Advertisement

Bantu Keluarga Risiko Stunting, Tingkat Kebahagiaan Donatur Naik Dan Jarang Stres

Media Digital
Selasa, 24 Desember 2024 - 09:27 WIB
Sunartono
Bantu Keluarga Risiko Stunting, Tingkat Kebahagiaan Donatur Naik Dan Jarang Stres

Advertisement

JOGJA—Mengapa kita perlu berdonasi dalam percepatan penurunan stunting melalui Gerakan Orang Tua Asuh (GENTING)? Narasumber Dody Hartanto mengemukakan sejumlah keuntungan berderma yang dirasakan oleh penderma. Dody mengutip hasil penelitian Harvard School of Public Health (2023) yang menunjukkan 78% responden mengalami kenaikan tingkat kebahagiaan setelah melakukan tindakan kedermawanan. Selain itu terjadi penurunan tingkat stres sebesar 32% pada individu yang rutin berderma. Penderma rutin juga mengalami peningkatan skor kepuasan hidup sebesar 45%.

GENTING merupakan gerakan berbasis komunitas yang melibatkan individu, kelompok perusahaan, dan pemerintah daerah sebagai orang tua asuh bagi keluarga berisiko stunting. GENTING yang digagas Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji, menjadi salah satu quick wins kementerian penerus BKKBN ini. Sedangkan Dody Hartanto, dosen dan peneliti masalah sosial pada Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, menyampaikan manfaat berderma ini pada Pertemuan Kemitraan untuk menggalang dana bagi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting/GENTING. Pertemuan diselenggarakan di Resto Westlake di daerah Gamping, Sleman pada Senin (23/12/2024).

Advertisement

Penggalangan dana ini diprakarsai oleh Perwakilan BKKBN DIY dan dihadiri 130 peserta yang terdiri para mitra kerja BKKBN DIY dan para donatur potensial baik dari kalangan pengusaha, lembaga, dan kaum philantropis lainnya. Di antaramya terdapat 30 orang kelompok sasaran dari Keluarga Risiko Stunting terdiri ibu hamil, ibu menyusui, serta keluarga dengan anak di bawah usia dua tahun (baduta). Kepala Perwakilan BKKBN DIY Mohamad Iqbal Apriansyah yang sekaligus mewakili Wakil Gubernur selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting DIY menjelaskan mekanisme pemberian bantuan kepada para calon donatur yang hadir.

“Kemendukbangga membentuk Tim Pengendali GENTING, yang kemudian dibentuk berjenjang sampai tingkat kabupaten/kota oleh Kepala Daerah” jelas Iqbal. Ditambahkan Iqbal di tingkat kecamatan dibentuk Koordinator yang diampu oleh Penyuluh KB, sedang di desa bertindak sebagai Koordinator adalah Kepala Desa ibantu Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang sudah ada di masing-masing desa. 

Pemberi donasi (Orang Tua Asuh/OTA) bisa menyalurkan bantuan melalui dua saluran, yang pertama melalui Virtual Account (VA) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) selaku yang ditunjuk sebagai Mitra Pengumpul Donasi atau melalui VA Mitra Pengumpul lainnya yang terverifikasi oleh Tim Pengendali GENTING. Yang kedua, OTA juga dapat langsung menyalurkan bantuan kepada Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) berbasis desa yang telah terbentuk di setiap desa. Baik Mitra Pengumpul Donasi maupun Kampung KB akan menyalurkan bantuan berdasarkan data Keluarga Risiko Stunting yang disediakan oleh Kemendukbangga/BKKBN, yang merupakan hasil Pendataan Keluarga yang diupdate setiap tahun.

Bagi Indonesia, stunting masih menjadi permasalahan mendesak untuk diatasi jika ingin Indonesia Emas 2045 dapat terwujud. Anak-anak yang saat ini berusia di bawah dua tahun (baduta) pada 2045 nanti akan berada pada usia produktif, yang menjadi tulang punggung kemajuan perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat. Saat ini angka stunting nasional masih ada pada angka 21,5%, yang terancam pada tahun 2045 nanti menjadi angkatan kerja yang produktivitasnya rendah karena pertumbuhan fisik dan intelektualitas terhambat, serta mudah menderita sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Sebut Penetapan Tersangka Hasto Kental Aroma Politis, DPP PDIP Beberkan 3 Indikatornya

News
| Selasa, 24 Desember 2024, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Coolcation dan Star Bathing, Cara Berwisata yang Bakal Tren Tahun Depan

Wisata
| Minggu, 22 Desember 2024, 16:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement