Jenang Yu Jumilah di Pasar Ngasem, Legenda Kuliner Jadul yang Tak Lekang oleh Waktu
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA – Jogja sebagai kota yang dikenal dengan surganya kuliner kembali mencuri perhatian dengan salah satu hidangan jadulnya yang legendaris, yakni Jenang Pasar Ngasem. Kuliner manis ini tak hanya menggoyang lidah para penggemar makanan tradisional, tetapi juga menarik minat generasi muda untuk turut menikmatinya.
Terletak di Pasar Ngasem, Jogja, warung Jenang Yu Jumilah telah menjadi primadona sejak pagi hari. Berbagai jenis jenang yang diolah dengan resep turun-temurun selalu habis diserbu pembeli sebelum siang tiba. Uniknya, meski bercita rasa klasik, jenang Pasar Ngasem berhasil memikat hati berbagai kalangan, mulai dari generasi milenial hingga wisatawan dari berbagai daerah.
Advertisement
Salah satu daya tarik utama Jenang Pasar Ngasem adalah cita rasanya yang khas dan otentik. Dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti tepung beras, santan kelapa, ubi, ketan, dan nangka, setiap suapan jenang menyajikan perpaduan rasa manis dan gurih yang menggugah selera. Jenang sumsum, salah satu menu favorit, menjadi primadona karena teksturnya yang lembut dan rasa santannya yang begitu kaya.
Selain jenang sumsum, terdapat pula jenang lobe-lobe yang semakin langka ditemukan di tempat lain. Perpaduan irisan nangka dan ubi pada jenang ini memberikan sensasi unik yang membuat penikmatnya ketagihan.
BACA JUGA: Menu Kuliner yang Wajib Dicoba saat Berlibur di Jogja
Fajar Suryati, generasi kedua penjual jenang di warung ini mengungkapkan bahwa ia ingin melestarikan warisan kuliner keluarganya. Dengan tekun, ia mempertahankan resep-resep tradisional yang telah diwariskan turun-temurun. Saat ini, warung Jenang Yu Jumilah menawarkan sekitar delapan jenis jenang, seperti jenang candil telo, jenang pati telo, jenang nganggrang, jenang ketan hitam dan lainnya.
"Kalau jenang sumsum itu cuma butuh dua bahan dengan bumbu garam dan pandan sementara bahan pokoknya itu ada kelapa kental, tepung beras dan beras ketan," katanya, Senin (11/11/2024).
Cara pengolahannya semua bahan dicampur dan dimasak dengan api kecil dengan diaduk terus menerus sampai dingin untuk menghasilkan cita rasa yang khas.
Meski harga per porsi jenang terbilang terjangkau, yakni sekitar Rp10.000, tapi cita rasa dan kualitasnya yang terjaga membuat warung ini selalu ramai pengunjung. Bagi para wisatawan yang ingin merasakan sensasi kuliner jadul yang autentik, Jenang Pasar Ngasem adalah destinasi yang wajib dikunjungi.
Nunik, salah seorang pengunjung mengatakan dirinya memang penyuka makanan tradisional seperti jenang. Ia memesan jenang pati telo yang disebutnya bercita rasa khas dengan manis yang tidak terlalu banyak. "Saya memang suka jenang dan kebetulan sering ke sini buat sarapan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
803 Ribu Tiket KAI Ludes Terjual untuk Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
Advertisement
Festival Angkringan Kembali Digelar di Pasar Ngasem, Ini Jadwalnya
Advertisement
Berita Populer
- Sumur Bor Rusak Akibat Kemarau di Bantul Bakal Diprioritaskan Diperbaiki
- Mayat Bayi Laki-Laki Ditemukan Terapung di Sungai Gajahwong Banguntapan Bantul
- Tahun Depan UWMY Pindah ke Kampus Baru di Gamping Sleman
- Korban Jual Beli Apartemen, 79 Gerobak Sapi Bakal Dipakai Lagi untuk Aksi Damai
- Keroncong Kotabaru Jadi Atraksi Wisata Malam Hari di Jantung Wisata Jogja
Advertisement
Advertisement