Advertisement

Promo November

Status Darurat Kekeringan Belum Usai, Pemkab Bantul Tetapkan Siaga Bencana Hidrometeorologi

Stefani Yulindriani Ria S. R
Minggu, 03 November 2024 - 21:57 WIB
Arief Junianto
Status Darurat Kekeringan Belum Usai, Pemkab Bantul Tetapkan Siaga Bencana Hidrometeorologi Ilustrasi cuaca buruk. - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul menetapkan status siaga banjir, tanah longsor dan angin kencang bersamaan dengan status siaga kekeringan. BPBD Bantul mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana tersebut. 

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Antoni Hutagaol menyampaikan dua status tersebut ditetapkan lantaran hingga awal November 2024, BPBD Bantul masih menerima permintaan dropping air bersih dari beberapa daerah.

Advertisement

Adapun, daerah yang mengajukan permintaan dropping air bersih antara lain Pundong dan Dlingo.  "Kalau status kekeringan kita hilangkan, kondisinya masyarakat masih butuh air [dropping air bersih]. Hujan deras belum bisa diharapkan [memenuhi kebutuhan air bersih di Bantul]," ujarnya, Minggu (3/11/2024).

Antoni menyebut hingga saat ini beberapa daerah yang sebelumnya mengalami kekeringan belum melaporkan bahwa kebutuhan air bersih telah tercukupi dengan adanya hujan dalam beberapa hari belakangan.

Hal itu menyebabkan pihaknya memperpanjang status siaga kekeringan bersamaan dengan penetapan status siaga darurat banjir, longsor dan angin kencang. "Dropping air masih [dilakukan], belum ada laporan air tanah yang terisi," katanya.

Antoni menyampaikan sebelumnya pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan BMKG DIY. Dari situ, diperkirakan bahwa pada November-Desember 2024 akan terjadi hujan dengan intensitas menengah.

BACA JUGA: Hujan Angin Landa Sleman dan Kulonprogo, Warung dan Rumah Rusak

Kemudian pada Februari 2025 akan menjadi puncak musim hujan. Pada Mei 2025 musim hujan akan berakhir dan memasuki musim kemarau. Dengan situasi tersebut, menurut Antoni, pihaknya memperpanjang status siaga kekeringan untuk 1-30 November 2024. Kemudian untuk status siaga banjir, longsor dan angin kencang berlaku pada 1 November-Desember 2024. 

"Karena memang disaat sudah hujan, masyarakat masih butuh air [dropping air bersih]. Tetapi tidak tahu ke depan, masyarakat apakah masih membutuhkan," katanya.

Dia pun berharap kondisi kekeringan di Bantul dapat segera teratasi dengan intensitas hujan yang diperkirakan akan terus meningkat menjelang akhir tahun. 

Sementara Pj. Bupati Bantul, Adi Bayu Kristanto berharap potensi bencana kekeringan di Bantul diharapkan berangsur-angsur dapat ditangani. Hal itu lantaran saat ini sudah memasuki musim penghujan.

"Khusus [bencana akibat] angin [kencang] baru kemarin, kebetulan juga sporadis. Khusus kekeringan menjadi concern kita, semoga tidak terus terjadi kekeringan, karena ini sudah musim penghujan," katanya.

Diketahui pada Sabtu (2/11/2024) seorang warga Timbulharjo, Sewon, meninggal akibat tertimpa rumah yang roboh karena angin kencang. Bayu pun menyambangi korban bencana tersebut untuk menyerahkan beberapa bantuan logistik pada Minggu (3/11/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Rekor, Gunung Fuji Tanpa Salju Sejak 130 Tahun

News
| Selasa, 05 November 2024, 10:27 WIB

Advertisement

alt

Menikmati Keindahan Teluk Triton Kaimana, Tempat Wisata Unggulan di Papua Barat

Wisata
| Rabu, 30 Oktober 2024, 21:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement