Ramp Check, Dinas Perhubungan Gunungkidul Temukan Bus Tak Layak Jalan
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gunungkidul menemukan total lima bus tidak layak jalan selama kegiatan pemeriksaan kondisi kendaraan, perlengkapannya, administrasi, dan perizinan angkutan umum atau ramp check baik di Garasi Perusahaan Otobus (PO) Maju Lancar maupun di Terminal Tipe C Semin.
Kepala Dishub Gunungkidul, Irawan Jatmiko mengatakan lokasi ramp check pertama Dishub lakukan di PO Maju Lancar, Wonosari, Gunungkidul.
Advertisement
“Di Maju Lancar ini kami temukan dua bus tidak layak jalan. Bus ini perlu diperbaiki sebelum beroperasi,” kata Irawan ditemui di PO Maju Lancar, Rabu (18/12/2024).
Irawan menerangkan satu bus mengalami korsleting sistem kelistrikan, perlampuan bermasalah seperti lampu sein mati, dan kaca bagian atas ruang pengemudi retak. Bus lain belum memiliki dinamostater, sehingga bus tidak dapat menyala.
Ihwal perlengkapan, masih ada bus yang tidak memiliki alat pemadam kebakaran ringan (APAR). Dia mengaku tidak memberi tenggat perbaikan. Waktu perbaikan menyesuaikan PO Maju Lancar.
Hal yang dapat Dishub pastikan adalah bus harus diperbaiki sebelum beroperasi. Dishub masih akan melakukan ramp check ketika puncak libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Menurut Irawan, ramp check akan dilakukan oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas III Yogyakarta bersama Dishub Gunungkidul di Pantai Krakal pada Sabtu (28/12/2024).
Apabila dalam ramp check ada bus yang tidak layak jalan, maka BPTD Kelas III Yogyakarta menggandeng kepolisian akan memberi surat tilang.
Disinggung ihwal penggunaan klakson telolet, Irawan menegaskan klakson tersebut tidak memenuhi standar klakson. Dia tidak merekomendasikan penggunaan klakson tersebut. Pasalnya, kata dia klakson telolet akan memancing kerumunan anak-anak, sehingga memunculkan potensi kecelakaan lalu lintas.
Selain itu, klakson telolet menurunkan fungsi rem. Penggunaan rem yang tidak optimal akan berimbas pada sulitnya kontrol laju kendaraan.
Staf PO Maju Lancar, Sentot mengatakan PO Maju Lancar akan menindaklanjuti hasil ramp check yang Dishub lakukan. Dia berterima kasih Dishub memberi saran perbaikan. Sentot mengaku bus PO Maju Lancar tidak ada yang menggunakan klakson telolet.
Adapun jumlah armada yang beroperasi per hari selama momen Nataru ada lima unit. Hingga saat ini, Sentot mengatakan belum ada pemesanan tiket.
“Kalau dari Gunungkidul kan tiket untuk arus balik. Kalau dari luar Gunungkidul arus datang atau mudik. Harga tiket kami nanti naik juga sekitar Rp20.000 dari harga normal Rp250.000 untuk Jogja-Jakarta,” kata Sentot.
Kepala UPT Pengujian Kendaraan Bermotor Dishub Gunungkidul, Edy Suryanta mengatakan lokasi ramp check kedua hanya dilakukan di Terminal Tipe C Semin.
Ramp check tersebut menyasar lima PO, yaitu Sinar Jaya, Pandawa 87, Murni Jaya, Hiba Putra, dan Rosalia Indah. Dari lima tersebut, ada tiga bus tidak layak jalan.
Pertama, PO Pandawa dengan lampu utama jauh kanan mati, lampu sein arah depan kanan dan sein arah belakang kanan kiri mati, lalu lampur rem kanan kiri mati. Kedua, PO Murni Jaya jumlah tempat duduk melebihi jumlah standar dengan ketambahan empat tempat duduk. Ketiga, PO Hiba Putra kaca utama retak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Siswa SD Warga Indonesia di Kairo Mesir Sambut Kedatangan Presiden Prabowo
Advertisement
Waterboom Jogja Rayakan Ulang Tahun ke-9, Ada Wahana Baru dan Promo Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Longsor dan Amblas, Jalan Sentolo-Nanggulan Ditutup Total sampai Akhir Tahun
- Libur Akhir Tahun, Polres Gunungkidul Siapkan Tim Ganjal Ban di Titik Ini
- Libur Akhir Tahun, 350 Ribu Orang Ditargetkan Berwisata ke Sleman
- Diskominfo Bantul Borong Empat Penghargaan Sepanjang Tahun Ini
- Pemudik Berkendara sampai Malam, Menteri PU Harap Jalur Fungsional Tol Jogja-Solo Buka 24 Jam
Advertisement
Advertisement