Pemkab Kulon Progo mengembangkan SPBE yakni singkatan dari Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik. SPBE atau e-Government merupakan konsep pemerintah untuk memberikan layanan publik dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Tujuan SPBE adalah untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, akuntabilitas, dan kualitas pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Di bidang ini, Pemkab Kulon Progo meraih predikat Sangat Baik dengan nilai 4,08 untuk Kategori Pelaksanaan Tata Kelola SPBE oleh Kemenpan-RB pada 2023.

Implementasi SPBE dilakukan dengan menyiapkan desk dan pemetaan layanan di setiap organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mendukung penyusunan arsitektur dan peta rencana SPBE, pemetaan potensi integrasi aplikasi, penyelenggaraan seluruh perizinan di daerah yang sudah dilimpahkan ke DPMPTSP telah dilaksanakan terintegrasi secara elektronik melalui tiga aplikasi nasional, yaitu OSS, SiCantik dan SimBG, dengan beberapa aplikasi pendukung di daerah, seperti Suratku dan Simpatda, serta tata cara, mekanisme dan prosedur pelayanan perizinan disederhanakan menyesuaikan dengan sistem kerja baru.

Berbagai inovasi yang ada bertujuan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dan desa dalam mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah.

Selama 2024, telah diimplementasikan beberapa inovasi unggulan, antara lain MatahatiKu (Bersama Kita Cegah Stunting Kulon Progo), Sapa Warga, Bela-beliKu, Si Dadung ManisKu (Sistem Informasi Data Pendukung Masyarakat Miskin Kulon Progo), SekilanKu (Sekolah Peduli Lingkungan Kulon Progo) dan Innovative Government Award (IGA).

Pada 2023, Pemkab Kulon Progo menyampaikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) 2022, dan hasilnya Kulon Progo memperoleh skor 3,3346. Sementara, hasil audit Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 2024 diperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) ke-11.

KPK juga memberikan predikat Kabupaten Anti Korupsi untuk Kulon Progo, dan di tingkat nasional hanya ada dua kabupaten yang berhasil meraih, yakni Kabupaten Badung (Bali), dan Kulon Progo (DIY), serta dua kota, yaitu Kota Payakumbuh (Sumatera Barat) dan Surakarta (Jawa Tengah).

Hingga saat ini, pembangunan dan kemasyarakatan di Kulon Progo telah berjalan sesuai perencanaan, dan pelaksanaan sesuai koridor yang berlaku dan berjalan optimal. Pengawasan dan evaluasi terus dilakukan sebagai bahan perbaikan program untuk mewujudkan cita-cita bersama, yakni membangun daerah yang maju dan sejahtera. (***)


Penjabat (Pj.) Bupati Kulon Progo Ir. Sri Nurkyatsiwi, MMA pada kegiatan Wiwit dan Farmer Field Day (FFD) Bawang Merah Lahan Surjan di Bulak Kaligintung, Kalurahan Kaligintung Temon, Kulon Progo, Rabu (18/9/2024).



Penghargaan Tingkat Nasional

  • Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) kesebelas kalinya oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI
  • Predikat A (Memuaskan) ketujuh kalinya penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi (RB) RI.
  • Predikat AA (Sangat Memuaskan) Penghargaan Bidang Kearsipan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)
  • Penghargaan Kabupaten Sehat (Swasti Saba) Kementerian Kesehatan RI
  • Penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM Awarrd) Kementerian Kesehatan RI
  • Penghargaan Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Nasional dr. Uswatun Hasanah (Puskesmas Temon 2) dan drg. Prita Sari Mustika (Puskesmas Sentolo 1)
  • Penghargaan Universial Health Coverage (UHC) Award
  • Penghargaan Paritrana Award Bidang Perlindungan Ketenagakerjaan
  • Kabupaten Peduli Hak Asasi Manusia (HAM) Kementerian Hukum dan HAM
  • Government Techno Marketing Award oleh MarkPlus Indonesia Marketing Festival (IMF)
  • Predikat Sangat Baik Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi (RB) RI.
  • 100 Kabupaten/Kota Smartcity oleh Kementerian Kominfo RI
  • Top Leader on Digital Implementation Award (Pj. Bupati Kulon Progo)
  • Top Digital Implementation Award (Dinas Pariwisata Kulon Progo)
  • Penghargaan Adipura Kategori Kota Kecil oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI
  • Penghargaan Kalpataru Kelompok Tani Hutan (KTH) Wanapaksi Jatimulyo Girimulyo oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI
  • Desa Wisata Jatimulyo Girimulyo 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
  • Tim Olahraga Tradisional Geblekan Juara 2 Festival Olahraga Tradisional Tingkat Nasional
  • Top Pembina BUMD (Pj Bupati Kulon Progo)
  • BUMD Award (Perumda BPR Bank Kulon Progo dan PDAM Tirta Binangun)
  • Penghargaan Pembangunan Daerah Reka Cipta Bhakti Nugraha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Putusan MK Perintahkan Guru Honorer Harus Diprioritaskan Jadi PPPK

News
| Rabu, 16 Oktober 2024, 20:17 WIB

Advertisement

alt

Komunitas Vespa di Jogja Memulai Perjalanan ke Sabang Demi Mendapatkan Biji Kopi Lokal Setiap Daerah

Wisata
| Rabu, 16 Oktober 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement