Advertisement
Produktivitas Panen Jagung di Bantul Mencapai 9 Ton per Hektare
 Panen jagung di Celep, Srigading, Sanden, Bantul.  - Harian Jogja -  Ujang Hasanudin
                Panen jagung di Celep, Srigading, Sanden, Bantul.  - Harian Jogja -  Ujang Hasanudin
            Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Petani jagung di Bantul mulai panen dengan jumlah rerata sembilan ton per hektare. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul mengaku tidak ada kendala selama masa panen jagung tersebut.
"Sekarang petani mulai panen jagung, tidak ada kendala [panen jagung]," kata Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo, Senin (18/11/2024).
Advertisement
Panen kali ini tidak ada kendala. Selama masa panen ini Joko mengaku tidak ada hama yang menyerang tanaman jagung. Dia pun memastikan tidak ada petani jagung yang gagal panen.
Pada masa tanam jagung kali ini, luas tanam jagung di Bantul mencapai 3.923 hektare.
Jumlah tersebut terdiri luas tanam di lahan sawah tadah hujan mencapai 210 hektare, dan di lahan sawah mencapai 3.713 hektare. Sementara luas panen lahan sawah tadah hujan mencapai 210 hektare, dan luas panen lahan sawah mencapai 2.915 hektare.
Joko menuturkan, pada masa tanam ini, produktivitas jagung dinilai stabil. "Produktivitasnya [jagung] sekitar delapan hingga sembilan ton per hektare," katanya.
BACA JUGA: Cegah Kejahatan Jalanan, Polres Gunungkidul Berencana Pasang CCTV di Sejumlah Lokasi
Menurut Joko, sebagian besar petani jagung telah bekerjasama dengan pihak lain untuk menyalurkan jagung yang diproduksi.
"Kebanyakan kemitraan [penyaluran hasil produksi jagung], sehingga harga sudah dikontrak di awal," katanya.
Berbeda dengan wilayah lain, Lurah Selopamioro, Sugeng menyampaikan petani lahan sawah tadah hujan di wilayahnya baru menanam jagung. Penanaman tersebut diperkirakan akan panen sekitar dua hingga tiga bulan kemudian.
Hasil produksi jagung di wilayahnya dimanfaatkan untuk konsumsi warga setempat.
"Kami [penjualan jagung] tidak menjalin kerjasama dengan penebas jagung, kalau hujan betul betul deras, nanti [lahan sawah tadah hujan] digunakan untuk tanam padi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
 
    
        Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Layanan SIM Corner di Jogja, Kamis 30 Oktober 2025
- Sengketa Lahan Citra Rejodani Tuntas, Pengembang Beli Tanah
- Jadwal Bus Sinar Jaya ke Bantul dan Gunungkidul, 30 Oktober 2025
- Tarif dan Jadwal DAMRI Semarang Jogja PP, Kamis 30 Okt 2025
- PDIP Gelar Merah-Muda Fest 2025 di Jogja, Catat Tanggalnya
Advertisement
Advertisement



















 
            
