Advertisement
Tahura Bunder Jogja Bertransformasi Menjadi Pusat Konservasi dan Edukasi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Jogja direncanakan untuk dikembangkan pengelolaannya.
Dulu lebih dikenal sebagai destinasi wisata alam yang ramai, kini Tahura Bunder direncanakan bertransformasi menjadi pusat konservasi dan edukasi yang lebih berkualitas.
Advertisement
Kepala Balai Tahura Bunder, Much Alex Zubaedi mengatakan, perubahan konsep ini sejalan dengan arahan Pemda DIY yang ingin menjadikan Tahura Bunder sebagai destinasi wisata edukatif dan berkualitas.
"Tahura Bunder kini fokus pada pembangunan kawasan konservasi yang selaras dengan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan. Kami membuka diri untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, untuk mewujudkan tujuan bersama," ujar Alex, dalam FGD yang digelar Sabtu (14/12/2024).
BACA JUGA: Timnas Sepakbola Putri Indonesia Masuk Rangking 100 Besar FIFA
"Kami ingin pengunjung tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan," kata Alex.
Salah satu program unggulan yang tengah dikembangkan adalah pembangunan arboretum. Arboretum merupakan koleksi tanaman hidup yang ditata secara sistematis untuk tujuan penelitian, pendidikan, konservasi, dan rekreasi.
"Dengan adanya arboretum, pengunjung dapat belajar tentang berbagai jenis tumbuhan dan mengetahui peran pentingnya dalam ekosistem," jelas Alex.
Untuk mewujudkan transformasi ini, Tahura Bunder menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara, Ditjen Minerba Kementerian ESDM RI, Surya Harjuna, menyampaikan dukungannya terhadap upaya pelestarian lingkungan di Tahura Bunder.
"Kami berharap kolaborasi ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar dan menjadi contoh bagi pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan," ujar Surya.
Kepala DLHK DIY, Kusno Wibowo mengatakan bahwa Tahura Bunder memiliki potensi besar untuk menjadi ikon konservasi di Jogja.
"Kami akan terus mendorong Tahura Bunder agar semakin dikenal masyarakat luas. Melalui berbagai program dan kegiatan, kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan," kata Kusno.
Menurut Kusno, dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan Tahura Bunder dapat menjadi pusat konservasi dan edukasi yang berkelas dunia. Keberadaan Tahura Bunder tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat Jogja, tetapi juga bagi Indonesia secara keseluruhan.
"Kami mendorong Tahura Bunder agar lebih dikenal masyarakat, beberapa hal yang dibahas dalam FGD ini akan jadi rencana aksi dan dikolaborasikan dengan semua pihak," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Penertiban di Pantai Drini: Warga Diberi Waktu hingga 15 Juli Membongkar Mandiri
- Sheila On 7 Bakal Ramaikan JVWF Musicfest 2025 di Lapangan GSP UGM
- Guguran Lava Merapi Terjadi 21 Ribu Kali dalam 6 Bulan Terakhir
- 20 SMP di Gunungkidul Tak Mendapatkan Siswa Baru di SPMB 2025
- Penyebab Tagihan Listrik Penerangan Kampung di Bantul Membengkak, Daya Dinaikkan dan Diduga Dipakai Keperluan Lain
Advertisement
Advertisement