Advertisement

Promo November

Tahun Ini Kasus DBD Melonjak Signifikan di Sleman, Begini Analisa Dinkes

David Kurniawan
Kamis, 14 November 2024 - 20:47 WIB
Arief Junianto
Tahun Ini Kasus DBD Melonjak Signifikan di Sleman, Begini Analisa Dinkes Nyamuk / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman telah membuat analisa berkaitan dengan naiknya kasus penyakit DBD yang menyerang warga Bumi Sembada. Meski ada kenaikan, masyarakat diminta ikut berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan sehingga temuan kasus dapat ditekan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati mengatakan, kasus DBD di tahun ini mengalami kenaikan yang sangat signifikan ketimbang jumlah kasus di 2023. Dia mencatat, hingga akhir Oktober, warga yang terjangkit mencapai 578 dengan dua orang meninggal dunia. “Tahun lalu hanya ada 146 kasus DBD dengan korban meninggal satu orang. Jadi, kalau dilihat dari kasusnya, di 2024 mengalami kenaikan hampir empat kali lipat,” kata Yuli, Kamis (14/11/2024).

Advertisement

Pihaknya sudah melakukan Analisa dan evaluasi terkiat dengan fenomena ini. Kenaikan tidak hanya terjadi di Kabupaten Sleman karena juga terjadi secara nasional.

Hal ini terjadi karena dampak dari perubahan iklim el nino yang terjadi di 2023. Akibatnya terjadi peningkatan suhu yang lebih dari 30 derajat Celsius sehingga berdampak terhadap perkembangbiakan nyamuk. “Jumlahnya jadi lebih banyak sehingga potensi peningkatan kasus juga semakin besar. Penularan paling banyak di 2024 terjadi pada Bulan Mei yang lebih tinggi dibandingkan bulan lainnya,” kata Yuli.

BACA JUGA: Pesan Berantai Sebut Demam Berdarah Sembuh dengan Jus Daun Pepaya, Cek Faktanya

Kepala Dinkes Sleman, Cahya Purnama mengatakan upaya sosialisasi terhadap pencegahan DBD terus dilakukan. Salah satunya melalui Gerakan Kesehatan Masyarakat (Germas) dengan melibatkan kader-kader Kesehatan di Tingkat kalurahan. “Penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat [PHBS] serta rutin berolahraga dan makan-makanan bergizi sangat penting dalam upaya menjaga Kesehatan sehingga tidak mudah terserang penyakit,” katanya.

Selain itu, untuk mengurangi risiko terjangkit juga dilakukan upaya Gerakan pemberantasan sarang nyamuk. Diharapkan ada upaya pemantauan lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi sarang nyamuk dengan melakukan pemberantasan jentik nyamuk sehingga angka bebas jentik paling sedikit 95%.

Dia menambahkan, masyarakat sudah mengetahui cara penanggulangan mulai dengan menutup tempat-tempat wadah air, menguras hingga mengubur benda-benda yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Adanya aksi nyata dalam penanggulangan sebagai upaya menekan laju penyebaran sehingga kasusnya bisa lebih terkendali. “Ini penting agar pencegahan terhadap penyebaran penyakit DBD bisa terus ditekan. Jadi, upaya penanggulangan tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tapi warga harus ikut berperan aktif agar hasilnya bisa dimaksimalkan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kementerian UMKM Siapkan Juknis Penghapusan Utang Macet

News
| Kamis, 14 November 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Berwisata ke Labuan Bajo, Ini Rekomendasinya

Wisata
| Kamis, 14 November 2024, 07:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement