Advertisement

Promo November

Walhi Jogja Desak Kajian Ulang Pembangunan JJLS di Gunungkidul Usai Penemuan Gua

Yosef Leon
Selasa, 22 Oktober 2024 - 15:57 WIB
Sunartono
Walhi Jogja Desak Kajian Ulang Pembangunan JJLS di Gunungkidul Usai Penemuan Gua Tampak gundukan batu kapur yang menutup mulut gua di Kalurahan Planjan, Saptosari, Gunungkidul, Rabu, (16/10/2024). - harian Jogja - Andreas Yuda Pramono

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Penemuan gua dan stalaktit di lokasi pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Gunungkidul menjadi sorotan serius dari berbagai pihak, termasuk Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jogja. Kadiv Kampanye Walhi Jogja Elki Setiyo Hadi menekankan pentingnya dilakukan kajian ulang terhadap proyek pembangunan tersebut.

Elki menyatakan bahwa penundaan pembangunan yang terjadi merupakan langkah awal yang tepat. Namun, ia juga menegaskan bahwa penundaan ini harus dibarengi dengan evaluasi menyeluruh terhadap tata ruang dan rencana pembangunan JJLS. 

Advertisement

BACA JUGA : Penemuan Gua di JJLS Saptosari Gunungkidul, Tim Fakultas Geografi UGM Turun Tangan Lakukan Penelitian

“Penghentian ini harus ada kajian ulang terkait pola ruang dan rencana pembangunannya,” kata Elki, Selasa (22/10/2024). 

Elki menyoroti keberadaan Gunung Kidul sebagai wilayah Geopark. Menurutnya, status kawasan tersebut seharusnya menjadi pertimbangan utama dalam setiap proyek pembangunan. 

“Gunungkidul adalah wilayah Geopark. Wilayah-wilayah seperti itu harus jadi perhitungan, bisa tidak dibangun dengan bangunan untuk jalan raya sebesar itu,” ungkapnya.

Walhi Jogja sendiri, lanjut Elki, belum melakukan kajian komprehensif terkait penemuan gua tersebut. Namun, pihaknya mendorong agar dilakukan kajian yang mendalam mengenai aspek geologi dan lingkungan di lokasi proyek. “Ini bagian dari ujian bahwa kita seharusnya harus ada kajian ulang terhadap pembangunan,” ujarnya.

Elki juga mengingatkan bahwa Walhi Jogja telah mengampanyekan dan mengadvokasi terkait pembangunan JJLS sejak 2019. Saat itu, Walhi telah mempertanyakan urgensi pembangunan jalan sebesar itu dan apakah arah kajiannya sudah sesuai.

BACA JUGA : Heboh Penemuan Gua di Lokasi Proyek JJLS Planjan Gunungkidul

Penemuan gua dan stalaktit ini, menurut Elki, menjadi bukti bahwa kajian lingkungan yang komprehensif sangat diperlukan sebelum memulai proyek pembangunan besar. “Kalau itu stalakmit dan stalaktit, tentu saja harus dihentikan dari pembangunannya,” tegasnya.

Elki berharap agar pemerintah dan pihak terkait dapat melakukan kajian ulang yang melibatkan berbagai ahli, termasuk ahli geologi, untuk memastikan bahwa pembangunan JLS tidak merusak lingkungan dan warisan alam.

BACA JUGA : Temuan Gua di Lokasi Proyek JJLS di Gunungkidul, Pemda DIY Lakukan Kajian Georadar

Sementara diberitakan sebelumnya bahwa Guru Besar Fakultas Geografi UGM, Prof. Eko Haryono dan tim rencananya akan melaksanakan pemetaan gua pada November mendatang. Pakar ilmu geomorfologi ini tengah melakukan koordinasi sebelum terjun langsung ke lapangan. 

Tim yang diterjunkan ke lokasi, katanya, akan melaksanakan sejumlah uji. Hasil pengujian akan menghasilkan penilaian kondisi awal untuk menjamin keamanan manusia sekaligus lingkungan di area gua. "Jika sudah diketahui sebaran gua, maka desain jalannya perlu untuk diubah atau digeser," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno

News
| Kamis, 21 November 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement