Advertisement

Promo November

Bank Mandiri Taspen Bedah Rumah Warga Kulonprogo

Media Digital
Jum'at, 29 November 2024 - 23:27 WIB
Arief Junianto
Bank Mandiri Taspen Bedah Rumah Warga Kulonprogo Dari Kiri ke kanan, Kurnia Novaryanto, Branch Manager Taspen Jogja; Sinom, Distribution Head 5 Bank Mandiri Taspen; Sulman Haditama, Branch Manager Mandiri; Sri Sudaryani, Nasabah Penerima CSR Bedah Rumah; Widi Nugroho, Direktur IT & Digital, Jazil Ambar Wasan, Asisten 1 Kulonrogo; Junaeskam, Branch Manager Asabri, dan Oddi Mersak, Pimpinan Bank Mandiri Taspen KCP Kulonprogo saat peresmian bedah rumah. - Triyo Handoko

Advertisement

KULONPROGO—Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) menyelenggarakan bedah rumah warga Padukuhan Slanden, Kalurahan Banjaroya, Kapanewon Kalibawang, Kulonprogo.

Bedah rumah ini dilakukan ke salah satu nasabanya, yakni Sri Sudaryani yang merupkan istri seorang pensiunan tentara.

Advertisement

Kondisi rumah tersebut sebelumnya semipermanen dan rentan karena terbuat dari kayu yang sudah mulai lapuk. Berkat program CSR Bank Mandiri Taspen kini rumah tersebut dibangun permanen dan layak huni.

Direktur IT & Digital Bank Mandiri Taspen, Widi Nugroho yang meresmikan rumah yang sudah rampung dibangun itu pada Jumat (29/11/2024) menjelaskan program tersebut bentuk komitmennya dalam melayani nasabah serta masyarakat luas agar dapat meningkatkan kesejateraannya.

Widi menjelaskan Bank Mandiri Taspen memberikan banyak layanan kepada pensiunan pegawai. Layanan terhadap pensiunan ini tujuan utamanya memberikan fasilitas penunjang kesejahteran meskipun nasabahnya sudah tidak bekerja.

“Saya tadi ngobrol dengan nasabah yang menerima bedah rumah ini, beliau menyampaikan akan bikin usaha setelah rumahnya jadi lebih layak huni,” ujarnya.

Program CSR bedah rumah dari Bank Mandiri Taspen, jelas Widi, rutin dilakukan setiap tahunnya. “Tahun ini ada di tiga provinsi, yaitu Bengkulu, Mataram, dan Yogyakarta, harapannya nasabah kami yang pensiunan dapat tetap produktif dan sejahtera hidupnya,” kata dia.

Renovasi rumah tersebut memakan waktu sekitar dua bulan dengan biayanya bervariasi, bergantung pada kebutuhan perbaikan. Rumah yang sebelumnya kurang layak kini telah memenuhi standar kelayakan dan memastikan penerima manfaat dapat tinggal dengan aman dan nyaman.

"Proses renovasi tidak hanya berfokus pada perbaikan fisik rumah, tetapi juga memastikan hunian memenuhi standar kesehatan, keamanan, dan kenyamanan," ujar Widi.

Sementara itu, Sri Sudaryani mengaku sangat terbantu dengan bantuan tersebut. Setelah ditinggal mendiang suami, ia mengaku terus berupaya sendiri mengembangkan hidupnya.

Lewat bantuan rumah permanen layak huni itu, Sri akan bikin usaha produksi geblek dan selondok. “Dengan rumah sebelumnya sulit bikin usaha, sekarang sangat bisa karena lebih tertata dan rapi,” jelasnya. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Real Count KPU, Suara Pilkada Jateng Dimenangkan Pasangan Luthfi-Taj

News
| Jum'at, 29 November 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Kuliner Ikan Tuna di Jogja

Wisata
| Jum'at, 29 November 2024, 09:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement