TPST Modalan Bantul Resmi Beroperasi, Diklaim Mampu Kelola 49 Ton Sampah
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Modalan, Banguntapan, Bantul, resmi beroperasi mulai hari ini, Kamis (14/11/2024). TPST yang dibangun menggunakan dana Loan Bank Dunia senilai Rp20,8 miliar tersebut diklaim mampu mengolah sampah sebanyak 49 ton per hari.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul Bambang Purwadi Nugroho mengatakan pembangunan TPST dengan sistem karbonasi tersebut dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) DIY.
Advertisement
Adapun alat yang digunakan disuplai dari PT Indopower Internasional dengan alat IPI AWS 250 sebagai insenerator.
Selain itu, kata Bambang, Pemkab Bantul juga telah menganggarkan biaya operasional TPST Modalan, melalui APBD 2024 sebesar Rp2 miliar.
Anggaran tersebut, digunakan untuk anggaran tenaga kerja, listrik, alat pelindung diri, dan sarana maupun prasarana pendukung lainnya. "Pemkab Bantul juga berkomitmen untuk menganggarkan anggaran operasional sebesar Rp3,8 miliar per tahun untuk ke depannya," katanya di sela-sela launching TPST Modalan Kamis (14/11/2024).
Lebih lanjut, Bambang mengungkapkan jika TPST Modalan dibangun di atas lahan milik Pemerintah Kalurahan Banguntapan dengan luas 3.100 meter persegi. Adapun, kemampuan dari TPST Modalan saat dioperasionalkan adalah sebesar 49 ton per hari.
“Sampah yang diolah di tempat ini adalah sampah yang ada di wilayah Kapanewon Banguntapan dan Kapanewon Sewon. Ada sebanyak 46 pekerja di sini, dan semuanya mendapatkan upah sesuai dengan UMR," ucap Bambang.
Di sisi lain, Bambang mengaku jika keberadaan TPST Modalan adalah upaya melengkapi keberadaan ITF Niten, TPST Dingkikan dan beberapa TPS3R yang ada di Kabupaten Bantul. Bedanya, jelas Bambang, TPST Modalan tidak hanya mengandalkan teknologi insenerator, yang mengubah sampah menjadi abu.
Selain itu, sampah juga diubah menjadi kompos, dan juga maggot. "Jadi cukup lengkap yang di sini. Sehingga ini melengkapi untuk TPST Dingkikan yang mengubah sampah menjadi RDF dengan kapasitas 60 ton perhari," ucap mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bantul tersebut.
Terkait dengan proses pengolahan sampah di TPST Modalan, Bambang membeberkan, jika sampah yang masuk akan ditimbang. Setelah itu, sampah dituangkan ke alat yang ada, di bak pertama akan langsung dicacah. Hasil cacahan, akan dipilah oleh petugas yang ada. "Mana yang plastik dan mana yang tidak. Jadi nanti akan dipilah, mana yang akan ke insenerator, mana yang akan ke maggot, dan mana yang ke kompos. Kapasitasnya untuk hari ini baru 15 ton, tapi nanti akan berkembang menjadi 49 ton per hari," jelasnya.
Bambang juga menandaskan, meski saat ini telah ada TPST Modalan, TPST Dingkikan, ITF Bawuran dan juga sejumlah TPS3R, warga diminta untuk tetap melakukan pemilahan sampah rumah tangga.
Pasalnya, tidak semua bisa diolah di TPST dan TPS3R. Bambang juga berharap agar warga mengoptimalkan, kinerja bank sampah atau sedekah sampah di tingkat padukuhan. "Kalau dibilang apakah keberadaan TPST dan TPS3R yang saat ini sudah ideal? Jelas belum, paling tidak harus ada satu lagi [TPST]," paparnya.
BACA JUGA: TPST Modalan Pakai Teknologi Dodika Insinerator
Sementara Pjs Bupati Bantul Adi Bayu Kristanto berharap dengan dioperasionalkannya TPST Modalan mampu mengurai dan menangani sampah di Kabupaten Bantul. Meski memiliki kapasitas 49 ton, namun Pemkab Bantul menargetkan TPST Modalan mampu mengolah sampai 59 ton per hari. "Harapannya Bantul ke depan bersih dan asri," jelasnya.
Ditangani BLUD
Terkait dengan pengelolaan TPST Modalan, Sekda Bantul Agus Budiraharja mengatakan, ke depan, TPST Modalan akan dikelola oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). "Saat ini memang masih dikelola UPT. Nantinya menjelma menjadi BLUD. Dengan BLUD pengelolaan keuangan akan lebih luwes, dan ada core bisnis yang dikelola oleh BLUD ke depan," jelasnya.
Agus menegaskan, untuk saat ini, Pemkab Bantul fokus menyelesaikan masalah penanganan sampah dan mengejar target 2025 Bantul bersih sampah (bersama). "Dan, mudah-mudahan ini bisa kita capai bersama," ungkap Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Kota Jogja Kamis 14 November 2024
- Jadwal Terbaru KA Bandara YIA Xpress Kamis 14 November 2024
- Strategi Harda-Danang Mengendalikan Peredaran Miras dan Meningkatkan PAD di Sleman
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Kamis 14 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Pesta Lingkungan Santo Martinus 2024 di Sengkan, Gandeng Puluhan Disabilitas Tuli dan Netra, Ini Tujuannya
Advertisement
Advertisement