Disperindag Sediakan Ratusan Ton Beras, Telur dan Gula untuk Warga Sleman Melalui Pasar Murah
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pasar murah kembali digelar di Kabupaten Sleman mulai 5-15 November 2024. Adapun komoditas yang disediakan terdiri dari beras seberat 127,5 ton, gula pasir 17 ton, telur 9,77 ton dan daging ayam 1,7 ton.
Kepala Bidang Usaha Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman, Kurnia Astuti mengatakan, pasar murah untuk menghadapi kelesuan ekonomi akibat deflasi dan menghadapi inflasi akan berlangsung di 17 kapanewon di Kabupaten Sleman. kegiatan ini sudah dimulai Selasa (5/11/2024) bertempat di Kapanewon Minggir dan Moyudan.
Advertisement
“Berlangsung bergiliran hingga 15 November 2024. Setiap harinya pasar murah digelar di dua kapanewon,” kata Nia, sapaan akrabnya, Senin siang.
Dia menjelaskan, ada empat komoditas yang dijual di pasar murah meliputi beras, telur, gula pasir dan daging ayam. Di setiap kapanewon mendapatkan jatah beras premium seberat 10 ton, beras medium 10 ton, gula satu ton, telur ayam 0,57 ton dan daging ayam 100 kilogram.
“Jadi kalau ditotal di 17 kapanewon, maka komoditas yang disediakan ada beras 127.5 ton [beras premium 59,5 ton dan beras medium 68 ton]; telur 9,7 ton; gula pasir 17 ton dan daging ayam 1,7 ton,” katanya.
BACA JUGA: Pasar Murah Kembali Digelar di Sleman, Ini Jadwalnya
Dia menambahkan, pasar murah dikhususkan bagi warga Sleman. Hal ini dibuktikan dengan karktu identitas di setiap transaksinya.
Selain itu, juga ada pembatasan pembelian. Yakni, setiap warga hanya diperbolehkan membeli maksimal beras premium 10 kilogram, beras medium 10 kilogram, gula pasir 2 kilogram dan telur ayam 2 kilogram.
“Tujuan dibatasi pembelian agar bahan pangan yang dibeli bisa merata bagi warga,” ungkapnya.
Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman bidang Perekonomian dan Pembangunan, Setda Sleman Haris Martapa mengatakan, pasar murah kembali digelar sebagai upaya menghadapi kelesuan ekonomi akibat deflasi dan mengantisipasi Inflasi. Kegiatan pasar murah dengan tema 'Semar Mesem lan Mrantasi' ini bekerja sama dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Sleman dalam penyediaan QRIS oleh Bank BPD DIY dan Bank Indonesia dalam dukungan anggaran.
Ia mengatakan, selain pasar murah, TPID Sleman juga memberikan program reduksi biaya distribusi sebesar Rp2.000 per kilogram (kg) untuk komoditas beras, gula pasir, telur ayam dan daging ayam. Pemberian subsidi sebagai upaya mengendalikan perubahan harga, baik kenaikan maupun penurunan harga bahan pokok menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Inggris Diharap Jadi Pembuka Pengembalian Aset HB II
- Tabrak Pengendara setelah Terabas Lampu Merah, Pemotor Alami Luka Berat
- Pemkab Siapkan Rp52,7 Miliar untuk Makan Bergizi Gratis, Defisit APBD Bantul Kian Dalam
- Heboh Kabar Pembebasan Dirinya, Mary Jane Veloso Telepon Kedubes Filipina
- Bawaslu DIY Petakan Potensi Kerawanan TPS Pilkada 2024, Listrik & Internet Kerap Jadi Kendala
Advertisement
Advertisement