Advertisement

Promo November

Manfaatkan Green House untuk Budi Daya Melon, Petani Sleman Meraup Untung Rp32 Juta Sekali Panen

David Kurniawan
Selasa, 05 November 2024 - 15:37 WIB
Ujang Hasanudin
Manfaatkan Green House untuk Budi Daya Melon, Petani Sleman Meraup Untung Rp32 Juta Sekali Panen Plt Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman Supramono saat meninjau green house budidaya melon di Padukuhan Ngepas Lor, Donoharjo, Ngaglik yang dimiliki Mulyadi. Jumat (1/11 - 2024)

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Pemanfaatan teknologi dalam budidaya pertanian bisa sangat menguntungkan. Salah satunya penggunaan teknologi green house untuk pengembangan tanaman melon jenis sweet hami sehingga hasilnya bisa dirasakan petani.

Pengembangan budidaya melon dengan memanfaatkan green house terlihat di Padukuhan Ngepas Lor, Donoharjo, Ngaglik yang dimiliki Mulyadi. Total ada sembilan green house dengan luas tanam mencapai 3.456 meter persegi.

Advertisement

“Waktu tanam hingga panen bisa diatur. Untuk budidaya melon bisa dipanen setiap tiga bulan sekali sehingga dengan adanya green house, maka setiap bulannya bisa panen,” kata Mulyadi kepada wartawan, Selasa (5/11/2024).

Dia menjelaskan, pembuatan green house membutuhkan biaya sekitar Rp50 juta per unit dengan luas 384 meter persegi. Ini bisa untuk menanam melon sweet hami sebanyak 800 batang.

“Risiko kegagalan ada 5% sehingga yang dapat tumbuh dan berbuah ada 760 pohon,” ungkapnya.

BACA JUGA: Sultan Ground Kerek Perekonomian Warga

Mulyadi mengatakan, budidaya green house juga dikombinasikan dengan pola pertanian sehat dan teknologi drip irrigation. Ia juga memanfaatkan bedengan tanah sebagai media tanam karena lebih murah dan praktis ketimbang media hidroponik.

“Nutrisi dan kondisi di lingkungan ruma kassa jadi sangat penting sehingga saya tetap mempertahankan Teknik bendengan tanah. Dengan begitu, pengendalian lebih mudah dan terkontrol dari hama penyakit,” ungkapnya.

Berkat pemanfaatan teknologi ini, Mulyadi mengakui setiap batang bisa menghasilkan melon seberat 1,1-1,3 kilogram. Adapun harganya mulai dari Rp23.000-25.000 per kilonya.

Menurut dia, sekali panen bisa mendapatkan pendapatan Rp22 juta dari melon yang dipetik. Selama perawatan dibutuhkan biaya sekitar Rp6 juta sehingga pendapatan bersih yang diraup mencapai Rp16 juta.

“Yang dipanen bisa dua green house sekaligus sehingga saat satu kali panen dapat meraup untung sebesar Rp32 juta,” katanya.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Supramono mengatakan, teknologi pertanian berkembang dengan pesat. Salah satunya bisa dilihat dari budidaya tanaman melon dengan memanfaatkan green house.

“Moderenisasi pertanian berbasis teknologi ini untuk upaya peningkatan hasil pertanian,” katanya.

Dia pun memberikan apresiasi kepada petani karena pengembagan green house banyak yang berasal dari kemandirian petani. Ia tidak menampik ada bantuan dari pemerintah, namun jumlahnya tidak sebanyak yang dibuat petani secara swadaya.

“Keuntungan memakai green house budidaya bisa dilakukan kapan saja sehingga panen bisa sepanjang tahun. Jadi, kualitas, kuantitas dan berkelanjutan produk pertanian bisa lebih terjamin dibandingkan dengan cara konvensional,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Akses Judi Online Bakal Dilacak jadi Jalur VPN dan Non-VPN

News
| Selasa, 05 November 2024, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Menikmati Keindahan Teluk Triton Kaimana, Tempat Wisata Unggulan di Papua Barat

Wisata
| Rabu, 30 Oktober 2024, 21:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement