Prediksi Cuaca, DIY Berpotensi Diguyur Hujan Lebat sampai Beberapa Hari ke Depan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—BMKG DIY memprediksikan hujan lebat masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Warga pun diminta tetap waspada cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi.
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono mengatakan berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta mengidentifikasi adanya pola konvergensi atau pertemuan massa udara di sekita wilayah Jawa, menambah daya dukung pertumbuhan awan konvektif.
Advertisement
Adapun suhu muka laut Samudera Hindia Selatan Jawa terpantau hangat antara 29–30 derajat Celcius, serta anomali suhu muka laut terpantau hangat (positif) yaitu sebesar 1–1.5 derajat Celsius sehingga potensi penguapan sanagat mendukung pertumbuhan awan hujan.
Mempertimbangkan hal tersebut, maka BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta memprakirakan cuaca di wilayah DIY periode 9-11 November 2024 berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Pada Minggu (10/11/2024), potensi hujan sedang-lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang terjadi seluruh wilayah DIY mulai dari Sleman, Gunungkidul, Bantul, Kulonprogo dan Kota Jogja. “Untuk Senin [11/11/2024] potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di Sleman, Gunungkidul bagian utara, Bantul bagian utara,” katanya, Sabtu (9/11/2024).
BACA JUGA: Cek Kondisi Cuaca di Jogja Akhir Pekan Ini, Sabtu 9 November 2024
Menurut dia, hujan lebat disertai angin kencang ini dapat menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi. Oleh karena itu, Masyarakat diminta mewaspadai potensi bencana hingga dampaknya bisa dikurangi.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Prakirawan Cuaca, Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Muhammad Nur Hadi mengatakan sudah membuat pengamatan berkaitan dengan cuaca. Diprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi di kisaran 200-500 mm terjadi di wilayah DIY pada November ini.
Menurut dia, BMKG telah mengimbau kepada pemerintah daerah, institusi terkait dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung, dan potensi hujan es yang bisa terjadi pada periode tiga bulan ke depan. Guna mengurangi risiko, dapat dilakukan dengan langkah mitigasi seperti membersihkan saluran air dan melakukan penyesuaian pola tanam.
“Puncak musim hujan terutama di wilayah rawan banjir, tanah longsor dan angin kencang dilakukan dengan tindakan mitigasi seperti membersihkan saluran-saluran air, memangkas dahan pohon, memastikan kekuatan baliho-baliho di jalan raya dan tindakan-tindakan mitigasi bencana lainnya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
- Kemiskinan Sleman Turun Tipis, BPS Sebut Daya Beli dan Inflasi Jadi Biang
- Relawan Posko Rakyat 45 Kerahkan Dukungan ke Pasangan Afnan-Singgih
- Hiswana Migas DIY Dorong Pemilik 4 SPBU yang Ditutup agar Lakukan KSO untuk Kelancaran Distribusi BBM
- Difabel Merdeka Dukung Hasto-Wawan di Pilkada Kota Yogyakarta
Advertisement
Advertisement