Ini 3 Film Indonesia yang Masuk Nominasi Festival Film Alternativa InDrive
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ada tiga film asal Indonesia yang berhasil masuk nominasi Festival Film Alternativa yang digelar InDrive di Jogja. Salah satu film yang menarik perhatian adalah Woman from Rote Island yang mengangkat masalah kekerasan seksual di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur dari perspektif perempuan.
Sementara dua film lainnya masuk ke dalam Short Program. Keduanya adalah Accidentally Intentional, dan Samu the Terrible and His Sin.
Advertisement
Communication Manager inDrive Indonesia, Wahyu Ramadhan mengatakan Festival Film Alternativa adalah sebuah ajang tahunan yang menyajikan karya-karya film dari berbagai negara dengan tema-tema sosial yang relevan.
Antusiasme peserta disebut sangat tinggi terhadap Festival Film Alternativa tahun ini. "Kami sangat senang melihat antusiasme yang luar biasa dari para peserta dan penonton festival ini. Selama 22-29 November ratusan peserta dari seluruh dunia berkumpul untuk menyaksikan 25 film pendek yang sangat menarik. Ini membuktikan bahwa Indonesia, khususnya Jogja, memiliki potensi yang sangat besar dalam dunia perfilman," ujar Wahyu.
Menurut Wahyu, dipilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Festival Film Alternativa bukan tanpa alasan. "Indonesia, khususnya Jogja, dikenal sebagai pusat seni dan budaya di Asia Tenggara. Selain itu, perkembangan industri perfilman di Indonesia juga sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir," tambahnya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap para sineas muda, inDrive Indonesia memberikan hadiah sebesar US$100.000 yang akan dibagi kepada enam pemenang dari lima kategori berbeda.
Dana ini diharapkan dapat digunakan oleh para pemenang untuk mengembangkan proyek film mereka selanjutnya.
Festival Film Alternativa tahun ini mengangkat berbagai isu sosial yang relevan, seperti kesetaraan gender, hak anak, dan isu-isu sosial lainnya yang terjadi di berbagai belahan dunia. "Kami berharap melalui festival ini, masyarakat dapat lebih peduli terhadap isu-isu sosial yang terjadi di sekitar mereka dan terinspirasi untuk menciptakan perubahan yang positif," kata Wahyu.
BACA JUGA: Praktisi Perfilman Berbagai Negara Hadiri Event Alternativa Film Awards & Festival 2024 di UGM
Wahyu menambahkan, festival ini bertujuan untuk memberikan dampak dan mempengaruhi dunia dalam sejumlah isu penting. Di beberapa negara, seperti Thailand, Nepal, India pasti punya isu sosial yang menarik dan penting diketahui dunia untuk perubahan sosial yang lebih baik.
Sementara di Indonesia pun demikian, beragam isu sosial yang mesti ajak perhatian banyak diulas oleh para sineas Indonesia.
Terdapat lima film asal Indonesia yang masuk nominasi dengan tiga film pendek dan tiga film panjang. Peserta asal Indonesia pun cukup banyak, dari 1.045 pendaftar yang masuk 200 dari Indonesia. "Isu yang paling banyak di angkat yakni soal kesetaraan gender, hak remaja dan anak, serta isu kesetaraan komunitas di beberapa negara."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Sore Ini, Aliansi Bela Palestina Gelar Aksi di Kedubes AS Jakarta
Advertisement
Hotel Harper Malioboro Hadirkan Kuliner Lokal Brongkos Daging Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Menangi Pilkada Sleman, Harda-Danang Menyiapkan Program 100 Hari
- Pilkada 2024, Bawaslu Gunungkidul Perkirakan Angka Partisipasi Pemilih Anjlok
- Jumlah Wisatawan ke Jogja Ditargetkan Bisa Sembilan Juta Orang hingga Akhir 2024
- Pemkab Bantul Upayakan Renovasi Bangunan Sekolah di 17 Kapanewon pada 2025
- Kalurahan di DIY Bersinar, Wukirsari Masuk Wisata Terbaik Dunia, Purwosari Kuasai Kemandirian Pangan
Advertisement
Advertisement