Advertisement

Okupansi Hotel di Sleman Selama Libur Natal dan Tahun Baru Tidak Mencapai 100 Persen

Andreas Yuda Pramono
Jum'at, 03 Januari 2025 - 16:57 WIB
Maya Herawati
Okupansi Hotel di Sleman Selama Libur Natal dan Tahun Baru Tidak Mencapai 100 Persen Ilustrasi Hotel/ Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Sleman mencatat tingkat keterisian kamar hotel atau okupansi tidak mencapai 100% selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Capaian tertinggi hanya sekitar 94%, Sabtu (21/12/2024).

Ketua BPC PHRI Sleman, Andhu Pakerti mengatakan dia dan pengurus PHRI Sleman lebih dulu menyebarkan kuesioner ke pengurus hotel di Sleman yang masuk anggota PHRI.

Advertisement

Kuesioner ini memuat kolom keterisian kamar tiap tanggal sejak Sabtu (21/12/2024) – Minggu (5/1/2025) dengan mendasarkan pada sistem booking engine masing-masing hotel.

Menurut dia, ada penurunan sekitar 4% dari okupansi hotel selama libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 terhadap periode yang sama di tahun selanjutnya.

“Libur Natal 2023 banyak hotel di Sleman mencapai 100 persen. Kalau 2024 hotel yang mencapai 100 persen hanya yang masuk ring satu, dekat Malioboro,” kata Andhu, Kamis (3/1/2025).

Okupansi pada Kamis (26/12) saja hanya 90% dan Jumat (27/12) hanya 92%. Okupansi semakin sedikit hingga Minggu (5/1/2025). Adapun okupansi pada Rabu (1/1/2025) mencapai 41%.

Andhu belum dapat menyampaikan secara pasti penyebab penurunan rata-rata okupansi hotel di Bumi Sembada. Hanya, menurut dia pribadi, promosi wisata di Sleman masih kurang.

Produk promosi utama Dispar sejuh ini adalah calender of event. Kalender ini memuat kegiatan kepariwisataan secara periodik. Namun, Andhu menanggap kalender ini berhenti pada media informasi semata. Informasinya justru kurang menyebar ke masyarakat.

BACA JUGA: Pemda DIY Umumkan Dua Lembaga Baru, Efektif Mulai 1 Januari 2025

“Informasinya yang bisa diterima masyarakat masih kecil persentasenya. Calendar of event itu perlu ada di gateway pariwisata yang sekiranya jadi pintu masuk wisatawan. Kerja sama dengan negara tetangga perlu juga agar dapat tampil di sana kalender itu. Itu yang perlu dikerjakan lebih dahulu agar capaian potensi pariwisata dapat dianalisa,” katanya.

Disinggung mengenai homestay di Desa Wisata, Andhu menyampaikan belum dapat mengetahui okupansinya. Pasalnya, homestay di Desa Wisata terintegrasi dengan paket wisata setempat.

Padahal, segmen pasar Desa Wisata adalah wisatawan yang menyukai ketertarikan khusus. Maka Dispar menyebutnya dengan wisata minat khusus.

“Dari hasil diskusi dengan teman-teman Pokdarwis lebih ke arah bagaiaman keunikan Desa Wisata dapat dikolaborasikan dengan hotel,” ucapnya.

Ketua BPD PHRI DIY, Deddy Pranowo mengatakan Eryono memberi imbauan kepada wisatawan yang berniat melancong ke Jogja dan mencari penginapan.

Kata dia, wisatawan dapat melihat daftar hotel yang menjadi anggota PHRI di situs web phriyogyakarta.com. Di dalamnya, wisatawan dapat melihat kategori hotel bintang lima hingga satu dan hotel nonbintang.

Deddy menjelaskan pola pikir/mindset wisatawan dalam memilih penginapan menyesuaikan destinasi mereka tuju.

“Bila ingin ke daerah Gunungkidul kebanyakan milih hotel atau penginapan di sana kemudian hari berikutnya pengen ke Kota Jogja atau Sleman stay-nya ya di situ. Hanya ada beberapa wisatawan yang tidak seperti itu. Mungkin bisa karena mereka hanya punya waktu singkat di DIY atau kurang informasi,” kata Deddy.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bandara Damaskus Kembali Buka Penerbangan Internasional Mulai 7 Januari 2025

News
| Minggu, 05 Januari 2025, 15:57 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul

Wisata
| Kamis, 02 Januari 2025, 15:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement