Advertisement

Akhirnya Tumpukan Sampah di Plumbon, Banguntapan Dibersihkan

Jumali
Kamis, 31 Oktober 2024 - 13:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Akhirnya Tumpukan Sampah di Plumbon, Banguntapan Dibersihkan Para petugas dan warga membersihkan tumpukan sampah di saluran air yang ada di Jalan Kusumanegara, Plumbon, Banguntapan, Kamis (31/10/2024) - Istimewa Lurah Banguntapan

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Pemerintah Kalurahan Banguntapan akhirnya memenuhi janjinya untuk membersihkan tumpukan sampah yang memenuhi saluran air di Jalan Kusumanegara, Plumbon, Banguntapan, Bantul pada Kamis (31/10/2024).

Pihak kalurahan meminta warga untuk lapor jika ada tumpukan sampah dan nantinya pihak kalurahan akan bergerak.

Advertisement

Lurah Banguntapan Basirudin mengatakan pembersihan tumpukan sampah seperti yang dikeluhkan warga di Jalan Kusumanegara, Plumbon, Banguntapan, Bantul telah dilakukan pada Kamis (31/10/2024) pukul 10.00 WIB. Untuk pembersihan tumpukan sampah, menurut dia, melibatkan warga dan petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul.

BACA JUGA: Warga Plumbon Banguntapan Keluhkan Tumpukan Sampah di Wilayahnya

"Kami libatkan 20 orang. Nanti sampah tersebut akan kami bawa ke TPA Piyungan melalui DLH Kabupaten Bantul," kata Basirudin, Kamis (31/10/2024).

Lebih lanjut Basirudin menyatakan jika sampah yang ada di saluran air tersebut tidak berasal dari Kalurahan Banguntapan. Melainkan, berasal dari sungai di sisi utara pemukiman.

"Kami minta kepada warga untuk menginformasikan kepada kami jika ada tumpukan sampah. Nanti, biar kami yang akan menangani," jelasnya.

Sebelumnya, Sebanyak 10 kepala keluarga (KK) di Plumbon, Banguntapan, Bantul mengeluhkan keberadaan sampah yang menumpuk di wilayahnya. Pasalnya, meski warga telah melaporkan terkait tumpukan sampah yang ada sejak Mei lalu ke Pemkab Bantul dan Pemda DIY, sampai saat ini belum juga ditangani.

Salah satu warga, Cornelia Prili Ananda, 33, mengaku tidak tahu asal dari sampah tersebut. Hanya saja, sejak Mei lalu, sampah tersebut telah ada di sekitar wilayahnya dan volumenya semakin meningkat. Alhasil sebanyak 10 KK di wilayahnya mengaku sangat terganggu dengan bau dan keberadaan sampah di tempat tersebut.

Bahkan, saat hujan, sampah tersebut ikut meluap terbawa air ke jalan. Selain itu, menurut Cornelia, karena adanya tumpukan sampah di tempat tersebut telah membuat warung yang berlokasi di depannya memilih tutup dan tidak beroperasional.

"Kemarin saya lapor ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul. Saya kemudian dilempar ke bagian irigasi. Alasan dari DLH itu kalau sampah sudah diangkat itu kewenangan mereka. Tapi, kalau itu ada di saluran irigasi, kewenangannya ada di irigasi. Kemudian saya hubungi orang bagian irigasi, katanya itu kewenangannya di provinsi," katanya, Selasa (29/10/2024).

Setelah itu, Cornelia mengaku mendapatkan informasi dari DPUPESDM DIY yang menyebutkan jika ada kendala dalam penanganan sampah di tempat tersebut. Kendala yang disampaikan oleh pihak DPUPESDM DIY adalah belum ada tempat untuk membuang sampahnya itu.

"Makannya belum ditangani dari bulan Mei sampe sekarang. Padahal, sampah Ini udah menumpuk banget dan membuat warga terganggu. Karena banyak lalat dan bangkai di tempat itu,"  paparnya.

Lebih lanjut Cornelia mengungkapkan, saat ini warga disekitar juga tidak melakukan pembersihan tumpukan sampah. Sebab, warga telah melaporkan persoalan tersebut ke Pemkab Bantul dan Pemda DIY namun tidak ada respons. Apalagi jika melaporkan hal tersebut kepada pihak kalurahan. Oleh karena itu, Cornelia berharap agar ada tindakan dari pemerintah untuk segera mengangkut tumpukan sampah di tempat tersebut.

"Kami kan enggak ada kewenangan juga. Terus nanti sampahnya mau dibuang kemana? apalagi sampah basah kan ya?," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Perlindungan Buruh Harus jadi Prioritas Utama dalam Kepailitan PT Sritex

News
| Kamis, 31 Oktober 2024, 16:27 WIB

Advertisement

alt

Lebih Dekat dengan Pesawat Terbang

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 10:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement