KPU Sebut Kerusakan Surat Suara Pilkada Gunungkidul Terhitung Kecil

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gunungkidul menyampaikan proses sortir-lipat surat suara (surat suara) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul masih berlangsung.

Selama empat hari, KPU mendapat laporan dari petugas sortir-lipat bahwa ada surat suara yang robek. Namun jumlahnya terhitung kecil.

Kepala Sub Bagian Keuangan, Umum, dan Logistik KPU Gunungkidul, Harry Prasetiyo mengatakan jumlah surat suara rusak tersebut hanya sedikit. Hanya, KPU belum merekap jumlahnya.

“Ada surat suara yang robek, kusut, bercak tinta. Terlipat-lipat sudah dari pabrik. Persentase kerusakannya hanya 0,06 persen,” kata Prasetiyo ditemui di Kantor KPU Gunungkidul, Kamis, (24/10).

Prasetiyo menambahkan setelah proses sortir-lipat selesai, KPU akan merekap surat suara rusak dan membuat laporan guna mengadakan surat suara pengganti ke penyedia. KPU menargetkan sortir-lipat selesai pada Kamis, (24/10) maksimal pukul 17.00 WIB.

Proses sortir-lipat sebenarnya ditarget selesai pada Rabu, (23/10). Ada perubahan target mengingat pada hari pertama proses sortir-lipat, Senin, (21/10) petugas masih perlu membiasakan diri dengan standar operasional prosedur (SOP) sortir-lipat. Selain itu, ada juga penjelasan dari KPU ihwal SOP tersebut.

Dalam proses sortir-lipat, petugas dibagi ke dalam kelompok-kelompok. Satu kelompok berisi lima orang dengan tugas berbeda-beda. Dua atau tiga orang akan melakukan sortir dan sisa, masing-masing, menghitung surat suara.

Surat suara tersebut sudah termuat di kardus. Satu kardus berisi 2.000 surat suara. Setelah selesai sortir-lipat, petugas akan mengembalikan surat suara ke kardus tersebut. Total jumlah surat suara ada 612.421 ditambah 2,5% dari total daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 612.421 pemilih.

BACA JUGA: KPU Sebut Kerusakan Surat Suara Pilkada Gunungkidul Terhitung Kecil

“Hitung lagi dan lagi. Tidak ada target per orang, jadi mereka tidak mengejar kecepatan,” katanya.

Adapun honor petugas akan diberikan pada Sabtu, (26/10) atau Senin, (28/10). Honor dihitung per pekerjaan. Per lembar surat suara, petugas mendapat Rp125. Dengan begitu, agar mendapat Rp1.000, petugas sortir perlu menyelesaikan delapan surat suara.

Ketua KPU Gunungkidul, Asih Nuryanti mengaku tidak ada kendala apapun selama proses sortir-lipat. Hanya, petugas bingung untuk mengkategorikan surat suara dengan bercak tinta apakah termasuk surat suara rusak atau tidak.

Petugas melipat surat suara secara manual baik menggunakan tangan, botol, maupun sendok makan.

Total ada 105 petugas sortir-lipat. Mayoritas merupakan perempuan. Mereka adalah warga sekitar yang ikut menjadi petugas dengan ketugasan yang sama pada Pemilu 2024.

“Hari pertama itu evaluasi bagi petugas sortir-lipat adalah lipatan mereka belum cukup rapi. Setelah evaluasi jadi lebih baik,” kata Asih.

Setelah proses sortir-lipat selesai, Asih mengaku KPU akan melakukan packing logistik per tempat pemungutan suara (TPS). Distribusi logistik kecamatan/kapanewon akan mulai sekitar tanggal 24-25 November 2024.

Adapun jumlah TPS ada 1.355 titik, lebih sedikit daripada jumlah TPS Pemilu 2024 2.709 titik. Letak TPS ini telah mempertimbangkan faktor keamanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News