Advertisement
Praktisi Perfilman Berbagai Negara Hadiri Event Alternativa Film Awards & Festival 2024 di UGM

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Para praktisi bidang perfilman dari berbagai negara dijadwalkan menghadiri event Alternativa Film Awards & Festival 2024 di Gelanggang Inovasi & Kreativitas Universitas Gadjah Mada (GIK UGM) pada Jumat (29/11/2024).
CEO GIK UGM Alfatika Aunuriella Dini menilai digelarnya event tersebut menjadi komitmen GIK UGM dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi perfilman, khususnya mendukung sineas lokal. Event tersebut diharapkan dapat mendorong lahirnya bakat baru di bidang industri kreatif sehingga tercipta ekosistem yang berdampak positif bagi pelaku industri film, baik di tingkat lokal maupun global.
Advertisement
BACA JUGA : Lewat Film, KPU DIY Ajak Masyarakat untuk Tidak Golput di Pilada 2024
"Event Alternativa Film Awards & Festival menjadi manifestasi nyata dari kami untuk mendukung dunia sinema, serta menjadi platform internasional yang menyatukan para sineas dari berbagai belahan dunia," katanya Kamis (28/11/2024).
Pada Alternativa Film Awards & Festival 2024 mencakup 25 film terdiri dari 13 film panjang dan 12 film pendek yang dikirimkan dari 15 negara Asia. Film-film ini telah dikurasi dari total 1.043 film, 33 negara, dan 680 eligible film. Adapun negara yang berpartisipasi diantaranya yaitu Vietnam, India, Thailand, dan Kamboja.
Film-film ini dikurasi oleh juri internasional seperti Anand Gandhi, Kamila Andini, Steffi Niederzoll, Carol Misorelli, Asmara Abigail, Katerina Suvorova, dan Amir Masoud Soheili. Mengangkat tema ketidaksetaraan gender, kekerasan dan pelecehan, hak anak-anak dan remaja, hidup dengan disabilitas hinggapolitik.
BACA JUGA : InDrive Dorong Perubahan Sosial lewat Festival Film Alternativa
Chief of Program GIK UGM sekaligus Sutradara Film Garin Nugroho menyatakan Jogja bukan hanya lokasi festival bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga ruang kreativitas bagi filmmaker dari seluruh dunia. Terselenggaranya Alternativa Film Awards & Festival di Kota Jogja menambah nilai lebih bagi kota Jogja yang telah lama dikenal sebagai kota film.
"Festival ini tidak hanya menayangkan film, tetapi juga menyelenggarakan diskusi memberikan ruang bagi penonton untuk menyelami visi dan keunikan setiap film. Ini bertujuan untuk menawarkan perspektif baru tentang bagaimana film alternatif dapat berkontribusi pada masyarakat dan memperkaya ruang budaya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KAI Tambah 12 Lokomotif Baru CC 205 Buatan Amerika Serikat, Tiba di Indonesia Juli 2025
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- UNY Siapkan 4 Arena Pertandingan untuk Dukung Kesuksesan Porda Gunungkidul
- Rekanan Diputus Kontrak, Pembangunan Gedung SMPN 2 Mlati Tetap Berlanjut
- Siswa SMKN 2 Pengasih Pentaskan Teater Aku Ora Mateni Sopo-sopo!
- Jogja Disability Arts Perjuangkan Seniman Difabel Jadi Subjek di Ruang Seni
- Sepeda Gembira Kesiapsiagaan Bencana Berangsung Meriah di Mandala Krida Jogja, Jadi Sarana Edukasi Kebencanaan
Advertisement