Optimalkan Hasil Panen, Sleman Masifkan Gerakan Pengendalian Hama Tanaman
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman mulai menyusun program kerja di 2025. Salah satunya untuk mengoptimalkan hasil panen melalui gerakan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT).
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Suparmono mengatakan, tahun ini kembali mencatatkan surplus beras. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, menghasilkan sebanyak 130.534 ton.
Advertisement
Adapun jumlah penduduk Sleman mencapai 1,2 juta orang. Berdasarkan kajian yang dilakukan, kebutuhan beras setiap orang per harinya mencapai 0,171 kilogram.
BACA JUGA : Target Swasembada Pangan, Kopi dan Kakao Masuk Komoditas Pokok
“Jadi tinggal dikalikan saja 0,171 kilogram dengan jumlah penduduk 1,2 juta kemudian dikalikan 365 hari,” katanya, Ahad (22/12/2024).
Diperkirakan total kebutuhan beras Masyarakat Sleman selama setahun mencapai 74.899 ton. Hal inilah yang mendasari hasil panen di Sleman surplus beras di 2024. “Hasilnya 130.534 ton, sedangakn kebutuhannya hanya 74.899 ton. Jadi, masih ada surplus sebanyak 64.636 ton beras,” katanya.
Pihaknya terus berupaya agar panen bisa terus ditingkatkan. Meski tidak menyebut rincian alokasi anggaran yang disedikan, Pram mengakui sudah menyiapkan kegiatan pengendali hama yang lebih massif di tahun depan.
Rencananya di 2025 akan menyelenggarakan pelatihan teknologi agesia hayati sebanyak dua kali. Selanjutnya ada sekolah lapang Teknik pengendalian OPT sebanyak 12 kali.
Selain itu, juga ada gerakan pengendalian OPD sebanyak 80 kali. “Kami juga ada kegiatan penangana area terdampak perubahan iklim dengan gerakan pengendalian dan bimtek sebanyak 26 kali,” katanya.
Diharapkan dengan program ini, maka keberadaan hama tanaman bisa ditekan sehingga panen yang dihasilkan dapat ditingkatkan. “Tentunya program yang akan dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan di Sleman,” katanya.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan, program ketahanan pangan di Masyarakat harus diperkuat. Oleh karenana itu, ia mengajak Masyarakat untuk bisa memanfaatkan tanah perkarangan di sekitar rumah menjadi lahan yang produktif. “Jangan dibiarkan kosong karena bisa dimanfaatkan untuk pertanian yang produktif,” kata Kustini.
BACA JUGA : Prabowo Ingin Percepat Swasembada Pangan di Papua
Oleh karenanya, ia berharap agar area perkarangan di sekitaran rumah bisa benar-benar dimanfaatkan. Di sisi lain, Kustini juga berjanji untuk terus memberikan pendampingan sehingga hasilnya dapat dioptimalkan.
“Pasti akan ada monitoring dan evaluasi sehingga bisa mewujudkan pengembangan dan peningkatan kualitas halaman rumah yang nyaman sekaligus produktif,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kementerian PU SIapkan Logistik dan SDM untuk Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Malioboro Tak Ada Car Free Night selama 8 Hari, Catat Tanggalnya
- Masih Ada Ribuan Penderita TBC hingga Desember 2024, Terbanyak Kalangan Balita dan Lansia
- Lahan Pertanian Terbatas, Pemkot Jogja Optimalkan Kelompok Tani
- Volume Sampah Wisata Pantai Saat Libur Akhir Tahun Bakal Melonjak, 2 TPS3R Ini Siap Kelola
- Menteri Desa Kunjungi Kalurahan Jatirejo, Lurah Minta Anggaran Khusus BumKal
Advertisement
Advertisement