Advertisement

Promo November

261 Siswa SMK SMTI Yogyakarta Diwisuda, 98,85 Persen Langsung Kerja dan Melanjutkan Pendidikan

Media Digital
Sabtu, 09 November 2024 - 14:27 WIB
Arief Junianto
261 Siswa SMK SMTI Yogyakarta Diwisuda, 98,85 Persen Langsung Kerja dan Melanjutkan Pendidikan Prosesi wisuda SMK-SMTI Yogyakarta di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center Palagan, Sabtu (9/11 - 2024). Anisatul Umah/Harian Jogja.

Advertisement

JOGJA—Sekolah Menengah Kejuruan-Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMK-SMTI) Yogyakarta mewisuda 261 siswa di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center Palagan, Sabtu (9/11/2024).

Ke-261 siswa yang diwisuda itu masing-masing terdiri dari lulusan Teknik Kimia Industri 118 siswa, Kimia Analis 90 siswa, dan Teknik Mekatronika 53 orang. Dari total yang diwisuda 98,85% di antaranya sudah bekerja, melanjutkan pendidikan, dan juga berwirausaha.

Advertisement

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Masrokhan mengatakan dari 261 siswa sebanyak 205 langsung diterima kerja, 4 wirausaha, 2 orang menunggu proses untuk mendaftar Polri, 1 sedang proses di PT Chemco sudah proses interview dan tinggal menunggu pengumuman, dan sisanya melanjutkan pendidikan.

Menurutnya ini menunjukkan capaian yang luar biasa karena SMK-SMTI berhasil mencapai semua target yang ditetapkan oleh Menteri Perindustrian. Misalnya penambahan kapasitas 2 kelas tahun ini atau 56 siswa, dari sebelumnya 288 siswa menjadi 344 siswa.

"Lulusan yang bekerja sangat tinggi sekali, 3 orang ini mudah-mudahan segera ada kabar baik sehingga lulusan SMK-SMTI terserap 100%," ucapnya.

Dia menjelaskan animo bersekolah di SMK-SMTI juga tinggi, dari mulanya 1:8, kemudian diberi target 1:10, dan capaian saat ini melebihi target di 1:12. Artinya kepercayaan masyarakat pada SMK-SMTI semakin tinggi.

Lebih lanjut dia mengatakan penambahan jumlah siswa di SMK-SMTI selalu disesuaikan dengan permintaan industri. Termasuk dalam kurikulum menyesuaikan kemajuan teknologi, tujuannya agar siswa siap bekerja karena sudah adaptasi.

"Tantangan kedepan semakin berat, kami harus yakin anak didik punya potensi tinggi dan berdaya saing global," jelasnya.

Kepala SMK-SMTI Yogyakarta, Rr Ening Kaekasiwi mengatakan capaian 98,85% ini sudah melebihi ekspektasi. Dan saat ini BPSDMI menargetkan 100%, dia optimis 3 siswa sisanya segera ada kabar baik. Jika belum ada kabar maka sekolah akan segera menyodorkan penawaran bekerja. Di awal tahun depan ditargetkan sudah terserap 100%.

Ening mengatakan serapan tahun ini 6 bulan lebih cepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pola siswa yang bekerja biasanya dimulai dengan magang dan dilanjutkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).

"Paling tidak di awal tahun depan sudah terserap semua. Mayoritas mereka bekerja sebelum lulus," ucapnya.

Ia mengatakan meningkatkan animo ini menjadi tantangan yang harus dilakukan melalui terobosan dan upaya-upaya promosi. Promosi dilakukan melalui berbagai media agar SMK-SMTI semakin dikenal dan banyak yang mendaftar.

"Lulusan diharapkan bisa bekerja di industri, sekolah semaksimal mungkin menyiapkan. Kami ucapkan selamat sudah dapat predikat lulus," lanjutnya.

Lulusan Terbaik 1 Konsentrasi Keahlian Teknik Kimia Industri, Adam Jatmiko Ardi mengatakan awalnya tidak ada target untuk menjadi terbaik 1. Saat kelas X dia mengaku sempat memiliki nilai akademik yang tidak memuaskan. Mendengar hal tersebut, dia tidak mau mengecewakan orang tua, lalu mulai belajar dengan sungguh-sungguh.

Menurut Adam, SMK-SMTI Yogyakarta mampu menyesuaikan dengan kebutuhan industri karena sistem pendidikannya lebih fleksibel sesuai dengan permintaan industri. Saat ini Adam sudah bekerja di PT Citra Resins Industries. "Saya mulai bekerja di Mei 2024, sebelum lulus sudah kerja. Saya di bagian operator kimia, saya mau cari pengalaman dulu di sini," ungkapnya.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menuturkan jumlah lulusan dari unit pendidikan vokasi di bawah Kementerian Perindustrian juga dipastikan dapat langsung diterima bekerja di sektor industri.

Agus Gumiwang menegaskan, secara keseluruhan atau 100% lulusan dari unit pendidikan vokasi di bawah Kemenperin langsung diterima kerja di sektor industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Upayakan Iuran BPJS Kesehatan untuk Pekerja Migran

News
| Rabu, 20 November 2024, 21:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement