Advertisement

Aldi Satya Mahendra Pebalap Asal Bantul Raih Juara Dunia WSSP 300, Orangtua Merasa Bangga

Jumali
Senin, 21 Oktober 2024 - 13:27 WIB
Sunartono
Aldi Satya Mahendra Pebalap Asal Bantul Raih Juara Dunia WSSP 300, Orangtua Merasa Bangga Aldi Satya Mahendra Pebalap Asal Bantul Raih Juara Dunia WSSP 300, Orangtua Merasa Bangga. - Instagram.

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Rasa bangga dan haru tidak bisa dihindarkan dari wajah Desy Prasanti. Bagaimana tidak? satu dari dua anaknya yang turun di ajang balap bergengsi, World Supersport (WSSP) 300 2024, yakni Aldi Satya Mahendra berhasil merebut Juara Dunia World Supersport (WSSP) 300. Aldi menjadi pebalap Indonesia pertama yang berhasil menjadi Juara Dunia.

Pada ajang  WorldSSP300 di Jerez, Minggu (20/10/2024), Aldi yang masih berusia 18 tahun berhasil finis di peringkat keenam, pada race 2. Sedangkan di race 1, Aldi sukses mengamankan posisi podium dengan finis ketiga. Atas hasilnya itu, poin Aldi Satya Mahendra tak terkejar oleh rival tersebut.

Advertisement

Pebalap yang tergabung dalam  bawah bendera tim BrCorse itu mencatatkan juara dunia setelah pada klasemen akhir, Aldi mencetak 221 poin berjarak 21 poin dari pesaing terdekatnya yaitu rider asal Belanda, Loris Veneman.

BACA JUGA : Astra Honda Tambah Wajah Indonesia di MotoGP Aragon

Atas hasil itu pula, adik dari Galang Hendra Pratama tersebut juga mencatatkan diri sebagai rider Asia pertama yang menjuarai kompetisi bergengsi WorldSSP300. Meskipun, siswa SMA Gajah Mada Yogyakarta tersebut adalah rookie [pendatang baru] di WorldSSP300 2024.

"Jadi dibandingkan kakaknya, Aldi memang baru full turun di WorldSSP300 tahun ini. Kalau kakaknya memang juga memperkuat Yamaha, tapi beda tim," kata Desy Prasanti, Senin (21/10/2024).


Pada tahun lalu, diakui warga Kadisono, Rt 003, Guwosari, Pajangan, Bantul, ini, pada 2023 lalu, Aldi sempat gagal meraih  gelar di Yamaha R3 bLU cRU European Cup 2023. Aldi harus puas mengisi posisi runner-up dengan selisih hanya 4 poin dari rivalnya. Dalam ajang tersebut, Aldi meraih kemenangan di lima dari tujuh balapan terakhir.

Namun, kekuatan dari Aldi mulai menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan rivalnya. Alhasil, pada musim 2024,  Aldi Satya Mahendra naik kelas dengan mengikuti World Supersport 300. Aldi langsung menunjukkan tajinya, dengan naik podium di ronde pembuka di Barcelona dengan finis di urutan kedua. Lalu, di ronde kedua di Belanda, Aldi finis di peringkat kedelapan dan 11. Pada ronde ketiga, di Italia, Aldi berhasil podium kedua di Race 1, dan menjadi juara di Race kedua.

Pada ronde keempat di Ceko, Aldi meraih posisi kedelapan di Race 1 dan podium ketiga di Race 2. Pada ronde kelima di Prancis, Aldi pun berhasil dua kali meraih podium bersama kakaknya, Galang Hendra Pratama. Di Race 1, Aldi finis kedua dan Galang ketiga, dan di Race 2 Galang finis kedua, Aldi finis ketiga. Sementara di ronde keenam di Aragon, Aldi sempat tidak finis di Race 1 dan Race 2.

Sementara di ronde ketujuh, Jerez, Minggu (20/10/2024), Aldi benar-benar mengunci gelar juara dunia, setelah finis di peringkat keenam, pada race 2. Sedangkan di race 1, Aldi sukses mengamankan posisi podium dengan finis ketiga.

BACA JUGA : 3 Orang Tewas Diduga karena Balap Liar, Polisi: Masih Diselidiki

"Saya tidak mampu berkata-kata, sungguh ini hari yang sangat menakjubkan. Terimakasih kepada Allah, semua pihak yang telah membawa saya sampai sejauh ini ke tangga juara dunia terutama kepada Yamaha Indonesia, tim BrCorse, dan keluarga saya," kata Aldi dikutip dari siaran resmi Yamaha.

"Semua kerja keras, usaha dan perjuangan selama ini membuahkan hasil luar biasa ini. Saya juga persembahkan gelar juara dunia ini untuk Indonesia dan seluruh masyarakat Tanah Air," imbuh Aldi.

Menanggapi raihan prestasi dari anaknya, Desy yang merupakan mantan pembalap road race nasional dan istri dari Dicky Hestu Prahendra mengaku bangga. Sebab, apa yang selama ini ditanamkan kepada kedua anaknya, yakni Aldi dan Galang akhirnya terwujud.

"Tentu bangga banget dan bahagia. Dan, enggak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Karena memang target kita salah satu dari mereka harus ada yang jura dunia. Kami doktrin  keduanya kayak gitu, kebetulan yang juara adiknya, jadi kakaknya harus bisa menyamankan adiknya," ungkap Desy.

Keturunan Pembalap

Desy mengungkapkan, keberhasilan dari Aldi meraih juara dunia tidak lepas dari darah pembalap yang mengalir dari dirinya dan sang suami. Dicky Hestu Prahendra adalah pembalap nasional era 1990an. Saat itu, Dicky dikenal sebagai pembalap seeded yang merajai ajang Road Race nasional dengan Suzuki Tornado dan Suzuki Shogun.

"Kalau saya sendiri juga mantan pembalap. Saya pembalap era ibu dari Dony Tata. Jadi memang sejak kecil kami arahkan anak-anak kami menjadi pembalap road race," papar Desy.

Desy menceritakan, Aldi mulai menjalani kompetisi di ajang road race pada usia 8 tahun. Beranjak dewasa, Desy mulai mengarahkan,  Aldi berlaga di banyak kejuaraan seperti Motoprix, Yamaha Cup Race, dan Yamaha Sunday Race yang merupakan ajang-ajang balap motor tingkat nasional.

Biaya Mandiri untuk Latihan

Meskipun diakui oleh Desy, untuk semua latihan dan ajang balapan yang diikuti oleh Aldi, semua dibiayai secara mandiri. Padahal, biaya sekali latihan cukup menguras biaya karena bisa mencapai jutaan rupiah.

"Jadi latihannya dulu sama kakaknya. Dari dulu latihan bareng kakaknya. Dulu hanya latihan di lapangan parkir Mandala Krida. Karena di DIY ini kan enggak ada sirkuit, dan untuk membantu perkembangannya, kami pun ngalahin kontrak rumah di Sentul. Di sana full latihan di sana berdua kakak adik," jelasnya.

Tidak hanya itu, sebagai bentuk support terhadap perkembangan prestasi dari Aldi,  Desy mengaku dirinya sengaja memindahkan sekolah anak keduanya tersebut.

"Awalnya kan di SMA 1 Pajangan. Karena enggak enak sering izin dan karena memang disana bukan sekolah khusus olahraga, maka kami pindahkan ke SMA Gajah Mada," papar Desy.

Apa yang dikorbankan Desy dan keluarga pun terbayar. Mulai 2019, Aldi mulai berlaga di ajang internasional, yakni Asia Road Racing Championship (ARRC) di kelas Underbone 150. Prestasi dari Aldi pun cukup baik dengan meraih peringkat ke-6.

"Lalu pada 2020 dan 2021, ARRC ditiadakan akibat pandemi Covid-19, tetapi Aldi naik ke kelas AP250 pada 2022 dan mengakhiri musim di peringkat 5. Dan, semua tidak lepas dari dukungan Yamaha," ungkap Desy.

Bentuk dukungan Yamaha, ungkap Desy juga ditunjukkan saat Aldi mendapatkan undangan Yamaha VR46 Master Camp di Tavullia, Italia, untuk menjalani kamp pelatihan dengan VR46 Riders Academy. Di sana, Aldi mendapatkan peringkat terbaik dari lima rider yang diundang.

"Dari sana, Aldi mendapatkan wildcard di WorldSSP300 Catalunya 2022 bersama Team BrCorse Yamaha dan mendapatkan kesempatan berlaga di ajang R3 bLU cRU Championship 2023. Sebelum akhirnya tampil penuh di ajang WorldSSP300 tahun ini," ucap Desy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dulu Korban Penculikan pada 1998, Kini Mugiyanto Jadi Wakil Menteri HAM

News
| Senin, 21 Oktober 2024, 14:27 WIB

Advertisement

alt

Menengok Lagi Kisah Ribuan Prajurit Terakota Penjaga Makam Raja di Xian China

Wisata
| Kamis, 17 Oktober 2024, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement