Advertisement

Promo November

Jaringan Air Pabrik Es Balok Portabel di Girikarto Sudah Tersambung

Andreas Yuda Pramono
Kamis, 28 November 2024 - 17:27 WIB
Arief Junianto
Jaringan Air Pabrik Es Balok Portabel di Girikarto Sudah Tersambung Foto ilustrasi Pabrik Es. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Jaringan air pabrik es balok portabel di Padukuhan Warak, Kalurahan Girikarto, Panggang sudah tersambung. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Gunungkidul saat ini masih menunggu untuk sambungan jaringan listrik.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Gunungkidul, Wahid Supriyadi mengatakan informasi yang ia dapat per Rabu (27/11/2024) bahwa jaringan listrik belum tersambung. Meski begitu, dia menegaskan jaringan listrik akan disambungkan ke pabrik es balok pekan terakhir November 2024.

Advertisement

Wahid sempat menjelaskan pabrik es senilai Rp1,5 miliar ini akan diuji coba pekan keempat November 2024. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi 1 ton es balok per hari. Produksi satu ton es balok membutuhkan waktu 10 jam.

Meski begitu, produksi 2 ton es balok juga dapat dilakukan, tetapi memerlukan waktu 24 jam. Dengan begitu, mesin akan beroperasi tanpa henti.

Pasokan es balok masih dapat disuplai dari Pabrik Es Sari Tirta Mina, Siraman milik Pemkab Gunungkidul. Kapasitas produksinya mencapai 10 ton per hari. Adapun kebutuhan es balok di Bumi Handayani mencapai 20 ton per hari.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Handayani Gunungkidul, Toto Sugiharta mengatakan kebutuhan air di pabrik es protabel tersebut sebesar 3 liter per detik.

BACA JUGA: Pabrik Es Portable Senilai 1,5 Miliar di Girikarto Akan Diuji

Di lain pihak, Kepala DKP Gunungkidul, M. Johan Wijayanto mengaku produksi es balok dari pabrik es portabel tersebut memang kecil, belum dapat mencukupi kebutuhan es di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Gesing yang saat ini telah beroperasi. “Pabrik es porbel itu untuk memasok es batu di perahu motor tempel saja masih kurang,” kata Johan.

Johan mengaku bukan hanya nelayan tangkap laut saja yang membutuhkan es balok, namun juga pedagang ikan dan restoran. Kebutuhan tersebut masih dapat disuplai dari pabrik es balok di Siraman yang telah diperbaiki mesin produksinya. “Kebutuhan es balok per hari 20 ton itu masih belum ketambahan kalau kapal besar di Pelabuhan Sadeng full membutuhkan es balok,” katanya.

Dia berharap dengan kepemimpinan Presiden Prabowo, DKP Gunungkidul dapat mengajukan penambahan pabrik es atau mesin produksi bukan hanya di sekitar PPP Gesing namun juga di wilayah lain. “Khusus pabrik es di PPP Gesing memang ini nanti mau diuji coba, mungkin akhir pekan ini. Kalau berhasil dan berlajan lancar nanti dapat dikelola kelompok. Kalau dalam jangka panjang dapat berkelanjutan, kami dapat memohonkan ke Kementerian Kelautan lagi. Es balok urgent. Pelabuhan butuh. Cold storage juga butuh,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Badai Salju Landa Korea Selatan, 5 Orang Meninggal Dunia

News
| Kamis, 28 November 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Belajar Harmonisasi Tari Saman di Indonesia IHC Festival

Wisata
| Selasa, 26 November 2024, 19:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement